12 Jan 2015

TEORI BELAJAR J.P GUILFORD


            
MAKALAH TEORI BELAJAR J.P GUILFORD

Teori Joy Paulus Guilford

J.P. Guilford atau Joy Paulus Guilford lahir pada tanggal 7 Maret 1897 di daerah Marquette, Nebraska, Amerika Serikat, beliau wafat pada tanggal 26 Nopember 1987 di Los Angeles. J.P. Guilford adalah seorang psikolog asal Amerika Serikat untuk studi psikometri tentang kecerdasan manusia.

§  Struktur Intelegensi
Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional atau dengan kata lain bahwa Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi. Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Salah satu contohnya adalah tes Potensi Akademik (TPA).
Guilford mengeluarkan satu model untuk menjelaskan kreativitas manusia yang disebutnya sebagai Model Struktur Intelek (Structure of Intellect). Dalam model  ini, Guilford menjelaskan bahwa kreativitas manusia pada dasarnya berkaitan dengan proses berpikir konvergen dan divergen. Konvergen adalah yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Sedangkan berpikir divergen adalah proses berfikir yang memberikan serangkaian alternatif jawaban yang beraneka ragam.


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :

1.      Faktor bawaan atau keturunan.
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
2.      Faktor lingkungan.
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting. Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.


Menurut teori Guilford's, Structure of Intellect kinerja seseorang pada tes kecerdasan dapat ditelusuri kembali ke dasar kemampuan mental atau faktor kecerdasan. Structure of Intellect terdiri dari teori hingga 150 kemampuan intelektual yang berbeda yang diselenggarakan sepanjang tiga dimensi, yaitu operasi, isi, dan produk.

ü  Structure of Intellect mencakup enam operasi atau proses intelektual umum, antara lain:
a.       Kognisi yaitu kemampuan untuk mengerti, memahami, menemukan, dan menjadi sadar akan informasi.
b.      Memori rekaman yaitu kemampuan untuk mengkodekan informasi.
c.       Memori retensi yaitu kemampuan untuk mengingat informasi.
d.      Produksi yang berbeda yaitu kemampuan untuk menghasilkan beberapa solusi untuk masalah kreativitas.
e.       Produksi konvergen yaitu kemampuan untuk menyimpulkan satu solusi untuk masalah.
f.       Evaluasi yaitu kemampuan untuk menilai apakah informasi akurat, konsisten, atau valid.

ü  Model Structure of Intellect mencakup enam produk dalam meningkatkan kompleksitas yaitu:
a.       Unit yaitu item single pengetahuan
b.      Kelas yaitu sets unit berbagi atribut umum.
c.       Hubungan yaitu unit terkait sebagai pertentangan, asosiasi, urutan, atau analogi.
d.      Beberapa sistem yaitu hubungan yang saling terkait untuk membentuk struktur atau jaringan.
e.       Transformasi yaitu perubahan, perspektif, konversi, atau mutasi untuk pengetahuan.
f.       Implikasi yaitu prediksi, kesimpulan, konsekuensi, atau antisipasi pengetahuan. 

Oleh karena itu, menurut Guilford terdapat 6 x 5 x 6 = 180 faktor kemampuan intelektual. Kemampuan masing-masing adalah singkatan dari operasi tertentu di wilayah konten tertentu dan menghasilkan suatu produk tertentu, yaitu: pemahaman figural evaluasi satuan atau semantik implikasi.
Model asli Guilford terdiri dari 120 komponen karena ia tidak memisahkan menjadi beberapa konten figural auditori dan visual isi, atau ia telah memisahkan ke dalam memori perekaman dan penyimpanan. Ketika ia memisahkan figural ke auditori dan visual isi, modelnya meningkat menjadi 5 x 5 x 6 = 150 kategori. Ketika Guilford memisahkan fungsi memori, modelnya akhimya meningkat menjadi 180 akhir faktor.
Beberapa perubahan dalam struktur model intelek dalam Pendidikan dan Psikologis Pengukuran, yaitu teori Structure of Intellect dipandang sebagai operasi yang terdiri dari operasi, isi, dan produk, yang isinya ada 5 jenis operasi (kognisi, memori, produksi divergen, konvergen produksi, evaluasi), 6 jenis produk (unit, kelas, hubungan, sistem, transformasi, dan implikasi), dan 5 jenis isi (visual, auditori, simbolis , semantik, perilaku). Karena masing-masing dimensi ini adalah independen, ada 150 komponen teori kecerdasan. 
Hal tersebut bisa dilihat pada gambar di atas dimana kecerdasan atau Intelek tersusun atas 5 jenis koperasi dan 6 jenis unit yang semuanya terhubung satu sama lain.
§  Pengembangan Bakat Matematika
Saran bagi guru dalam merencanakan model pembelajaran bagi siswa yang berbakat matematika: mendorong pertimbangan dan pemikiran mandiri, mendorong siswa untuk menggunakan berbagai metode untuk memecahkan masalah yang sama, mendorong siswa untuk melakukan pengecekan, memberikan masalah yang menantang dan luar biasa Kecakapan potensial seseorang hanya dapat dideteksi dengan mengidentifikasi indikator-indikatornya.

            Jika kita perhatikan penjelasan tentang aspek-aspek inteligensi dari teori-teori inteligensi di atas, maka pada dasarnya indikator kecerdasan akan mengerucut ke dalam tiga ciri yaitu: kecepatan (waktu yang singkat), ketepatan (hasilnya sesuai dengan yang diharapkan) dan  kemudahan (tanpa menghadapi hambatan dan kesulitan yang berarti) dalam bertindak.
Dalam rangka Program Percepatan Belajar (Accelerated Learning), Balitbang Depdiknas telah mengidentifikasi ciri-ciri keberbakatan peserta didik  dilihat dari aspek kecerdasan,  kreativitas dan komitmen terhadap tugas,  yaitu:
  1. Lancar berbahasa (mampu mengutarakan pikirannya); 
  2. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan; 
  3. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam berfikir logis dan kritis 
  4. Mampu belajar/bekerja secara mandiri; 
  5. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa); 
  6. Mempunyai  tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatannya 
  7. Cermat atau teliti dalam mengamati; 
  8. Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan masalah; 
  9. Mempunyai minat luas; 
  10. Mempunyai daya imajinasi yang tinggi; 
  11. Belajar dengan dan cepat; 
  12. Mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat; 
  13. Mampu berkonsentrasi; 
  14. Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar.
§  Contoh Penerapan Teori Guilford Dalam Pembelajaran Matematika

Dalam pembelajaran matematika, contoh soal kreativitas yang dikembangkan oleh Guilford diterapkan mulai pada tingkat taman kanak-kanak, yaitu dalam mengenal bilangan, dan menggambar bangun datar dan bangun ruang.  Pada tingkat sekolah dasar maupun menengah bahkan pada tingkat perguruan tinggi terdapat beberapa materi yang esensisal yang memungkinkan anak untuk berkreativitas misalnya materi geometri.
Salah satu contoh materi menentukan kretifitas siswa dalam memecahkan masalah:
  1. Siswa di kelas diperkenalkan sebuah bangun ruang, yaitu kubus ABCDEFGH yang disusun dari beberapa bidang sisi, siswa dikelas diperkenalkan salah satu jaring-jaring kubus: 
Siswa diberikan waktu untuk memikirkan berdasarkan contoh yang telah diberikan untuk menemukan sendiri susunan jaring-jaring kubus yang lain.

  1. Dalam lomba pacuan kuda terdapat 15 lebih kaki kuda daripada ekornya. Berapa banyak kuda pada lomba itu?
Penyelesaian:
v  Cara 1.
Misal x = banyak kuda dan x juga menyatakan banyak ekor kuda. 
x + 15 = 4x
3x = 15
x = 5.
Jadi, Banyak kuda adalah 5
v  Cara 2.
Kaki kuda 4 dan ekor satu.
Lebihnya ada 15
Kaki dikurangi ekor ada 3
Bagi 15/3 = 5. 
Banyak kuda adalah 5.
v  Cara 3.
Dari tabel kalau lebihnya pasti kelipatan 3, jadi banyak kuda dapat dicari dengan membagi 3 dari lebih kakinya. Misalkan lebihnya 36, maka banyak kuda pasti 12.

3.      Contoh lainnya adalah Sejak umur 3 tahun anakku sudah mampu membaca. 7 bulan kemudian semua kata berbahasa Indonesia dapat dibacanya dengan baik. Layaknya anak di bangku sekolah dasar. Karena jenis tulisan favoritnya adalah dongeng atau cerita anak, ditambahkannya mimik dan intonasi untuk menggambarkan pembedaan tokoh. Lambat laun kerap muncul pertanyaan seputar kata yang belum dipahaminya. Kadang dilemparkannya dengan emosi, misalnya: “Kenapa sih, anak itu tidak mau meminjamkan mainannya? Ara aja mau kasih pinjam mainan ke teman-teman.”
Ilustrasi riil di atas menggambarkan tercapainya parameter konten menurut struktur kemampuan intelektual menurut Guilford (1982); digambarkan sebagai kelompok (tipe) informasi, seperti: berwujud, simbolik, semantik, menggambarkan perilaku dan merupakan interaksi nonverbal individu. Singkat kata, model ‘Guilford’ menunjukkan halaman yang sebenarnya tidak baru dalam pendidikan dan konsep keberbakatan. Sebuah rasionalisasi pengamatan keberbakatan dari berbagai segi, yang dihantarkan lewat metode mendongeng atau bercerita bagi anak. Dari sini kita akan beranjak pada peran vital pendidikan dalam menentukan tidak hanya keberlangsungan masyarakat, namun juga mengukuhkan identitas individu dalam masyarakat.












PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Guilford mengemukakan bahwa inteligensi dapat dilihat dari tiga kategori dasar atau “faces of intellect”, yaitu : Operasi Mental (Proses Befikir) , Content (Isi yang Dipikirkan), Visual (bentuk konkret atau gambaran). Auditory. Word Meaning (semantic). Symbolic (informasi dalam bentuk lambang, kata-kata atau angka dan notasi musik). Behavioral (interaksi non verbal yang diperoleh melalui penginderaan, ekspresi muka atau suara) dan Product (Hasil Berfikir).

B.                 SARAN

            Teori Guilgord banyak membahas mengenai struktur intelektual siswa, bagaimana kreativitas siswa, dan banyak membahas mengenai psikologi kepribadian. Kepada rekan-rekan mahasiswa khususnya yang akan menyelesaikan tugas akhirnya yang membahas mengenai intelegensi dan kreativitas siswa sebaiknya lebih mengembangkan teori ini.











     
DAFTAR PUSTAKA

Bigge, morris l. 1982. Learning theories for teachers, edisi ke-4. New york, harper & raw. Interner diakses 25 mei 2008.
DePorter, Bobbi & Mike Hemacki.2002. Quantujm lerning. Bandung: Kifah.
Guilford, j.p. 1973. Fundamental statistic in psychology and education. New York : mc graw-hill book company
Guilford, j.p., 1967. The nature of human intelligence, new york: mcgraw-hill.
Guilford, j.p. 1982. Psychometric methods (2nd.ed). New york: mcgraw-hill publishing co.ltd.
Http://Dakwah.Uin-Suka.Ac.Id/File_Ilmiah/Memor%20dakwah.Doc (diakses 25 mei 2008).


1 comment:

Belajarjp.Com said...

Terimakasih atas informasinya.

Translate