25 Jan 2015

Keanekaragaman Hayati


BAB 7. Keanekaragaman Hayati ( X )


STANDAR KOMPETENSI :
Siswa mampu memahami keanekaragaman hayati, mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup,serta memanfaatkan keanekaragaman hayati secara arif  
KOMPETENSI DASAR :
Siswa mampu merumuskan konsep keanekaragaman hayati melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya
Apa yang akan dipelajari ?
  1. Keanekaragaman Hayati.
  2. Keanekaragaman tingkat gen.
  3. Keanekaragaman tingkat jenis.
  4. Keanekaragaman tingkat ekosistem

PENDAHULUAN

Di dunia ini terdapat keanekaragaman individu makhluk hidup yang tidak terhingga banyaknya. Faktor keturunan (gen) merupakan sumber keanekaragaman makhlukhidup.Gen mengandung satuan informasi genetik dan mengatur sifat-sifat keturunan tertentu yang diwariskan dari induk kepada keturunannya.
Makhluk hidup sebagai obyek studi, dapat dipelajari dengan mudah apabila diadakan klasifikasi atau dibentuk kelompok-kelompok terhadap makhluk hidup tersebut dan diberikan nama kepada kelompok-kelompok itu. Klasifikasi adalah pembentukan kelas-kelas, kelompok, unit atau takson, melalui pencaarian keseragaman dalam keanekaragaman makhluk hidup yang ada.
URAIAN MATERI :
1.   Keanekaragaman Gen, Jenis dan Ekosistem.
Keanekaragaman hayati mencakup keanekaragam gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem.
a.   Keanekaragaman Gen.
Susunan perangkat gen menentukan ciri dan sifat pada individu yang bersangkutan. Keanekaragaman susunan perangkat gen menentukan keanekaragaman individu. Setiap individu mempunyai  susunan gen yang berbeda dengan individu lainnya, walaupun termasuk kedalam jenis yang sama. Variasi susunan gen pada individu-individu yang termasuk dalam jenis sama akan mengakibatkan adanya variasi bentuk,  penampilan, dan sifat yang tampak akan berbeda. Variasi tersebut adalah sebagai keanekaragaman gen atau individu.
Variasi bentuk, penampilan dan sifat antar individu tanaman padi merupakan contoh keanekaragaman gen. pada tumbuhan. Variasi bentuk, penampilan antar individu tikus merupakan contoh keanekaragaman pada hewan.
Contoh : pada tumbuhan
    kelapa gading,                                                      kelapa kopyor
kelapa hijau
Mawar Merah                            Mawar Kuning
Mawar Ungu
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan,Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:
No.
Mangga
Bentuk Buah
Rasa
arima
1.
2.
3.
Golek
kuini
gedong
lonjong panjang
bulat telur, besar
bulat, kecil
manis
manis
lebih manis
tidak wangi
wangi
tidak wangi
Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda
Jadi keanekaragaman  hayati tingkat gen : Gen mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada bunga ros merah dengan putih, ukuran daun, tinggi pohon, dsb
b.   Keanekaragaman Jenis
Variasi bentuk, penampilaan dan sifat yang terlihaat pada berbagai jenis organisme disebut keanekaragaman jenis.
Sebagai contoh keanekaragaman jenis pada tumbuhan adalah variasi bentuk, penampilaan dan sifat antara tanaman padi, jagung dan tebu. Variasi bentuk, penampilan dan sifat antara ayam, tikus dan kucing sebagai contoh keanekaragaman jenis pada hewan.
Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
Contoh   Kelapa
Pinang
  
                                                                                                 Aren
Keanekaragaman Ekosistem.
Ekosistem adalah berbagai jenis makhluk hidup yang berinteraksi dengaan lingkungaannya. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik (iklim, air, tanah, udara, cahaya suhu dan kelembaban) daan lingkungan kimia (salinitas, keasaman dan mineral). Makhluk hidup disebut komponen biotik, lingkungan disebut komponen abiotik. Interaksi dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dengan komponen abiotik.
Suatu tipe ekosistem tertentu mempunyai kombinasi orgaanisme dan unsur lingkungan yang khas, berbeda dengan lsusunan kombinasi faktor-faktor biotik dan abiotik pada ekosistem yang lain. Perbedaan yang demikian disebut keanekaragaman ekosistem.
Contoh keanekaragaman ekosistem adalah macam-macam ekosistem sungai, ekosistem kolam, ekosistem sawah dan ekosistem hutan.
2.   Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makluk hidup berdasar persamaan dan perbedaan ciri mortologi, fisiologi dan anatomi. Makin banyak persamaan ciri, makin dekat hubungan kekerabatan.
a.     Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Klasifikasi bertujuan untuk menyederhanakan obyek studi agar lebih mudah dipelajari. Obyek studi yang lebih sederhana memudahkan mengenal keanekaragaman makhluk hidup.
Manfaat klasifikasi adalah untuk mengenal anekaragam makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.
  1. Proses dan Hasil Klasifikasi
Kegiatan klasifikasi berupa pembentukan kelompok-kelompok dengan cara mencari keseragaman dalam keanekaragaman. Berbagai jenis makhluk hidup dikelompokkan dalam satu kelompok jika memiliki kesamaan sifat dan ciri-ciri. Kelompok yang warganya mempunyai sedikit persamaan ciri, jumlah warganya lebih besar dari pada kelompok warganya mempunyai banyak persamaan ciri. Makhluk berkaki empat (memiliki satu persamaan) lebih besar warganya dibanding dengan kelompok makhluk yang berkaki empat dan pemakan rumput (memiliki dua persamaan).
Nama-nama kelompok (takson) dari yang beranggotakan banyak (sedikit persamaan ciri), berturut-turut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Untuk Tumbuhan
Untuk Hewan
Dalam Bahasa Indonesia
RegnumKingdomDunia (kerajaan)
DivisioPhylumDivisi (filum)
ClassisClassisKelas
OrdoOrdoBangsa
FamiliaFamiliaSuku
GenusGenusMarga
SpeciesSpeciesSpesies (jenis)
Tiga katagori takson yang dalam praktek sehari-hari banyak dipakai adalah spesies, genus dan familia. Batasan dari ketiga takson tersebut adalah sebagai berikut :
1.     Jenis (species), merupakan sekelompok individu yang memiliki sifat morfologi, anatomi dan fisiologi yang sama. Makhluk hidup sejenis memiliki jumlah kromosom yang sama. Perbedaan ciri yang nampak pada makhluk sejenis disebabkan oleh perbedaan susunan gen pada kromoson.
2.     Marga (genus), merupakan takson yang mencakup sejumlah jenis yang menunjukkan persamaan struktur alat reproduksinya.
3.     Suku (familia), merupakan takson yang meliputi sejumlah marga dengan jenis yang berasal dari nenek moyang yang sama.
c.     Tata Nama Biner.
Sistem tata nama yang terkenal adalah sistem dwi-tata nama (binominal nomenklatur) atau tata nama biner yang dikemukakan oleh Carolus Linnaeus. Berikut ini dijelaskan ketentuan-ketentuan untuk memberi nama takson tingkat jenis, marga dan suku.
1.    Nama Jenis (Species)
Nama jenis terdiri atas dua kata latin, dituliskan secara terpisah, dicetak miring, kata depan dimulai dengan huruf kapital. Kata di depan merupakan nama marga , kata yang kedua sebagai penunjuk jenis. Contoh nama jenis badak jawa adalah Rhinoceros sondaicus, nama jenis tanaman karet adalah Hevea brasiliensis.
2.     Nama Marga (Genus)
Nama marga terdiri atas satu kata latin. Huruf pertama nama marga ditulis dengan huruf besar. Contoh nama marga terung-terungan adalah Solanum, nama marga hewan kucing adalah Felis.
3.     Nama Suku (Familia)
Nama suku diambil dari nama marga yang ditambah akhiran acceae untuk tumbuhan dan ditambah idae untuk hewan. Contoh nama suku untuk tanaman terung-terungan adalahSolanacceae, contoh nama suku hewan kucing adalah Felidae. Solanacceae berasal dari nama marga Solanum ditambah akhiran acceaeFelidae berasal dari nama warga Felisditambah akhiran idae.
            Di bawah ini adalah contoh beberapa organisme dengan kedudukannya di dalam klasifikasi.
Takson
Padi
Harimau India
Amoeba
DuniaTumbuhanHewanProtista
Divisi (Filum)SpermatophytaChordataProtozoa
KelasMonocotylaeMamaliaSarcodina
BangsaPoalesCarnivoraAmoebina
SukuPoaceaeFelidaeAmebidae
MargaOryzaFelisAmoeba
SpesiesOryza sativaFelis tigrisAmoeba proteus
d.    Sistem Klasifikasi Lima Kingdom.
Sistem klasifikasi antara lain adalah sistem buatan (artifiisial), sistem alam (natural) dan sistem filogenetik. Sistem buatan mendasarkan pada sifat-sifat morfologi, terutama alat reproduksi. Sistem alam berdasarkan banyak sedikitnya persamaan, terutama sifat morfologi. Sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip dan hubungan evolusi sejak nenek moyang hingga keturunannya. Sistem klasifikasi lima kingdom mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima dunia, yaitu Monera, Protesta, Fungi, Plantae dan Animalia.
1.     Monera.
Yang termasuk dunia monera adalah golongan bakteri dan ganggang biru. Tubuh bersel satu dengan inti sel tidak bernembran (prokariotik).
2.     Protista.
Meliputi golongan protozoa. Tubuh terdiri atas satu sel (uniseluler) dengan inti sudah bermembran (eukariotik).
3.     Fungi.
Tubuh tersusun atas benang-benang hifa, inti sel tersebar dalam sitoplasma di dalam hifa. Meliputi semua jenis jamur.
4.     Plantae (Tumbuhan)
Tubuh terdiri atas banyak sel (multiseluler). Sel penyusun tubuh memiliki dinding sel yang terbuat dari selulose. Memiliki klorofil  yang berfungsi untuk fotosintesis. Meliputi Algae,BryophytaPteridophyta dan Spermatophyta.
5.     Animalia (hewan)
Tubuh terdiri atas banyak sel (multiseluler). Sel tidak berdinding, tidak memiliki klorofil. Meliputi PoriferaCoelenterataPlatyhelminthesNemathelminthesAnnelidaMollusca,EchinodermataArthropoda, dan Chordata.
e.     Kunci Determinasi.
Kunci determinasi merupakan ciri-ciri makhluk hidup yang disusun dikotomis dan sistematis untuk  merunut tingkatan takson suatu jenis makhluk hidup. Contoh kunci determinasi sederhana untuk menemukan nama Familia suatu jenis makhluk hidup adalah seperti di bawah ini :
1.  a.  Tumbuhan tidak dengan bunga sejati………………………………………….. 2
     b.  Tumbuhan dengan bunga sejati, sedikitnya dengan benang sari/ putik…3
2.  a.  Tumbuhan berspora, tidak mempunyai akar sempurna, berdaun warna hijau, 
          tumbuh ditempat  lembab……………………………………………….BRIOFITA                                                                              .
     b.  Tumbuhan menghasilan spora, mempunyai akar serabut, warna daun hijau,
          daun muda menggulung…………………………………………….PTERIDOFITA.
3.  a.  Tumbuhan dengan bunga tidak lengkap, tidak nampak mahkota yang jenis,
           umumnya berbentuk pohon bercabang dan bertambah besar, bijinya tampak
           dari luar …………………………………………………………. GYMNOSPERMAE.
     b.  Tumbuhan dengan bunga lengkap, mempunyai putik, benang sari dan
           mahkota bunga walaupun kecil……………………………………………. 4
4    a.  Tumbuhan hidup di darat, berakar serabut, berdaun tunggal atau majemuk, 
           dengan mahkota bunga kecil yang tidak berwarna dan tidak menghasilkan
           bau………………………………………………………………………………. 5
     b.  Tumbuhan berakar tunggang, hidup di darat, batangnya bertambah besar
          dengan mahkota bunga yang jelas…………………………………………6
5.  a.  Tumbuhan berdaun tunggal, tulang daun melengkung atau sejajar, hidupnya
          berumpun, mempunyai bunga jantan dan betina dalam satu pohon yang
          tempatnya terpisan………………………………………………………POACEAE
     b.  Tumbuhan berdaun majemuk dengan tulang daun sejajar, pohonnya besar,
           pada bunga terdapat seludang (tidak dilanjutkan).
6.  a.  Tumbuhan berkeping dua, mempunyai daun tunggal dengan tulang daun
          menyirip atau menjari dan batangnya bercabang. ………………………….7
     b.  Tumbuhan berkeping dua, dengan daun majemuk,…………………………8
7.  a.  Tumbuhan berdaun tunggal dengan tepi daun beringgit, tulang daun menyirip.
          Batang bercabang dan berkayu, pada kulit batangnya mengandung semacam
          serat yang kuat, mahkota bunga berjumlah lima atau kelipatannya, benang
          sari atau putik berjumlah 4, 5 atau kelipatannya ………………MALVACEAE
     b.  Tumbuhan berdaun tunggal dengan tulang daun menjari, batang tidak berkayu
          dan kemungkinan bagian dalam batang berlubang …………….CARICACEAE
8.  a.  Tumbuhan berdaun majemuk, berbatang semak/berbentuk pohon, berbunga
          bongkol/letak bunga membentuk rangkaian bulat seperti bola..MIMOCACEAE
     b.  Tumbuhan tidak demikian ……………………………………………………….. 9
9.  a.  Tumbuhan berdaun majemuk menyirip ganda rangkap dua, batang bercabang
          terdapat duri, berbunga majemuk tersusun malai ………CAESALPINIACEAE
     b.  Tumbuhan tidak demikian …………………………………………………………10
Penggunaan kunci determinasi di atas adalah dengan mencocokan ciri-ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri pada kunci determinasi,  mulai dari nomor satu dan seterusnya sampai ditemukan nama familia tumbuhan tersebut. Misalnya ciri tumbuhan yang diamti sesuai dengan ciri nomor 1.a pada kunci determinasi,  maka dilanjutkan ke nomor 2. Apabila ciri tumbuhan yang yang diamti sesuai dengan ciri nomor 2.a pada kunci determinasi, berarti tumbuhan yang diamati termasuk Briofita.
KEGIATAN II.1.
KLASIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Tugas : Kerjakan instruksi dari nomor-nomor di bawah ini  !
1.     Lengkapi tabel perbedaan anatara keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem berikut  !
Perbedaan
Keanekaragaman gen
Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman ekosistem
a.    Konsep
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
b.   Contoh pada tumbuhan
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
c.    Contoh pada hewan
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
2.     Lengkapi tabel perbedaan kelima Kingdom berikut  !
Perbedaan
Monera
Protista
Fungi
Plantae
Animalia
a.     Ciri-ciri
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
b.    Anggota
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
………………..
3.     Gunakan kunci determinasi yang ada di halaman depan buku ini untuk mengidentifikasikan nama familia contoh tumbuhan berikut :
  1. Asam (Tamarindus indica)
               Jawab :   …………………………………………………………..
              Familia : ……………………………………………………………
  1. Lamtoro (Leucena glauca)
              Jawab :   ……………………………………………………………
              Familia : ……………………………………………………………
  1. Waru (Hibiscus tiliaceus)
              Jawab :   …………………………………………………………..
              Familia : …………………………………………………………..
  1. Jagung (Zea mays)
               Jawab :   ……………………………………………………..                                      
              Familia : ……………………………………………………….
  1. Pepaya (Carica papaya)
               Jawab :   …………………………………………………..                                      
                Familia : …………………………………………………..
EVALUASI II.1.
A.    Jawablah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik !
1.   Keanekaragaman hayati mencakup  tiga tingkat keanekaragaman, yaitu ……………………………………….                        
2.   Klasifikasi makhluk hidup adalah …………………………………………………………………………………………                        
3.   Tujuan klasifikasi adalah ……………………………………………………………………………………………………                        
4.   Manfaat kalsifikasi adalah …………………………………………………………………………………………………                        
5.   Nama tujuh kelompok (takson) berturut-turut dari yang beranggotakan banyak sampai yang beranggotakan sedikit adalah ……………………………………………………………………………………………………………………………………                         ……………………………………………………………………………………………………………………………………            
6.   Yang dimaksud dengan jenis (species) adalah ………………………………………………………………………                         ……………………………………………………………………………………………………………………………………
7.   Yang dimaksud dengan marga (genus) adalah ………………………………………………………………………                        
8.   Yang dimaksud dengan suku (familia) adalah ………………………………………………………………………..                        
9.   Cara penulisan nama jenis adalah ……………………………………………………………………………………….                        
     Contoh nama jenis : …………………………………………………………………………………………………………
10. Cara penulisan nama marga (genus) adalah …………………………………………………………………………..                        
     Contoh nama marga : ………………………………………………………………………………………………………
11. Cara penulisa nama suku (familia) untuk tumbuhan adalah ………………………………………………………..                        
     Contoh nama suku tumbuhan : …………………………………………………………………………………………..
12. Cara penulisan nama suku (familia) untuk hewan adalah …………………………………………………………..                        
     Contoh nama suku hewan : ………………………………………………………………………………………………..
13. Sistem klasifikasi buatan (artifisial) berdasarkan …………………………………………………………………….                        
14. Sistem kalsifikasi alami (natural) berdasarkan ………………………………………………………………………..                        
15. Sistem kalsifikasi filogenetik berdasarkan ……………………………………………………………………………..                        
16. Kunci determinasi bermanfaat untuk …………………………………………………………………………………….                        
B.    Tugas :
1.   Catat dan amati macam-macam jenis tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah anda !
2.   Buatlah kunci determinasi sederhana yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan pada nomor 1 di atas !
3.   Catat dan amati bermacam-macam jenis hewan yang ada dilingkungan sekolahmu !
4.   Buatlah kunci determinasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis-jenis hewan pada nomo3 di atas !
B.  Kepentingan Keanekaragaman Hayati
Hasil Belajar  :
Siswa mampu mengkomunikasikan pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan.
Indikator Hasil Belajar :
-   Siswa mampu menjelaskan keunikan biodiversitas Indonesia berdasarkan fakta dan persebaran.
-   Siswa mampu menjelaskan beberapa contoh pentingnya keanekaragaman hayati untuk kehidupan masyarakat.
-   Siswa mampu mendata dan mempublikasikan deskripsi/perbedaan spesies di daerahnya (terutama yang kas dan langka).
-   Siswa mampu mengidentifikasi kegiatan manusia yang mempengaruhi biodiversitas.

URAIAN MATERI

Betapa besar kekayaan flora, fauna dan ekosistem Indonesia. Kekayaan itu merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan di dalam kehiduapan. Pemanfaatan yang tak kenal batas dan pengelolaan yang salah dapat menyebabkan hilangnya kekayaan tersebut. Oleh karena itu perlu diambil langkah-langkah yang bijaksana untuk menjaga, berbuat dan memperlakukan keanekaragaman hayati secara benar untuk menghindari kerusakan atau kehancuran.
1.   Biodiversitas Indonesia.
a.   Persebaran Hewan.
Persebaran hewan ini bumi meliputi 6 daerah, yaitu Paleartik, Neartik, Neotropik, Ethiopia, Oriental dan Australia, yang masing-masing ditandai dengan sejumlah spesies unik seperti pada gambar berikut.
Gambar daerah persebaran hewan di bumi
Kondisi lingkungan antar daearah persebaran berbeda, dikarenakan daearah satu dengan lainnya dipisahkan oleh penghalang (sawar). Sawar dapat berupa samudra yang luas, gunung yng tinggi maupun gurun yang luas.
Kepuluan Indonesia membentang di sepanjang daerah Australia dan Oriental. Garis Wallace membagi kepulauan Indonesia menjadi dua bagian, yaitu bagian Barat dan Timur. Bagian Barat meliputi Sunda Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Bagian Timur meliputi Papua, kepulauan Aru dan daerah yang berdekatan dengan daratan Australia.
Hewan-hewan di bagian Barat garis Wallce mirip dengan hewan-hewan di daerah Asia atau Oriental, yaitu jenis hewan yang hidupnya di hutan seperti rusa, orang hutan, kucing hutan, musang, sapi dan gajah. Hewan-hewan di wilayah Timur garis Wallace mirip dengan hewan-hewan di Australia, yaitu jenis hewan pemakan rumput, seperti kanguru dan anoa.
Daratan Sumatra banyak terdapat hutan yang ditumbuhi pohon-pohon besar dengan tajuk yang saling menutup, sehingga hewan yang menghuni wilayah ini meliputi siamang, orang hutan, kera berekor panjang, gajah dan macam-macam burung. Selin itu juga terdapat musang, ular piton, kelelawar, rusa dan biri-biri. Serangga pohon merupakan spesies yang paling banyak mendominasi di wilayah ini.
Jawa terdapat macam-macam ayam yang merupakan nenek moyang ayam domestik, macam-macam spesies burung dan badak di Ujung kulon. Taman Nasional Baluran banyak dihuni macam-macam spesoies burung, banteng, kera, ular, harimau dan serangga.
Bali terkenal sebagai daerah jalak putih dan bermacam-macam kera.
Daratan Kalimantan banyak dihuni burung enggang,  harimau, dan kera berekor panjang.
Daerah Sulawesi dan Nusa Tenggara merupakan pertemuan dua daerah penyebaran fauna yang berbeda., sehingga pada daerah ini terdapat hewan yang khas seperti babi rusa dan anoa. Terdapat juga hewan-hewan pendatang dari daratan Oriental maupun Australia, misalnya kera berekor panjang berasal dari nenek moyang kera yang ada di Sumatra, juga burung maleo dan burung enggang.
Nusa Tenggara terkenal dengan tempat hidup komodo.
Maluku terkenal dengan taman laut, pasir koral putih di pantai, macam-macam serangga serta ular yang juga terdapat di Australia.
Hewan-hewan di Papua hampir mirip dengan hewan yang terdapat di benua Australia, misalnya kanguru. Juga terdapat burung cendrawasih yang hanya terdapat di wilayah ini, landak dan burung kakatua
b.   Persebaran Tumbuhan
Persebaran tumbuhan ditentukan oleh letak geologis, geografis dan faktor fisik yang lain, misalnya ketinggian dari permukaan laut (altitude), letak garis lintang (latitude) dan curah hujan.
Berdasarkan perbedaan ketinggian, garis lintang dan faktor fisik tersebut, terbentuklah berbacam-macam Bioma. Bioma merupakan ekosistem daratan yang didominasi oleh tumbuhan tertentu dengan struktur dan ciri tumbuhan yang khusus. Di Bumi terdapat 6 bioma utama, yaitu tundra, hutan konifer di belahan bumi Utara, hutan desidu, padang rumput, padang pasir, dan hutan hujan tropis seperti pada gambar berikut.
Gambar bioma di dunia.
Indonesia banyak memiliki hutan hujan tropis, Bioma hutan hujan tropis yang mempunyai keanekaragam tumbuhan yang tinggi adalah daerah Malesiana. Daerah Malesiana meliputi Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua Nugini dan Solomon.
Flora Malesiana memperlihatkan pemusatan keanekaragaman tumbuhan yang tinggi. Malesiana merupakan suatu kawasan botani dunia. Flora Malesiana banyak didominasi tumbuhan yang berupa pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintetis. Hal ini disebabkan daerah ini terletak di ekuator yang merupakan kawasan hutan hujan tropis dengan penetrasi sinar matahari dan curah hujan tinggi. Flora Malesiana meliputi familiaVerbernaceae (jati), Dipterocarpaceae (meranti), Rubiaceae (kopo), dll.
2.   Manfaat Keanekaragaman Hayati.
a.   Manfaat Hewan.
Dari dunia hewan dapat diperoleh berbagai manfaat. Daging dan susu merupakan sumber protein. Kulit hewan merupakan bahan mentah untuk pakaian, perhiasan atau komponen kendaraan. Kerbau, sapi, kuda dan gajah diambil tenaganya untuk keperluan transportasi, menggarap lahan pertanian dan untuk hiburan serta olah raga. Para ilmuwan banyak memanfaatkan berbagai hewan untuk kepentingan penelitian.
Burung berkicau dinikmati kemerduan suaranya dan dijadikan lambang kedudukan dalam masyarakat (status sosial). Berbagai macam burung pemakan serangga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan alam agar ulat dan serangga perusak tidak memusnahkan berbagai tanaman pertanian. Burung juga ada yang bertindak sebagai agen penyerbukan pada tanaman bunga. Burung-burung yang berkicau di pepohonan hijau di pedesaan memberi suasana tenteram dan damai.
b.   Manfaat Tumbuhan.
Kekayaan flora di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk memasok berbagai kebutuhan. Padi-padian, umbi-umbian, jagung dan sagu sebagai sumber karbohidrat. Berbagai kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati. Berbagai macam kelapa, seperti kelapa hibrida, kelapa sawit adalah pemasok lemak atau minyak. Buah-buahan dan sayur adalah pemasok berbagai vitamin dan mineral.
Berbagai macam akar-akaran, daun-daunan, bunga, buah sebagai obat-obatan atau jamu tradisional. Kayu-kayuan dimanfaatkan sebagai bahan bangunan rumah dan gudang, mebel, galangan kapal dan  ukir-ukiran. Beberapa jenis pohon dijadikan bahan pakaian dan kertas dan beberapa pohon lain merupakan penghasil getah, damar, minyak sebagai komoditi ekspor dan bahan mentah bagi agro industri.
Dunia tumbuhan merupakan pemasok oksigen bagi kehidupan manusia dan hewan. Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis dengan mengikat CO2 dari lingkaran, sehingga menurunkan kadar CO2 di udara. Tumbuhan yang hampar di muka bumi melindungi tanah dari bahaya erosi, banjir dan tanah longsor.
3.   Tumbuhan dan Hewan Langka.
Beberapa tanaman langka diantaranya adalah sawo manila (Manilkara kauki), kepel (Stelechocarpus), kesemek, kedondong (Spoditas cythera).
Beberapa hewan yang terancam punah adalah :
-   Orang hutan atau mawas (Pongo pygmaeus) di Sumatera dan Kalimantan.
-   Tapir atau tenuk (Tapitur incicus), di Sumatera dan Kalimantan.
-   Kambing hutan (Nemorrhaedus sumatrensis), di Sumatera
-   Trenggiling (Manins javanica), di Jawa, Sumatra dan Kalimantan.
-   Cendrawasih, tersebar di beberapa pulau di Indonesia
-   Komodo (Varanus komodoensis), di Flores dan pulau Komodo.
-   Gajah (Elephas indicus), di Sumatra dan Kalimantan.
Macam-macam hewan yang langka dapat dilihat pada gambar di bawah ini
         Badak                                     Orang Hutan
Gajah
Cendrawasih
Kancil
Komodo
Tapir
Trenggiling
Gambar macam-macam burung langka
Kakatua
Gagak
Beo
Branjangan’
Cendrawasih
4.   Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Biodiversitas.
Punahnya spesies tumbuhan dan hewan dapat disebabkan oleh adanya bencana alam dan perbuatan manusia. Kegiatan manusia yang dapat mengancam punahnya spesies tumbuhan dan hewan adalah :
a.   Pembukaan Hutan
Hutan merupakan habitat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan di hutan merupakan simpanan keanekaragam yang tak ternilai harganya. Jika pohon-pohon besar dan rindang ditebangi maka mengakibatkan terbukanya hutan. Lantai hutan yang biasanya teduh, lembab dan tertutup oleh komunitas hewan, tumbuhan dan mikroorganisme, menjadi terdedah oleh teriknya matahari, dan lambat laun akan rusak  merana dan mati.
b.   Perburuan Yang Tak Kenal Batas.
Perburuan yang tak kenal batas telah menjadi penyebab punahnya hewan tertentu dari hutan-hutan di Indonesia. Walaupun perburuan tidak menghabiskan suatu spesies, tetapi jumlah individu yang tinggal sedikit dalam suatu populasi spesies tidak memungkinkan terjadinya perkembangbiakan. Akhirnya spesies tersebut akan punah.
c.   Penangkapan Ikan Yang Tak Kenal Batas.
Penangkapan ikan yang tak kenal batas waktu, jumlah dan cara, mengakibatkan punahnya jenis-jenis ikan dan organisme air. Penggunaan bahan peledak dan racun untuk menangkap ikan menyebabkan ikan dan organisme lain yang hidup di air akan mati.  Penangkapan yang tidak mengenal waktu, menyebabkan ikan-ikan tertentu yang sedang dalam masa reproduksi ikut tertangkap dan tidak sempat meninggalkan keturunannya.
d.   Pembangunan Fisik.
Pembangunan Pabrik, jalan, real estate, dam, sekolah dan lain-lain mengakibatkan tergusurnya habitat aneka ragam jenis tumbuhan dan hewan. Sehingga terjadi erosi plasmanutfah. Selain pembangunan fisik, hilangnya plasma nutfah juga dapat disebabkan karena penggunaan bibit unggul terus menerus.

2 comments:

Unknown said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Asbar salim said...

semuax bisa :)

Translate