- AMAL
Secara bahasa "amal"
berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah,
amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada
pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Pengertian amal dalam
pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan
kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam
Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam
tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu
dalam dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti
meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu
ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak
yang positif bagi peradaban manusia. Misalnya pengembangan sains akan
memberikan kemudahan dalam lapangan praktis manusia. Demikian juga
pengembangan ilmu-ilmu sosial akan memberikan solusi untuk pemecahan
masalah-masalah di masyarakat.
Nilai yang hidup dan nyata
adalah amal,hidup berkembangnya peradaban berdasarkan perkembangan
ilmu yang korelatif dengan perubahan yang terjadi dalam arus, maka
ilmu menjadi tiang bagi berdirinya peradaban. Ilmu harus memiliki
keterjangkauan dengan realitas yang ada, ilmu harus mampu membumi dan
dapat diterapkan dalam menjawab arus perubahan. Ilmu akan mati jika
ilmu tidak memberikan konsepsi yang jelas pada realita, maka dari itu
ilmu harus melandaskan dirinya pada realita yang ada.
Penerapan ilmu dinamakan
alam perbuatan, maka ilmu akan membumi nilainya jika manyetuh realita
(amal perbuatan). Objek dan tujuan ilmu adalah relaita. Realita
merupakan perubahan atas arus perkembangan zaman, mulai dari
perkembangan sosial, politik, ekonomi dan lain sebagainya.
Seiring dengan perubahan dan
perkembangan arus kehidupan manusia tersebut, maka nilai yang tetap
harus berimplikasi pada perkembangan ilmu yang relevan dengan keadaan
zamannya. Nilai dikatakan hidup jika menyentuh realita dengan
impilikasi dari ilmu pengetahuan.
Keutamaan orang-orang yang
berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam ayat-ayat
berikut:
“Katakanlah: ‘Adakah
sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?’
Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] : 9).
“Allah berikan al-Hikmah
(Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja
yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu,
benar-benar ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya
orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir)
dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).
“Niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah saw pun
memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan sebaik
mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat
menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.”
(Al-Hadits Nabi saw). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap
Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Hadis
Nabi saw).
No comments:
Post a Comment