30 Mar 2015

Ilmu Sebagai Upaya Pendekatan yang Koheren dengan Kebenaran

  1. ILMU
Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu


  • Ilmu Sebagai Upaya Pendekatan yang Koheren dengan Kebenaran
Bahwa ilmu akan mengangkat derajat manusia pada tingkat yang lebih tinggi, sudah menjadi suatu kenyataan yang koheren, karena seorang yang berilmu secara bersamaan akan berada pada kedekatannya kepada kebenaran. Ilmu menjadi alat manusia dalam upaya-upaya kebenaran, meski dalam penafsiran ilmu dengan alam pikiran dan pengalaman manusia masih memiliki ruang kenisbiaan, karena manusia yang dalam keterbatasannya sebagai objek Tuhan. Enstein meletakkan teori relativitas, bahwa setiap manusia memiliki pandangan yang subjetif dengan objek yang dipandangnya. Dalam hal ini ilmu memiliki ruang relativitas, karena subjek (manusia) yang jamak serta upaya pendekatannya yang berbeda-beda.
Kebenaran yang tunggal, dengan kerelativitasan ilmu, membawa manusia pada perbedaan dan seakan inheren dengan kebenaran ilmu yang relatif tersebut. Jika dalam Hegel, bahwa thesis akan berujung pada thesis baru dari pertentangan thesis dan anti-thesis, ujung yang seakan tidak akan bertemu pada satu titik yang berlawanan pada thesis yang telah mampan. Seakan menggambarkan kerelativan ilmu sebagai pendekatan atas kebenaran.
Kebenaran adalah sumber nilai, ia menjadi fondasi untuk peradaban, maka ilmu disini bersifat implikatif. Ilmu adalah pengembangan nilai, karena nilai bersifat tetap, maka implikasi bersifat untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang mengalami perkembangan sesuai dengan arus yang selalu mengalami perubahan. Upaya pendekatan pada nilai, juga menjadi upaya pendekatan pada implikasi. Maka dari itu ilmu tidak bersifat inheren, ilmu koheren dengan kebenaran karena sumber kebenaran adalah penopang peradaban.



No comments:

Translate