TEORI BILANGAN
“TEOREMA
FERMAT, WILSON, DAN EULER”
Oleh:
Kelompok VIII
Nur
Ekasari 10536
4629 13
Khaera
Ummah 10536 4634 13
Asri 10536 4649 13
MATEMATIKA
2013 E
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang awal
di temukannya Teorema Fermat, Wilson dan Teori Euler dan penerapan serta
pembuktiannya. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua.
Meskipun telah berusaha dengan segenap
kemampuan, namun kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan
dan tak mudah diselesaikan tanpa ada bantuan dari dari beberapa judul buku yang
kami baca dan tambahan informasi dari internet.
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kami
berharap saran dan kritik membangun untuk perbaikan pada tugas-tugas
selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan “Alhamdulillah” telah menyelesaikan tugas
makalah ini dengan mudah tanpa ada kendala.
Makassar, November 2014
Kelompok
VIII
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………..ii
Daftar
Isi…………………………………………………………………………iii
Bab
I Pendahuluan
A. Latar
belakang……………………………………………………………..1
B. Rumusan
masalah………………………………………………………….1
C. Tujuan
penulisan………………….…………………………………….…1
Bab
II Pembahasan
A. Teorema
Fermat…………………………………………………………...2
B. Teorema
Wilson…………………………………………………………...5
C. Teorema
Euiler…………………………………………………………….8
Bab
III Penutup
A. Kesimpulan………………………………………………………………13
B. Saran……………………………………………………………………..13
Daftar
Pustaka………………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Teori Bilangan adalah salah satu cabang Pelajaran Matematika yang
membahas tentang berbagai hal tentang bilangan. Dalam teori bilangan terdapat
satu baba yang membahas tentang tiga orang ilmuan matematika yang sangat
berperan dalam perkembangan teori bilangan. Ketiga ilmuan itu adalah Fermat,
Wilson, dan Euler yang memiliki teorema teorema yang mestinya dapat dipahamidan
dibuktikan oleh Mahasiswa Pendididkan Matematika. Untuk menyikapi hal tersebut
kami sebagai penyusun makalah berusaha menyajikan makalah ini dalam bentuk
catatan catata sederhana yang insyaallah akan membuat kita lebih mampu menambah
wawasan kita mengenai Teorema Fermat, Wilson, dan Euler.
B.
Rumusan
Masalah
a. Siapakah
fermat?
b. Bagaimana
teorema-teorema yang dikemukakan oleh Fermat?
c. Siapakah
Wilson?
d. Bagaimana
teorema-teorema yang dikemukakan oleh Wilson?
e. Siapakah
Euler?
f. Bagaimana
teorema-teorema yang dikemukakan oleh Wilson?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
yaitu untuk memudahkan kita membahas tentang teorema para ahli pengembangan
teori bilangan, untuk mengetahui riwayat para ilmuan teori bilangan dan untuk
mengetahui bukti-bukti teorema-teorema tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
TOREMA FERMAT, WILSON, DAN EULER
Sebelum kita membahas teorema
ketiga ilmuan matematika yang berperan dalam pengembangan teori bilangan,
sebaiknya kita mengetahui apa teorema itu. Teorema adalah sebuah pernyataan,
sering dinyatakan dalam bahasa alami, yang dapat dibuktikan atas dasar asumsi
yang dinyatakan secara eksplisit ataupun yang sebelumnya disetujui. Dalam
logika, sebuah teorema adalahpernyataan dalam bahasa formal yang dapat
diturunkan dengan mengaplikasikan aturan inferensi dan aksioma dari sebuah
sistem deduktif.
A. Teorema Fermat
Teorema
Fermat adalah
salah satu teorema paling terkenal di dunia matematika dan dicetuskan oleh Pierre
de Fermat pada abad
ke-17. Pierre De Fermat, seorang pengacara yang juga matematikawan amatir abad
ke-7, sering menulis komentar-komentar dipinggiran bukunya. Dan yang paling
terkenal sepanjang sejarah adah Teorema Terkahir Fermat(Fermat Last Theorem).
Dinamakan teorema terakhir bukan karena terakhir kali dipublikasikan, namun
yang terakhir kali dibuktikan. Teorema ini tidak berhasil dibuktikan oleh semua
matematikawan-matematikawan dunia selama 357 tahun lebih.
Teorema fermat berbunyi:
untuk n > 2, tidak ada bilangan bulat bukan
nol x, y, dan z yang memenuhi persamaan
Jika p adalah bialangan ganjil,
dan a, b, c adalah bilangan bulat positif memenuhi ap+bp=cp,
maka persamaan y² = x(x – ap)(x + bp) akan mendefinisikan
sebuah kurva elips hipotetis kurva Frey, yang harusnya ada jika (dan hanya
jika) teorema terakhir Fermat salah. Setelah karya Yves
Hellegouarch yang pertama kali menyebutkan kurva ini,
Frey menunjukkan bahwa jika kurva tersebut benar-benar ada, maka ia akan
memiliki sifat-sifat yang aneh, dan mengusulkan bahwa kurva tersebut mungkin
tidak memiliki bentuk modular.
Fermat mengaku telah mempunyai bukti
terhadap teorema tersebut, namun dia tidak menuliskannya karena pinggiran
bukunya tidak cukup lagi untuk ditulisi. Dia menulis seperti ini, “I have
discovered a truly remarkable proof which this margin is to small to contain”. Sepanjang
300 tahun lebih teorema ini berusaha dibuktikan oleh seluruh matematikawan di
seluruh dunia, seperti Leonhard Euler, Dirichlet, dll. Sebagai gambaran,sepanjang
4 tahun (1908-1912) terdapat 1000 bukti yang diterbitkan namun semuanya salah.
Baru pada tahun 1993, momen yang ditunggu-tunggu datang.
Setelah berabad-abad Teori tersebut
tidak terpecahkan akhirnya pada tahun 1994 seorang Andrew Wiles seorang
matematikawan ahli teori bilangan dari Inggris yang berhasil membuktikan
teorema ini. Ia membuktikan Teorema Terakhir Fermat dengan cara membuktikan
Konjektur Taniyama-Shimura. Andrew Wiles mengenal teorema terakhir Fermat sejak
berusia 10 tahun, dan berusaha membuktikannya dengan menggunakan buku-buku
sekolah,dan akhirnya mempelajari karya-karya matematikawan yang berusaha
membuktikan teorema tersebut. Saat memulai kuliah doktornya, ia berhenti
bekerja dalam teorema Fermat
Sekitar tahun 1950an, matematikawan Jepang Goro Shimura dan Yutaka
Taniyama mengusulkan bahwa kurva elips dan bentuk modular berkaitan satu sama
lain (Konjektur Shimura-Taniyama). Selanjutnya matematikawan Amerika, Ken
Ribet, membuktikan bahwa Konjektur Shimura-Taniyama dan Teorema Terakhir Fermat
adalah biimplikasi logis, artinya pembuktian Teorema Shimura-Taniyama juga
membuat Teorema Terakhir Fermat telah terbukti. Mengetahui hal tersebut, Wiles
bekerja secara rahasia untuk membuktikan teorema Shimura-Taniyama. Hanya istri dan
temannya, saja yang mengetahui usahanya ini. Akhirnya Wiles membuktikan teorema
Shimura-Taniyama dan konsekuensinya, membuktikan teorema terakhir
Fermat dalam presentasi di Universitas Cambridge, 23 Juni 1993.
Dalam pembuktian tentang teorema ini yang terbagi dalan 3x
pertemuan (21-23 Juni 1993) bukannya membicarakan teorema fermat, ia malah
menjelaskan tentang kurva elips dalam Teorema Shimura-Taniyama, namun dalam
kuliah terakhir, Wiles menggiring para peserta ke tujuan sebenarnya [keren].
Segera setelah ia menyelesaikan pembuktian Taniyama-Shimura conjecture dia
menuliskan teorema terakhir Fermat di papan tulis dan berkata “Saya pikir cukup
sampai di sini”.
“
|
I
think I’ll stop here.
|
”
|
Pada
Desember 1993, Wiles memberikan pernyataan bahwa setelah melakukan review
beberapa masalah muncul, banyak diantaranya yang belum terselesaikan. Akan
tetapi yang tertinggal hanya satu masalah dan Wiles menarik ulang klaimnya
bahwa ia telah membuktikan FLT. Wiles berkata “The key reduction of (most cases
of) the Taniyama-Shimura conjecture to the calculation of the Selmer group is
correct. However the final calculation of a precise upper bound for the Selmer
group in the semisquare case (of the symmetric square representation associated
to a modular form) is not yet complete as it stands. I believe that I will be
able to finish this in the near future using the ideas explained in my
Cambridge lectures”.
Bersama
rekannya Richard Taylor, Wiles memulai kerjanya untuk menambal kekurangan dalam
pembuktian tersebut. Akhirnya, Wiles berhasil menambal kekurangan itu
dengan mempublikasikan bukti kepada koleganya pada 6 Oktober 1994. Bukti
tersebut sangat rumit, sehingga masih banya yang sanksi dengan kebenarannya.
Namun ketika Taylor memberikan kuliah pada British Mathematical Colloquium di
Edinburgh bulan April 1995 dia memberikan kesan bahwa tidak ada kesangsian yang
tersisa terhadap Fermat Last Theorem.
B.
Teorema
Wilson
Dalam
buku yang dipublikasikan tahun 1770, seorang matematikawan Inggris Edward
Waring menyatakan bahwa muridnya menemukan bahwa (p-1)!+1 habis dibagi oleh p
berapapun p yang merupakan bilangan prima. Namun, tidak ada dari keduanya yang
mampu membuktikannya. Tahun 1771, Joseph Lagrange membuktikan teorema ini, yang
selanjutnya dikenal sebagai teorema Wilson. Teorema Wilson adalah salah satu
teorema yang menggambarkan sifat dari bilangan prima. Menurut teorema wilson,
adalah bilangan prima
jika
membagi
. Begitu pula sebaliknya suatu bilangan
yang membagi
maka bilangan tersebut
adalah prima. Secara formal teorema wilson ditulis sebagai berikut:
Teorema Wilson: Jika
adalah bilangan prima,
maka
Bukti:
Karena teorema ini berbentuk bi-implikasi, kita harus membuktikannya secara dua arah
Diberikan bilangan prima
maka dapat dibentuk
himpunan bilangan
yang merupakan grup atas perkalian modulo
.
Karena
grup maka setiap elemen
mempunyai elemen invers
Sedemikian hingga
. Jika
maka :
.
atau
Diperoleh nilai
atau
. Dengan kata laian hanya 1 dan
yang merupakan invers
terhadap dirinya sendiri sedangkan elemen lainnya pada
mempunyai invers yang
berbeda. Itu berati setiap elemen di
berbentuk pasangan
dengan
kecuali untuk 1 dan
. Jika semua elemen
dikalikan, diperoleh:
Dengan kata lain hasil dari
pada
adalah
dengan
. Dapat disimpulkan
Diketahui
andaikan
komposite tidak prima maka
mempunyai faktor prima
dengan
. Itu berarti
membagi
dan juga membagi
, Jelas itu suatu mustahil. Dengan kata lain
adalah hal yang
mustahil jika
tidak prima.
v BUKTI TEOREMA WILSON:
Untuk , maka adalah benar. Jadi, teorema itu benar untuk .
Sekarang, asumsikan adalah bilangan prima yang lebih besar 2.
Dari bilangan 1,2,3,4,5,..., (p-2), (p-1), bilangan yang memiliki invers modulo p terhadap dirinya sendiri hanya dan .
Kita
tahu bahwa
memiliki invers modulo
dirinya sendiri, karena
.
memiliki invers modulo dirinya sendiri, karena
.
Lalu bagaimana dengan bilangan selain dan .
Seandainya adalah sembarang integer yang mempunyai invers modulo terhadap dirinya sendiri dan , maka kondisi ini harus berlaku:
memiliki invers modulo dirinya sendiri, karena
.
Lalu bagaimana dengan bilangan selain dan .
Seandainya adalah sembarang integer yang mempunyai invers modulo terhadap dirinya sendiri dan , maka kondisi ini harus berlaku:
Kondisi ini ternyata berkontradiksi
dengan pernyataan awal bahwa
. Jadi, bilangan
dalam
selalu mempunyai pasangan invers modulo dengan bilangan yang
lainnya.
Selanjutnya, kita dapat melakukan grouping sbb:
_______
_______
Jadi, teorema Wilson pun TERBUKTI.
Konverse Teorema Wilson
Jika , maka adalah bilangan prima
v Bukti:
Andaikan adalah bilangan komposit. Artinya akan terdapat bilangan dimana sehingga . Artinya, kondisi ini juga berlaku:
Andaikan adalah bilangan komposit. Artinya akan terdapat bilangan dimana sehingga . Artinya, kondisi ini juga berlaku:
_____... (i)
Selanjutnya, karena
, artinya
. Karena
, maka
_____... (ii)
Dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan
bahwa:
Padahal ini kontradiksi dengan
pernyataan "
".
Artinya, haruslah prima.
Konverse teorema Wilson TERBUKTI.
Artinya, haruslah prima.
Konverse teorema Wilson TERBUKTI.
C.
Teorema Euler
Euler adalah
fungsi pada bilangan asli
yang didefinisikan sebgai berikut:
adalah banyaknya bilangan pada
yang coprime ke
Contoh:
karena ada 4 bilangann asli yang kurang dari 8 yang coprime ke
8 ke-4 bilangan tersebut adalah 1,3,5,7.
kerna semua bilangan pada
coprime ke 11.
Teorema
- Jika prima maka
- Jika prima dan maka
Bukti
1. Jika
prima maka semu bilangan pada
coprime ke
, itu artinya
2. Ada
elemen pada himpunan
. Elemen pada himpunan tersebut tidak coprime ke
jika hanya jika dapat
dibagi oleh
. Elemen pada himpunan yang dapat dibagi oleh
adalah
Ada sebanyak
elemen yang tidak
coprime ke
maka banyaknya elemen
yang coprime ke
sebanyak
Sistem
residu tereduksi mod
(reduced residue system mod
) adalah himpunan bilangan-bilangan
Yang memenuhi
v Jika
maka
v Untuk
setiap
coprime ke
Dengan
demikian Sistem residu tereduksi mod
merepresentasikan bilangan-bilangan yang coprime ke
Contoh:
dan
keduanya merupakan sistem residu tereduksi mod
Lemma: Diberikan
dan
adalah Sistem residu tereduksi mod
, berlaku:
- Untuk semua bilangan bulat maka merupakan sistem residu tereduksi mod .
- Jika coprime ke maka merupakan sistem residu tereduksi mod .
Akibat: Diberikan
dan
adalah Sistem residu
tereduksi mod
, jika
coprime ke
dan
sebarang bilangan bulat
maka
merupakan sistem residu tereduksi mod
.
Contoh:
merupakan
sistem residu tereduksi mod
. tmabahkan
pada setiap bilangan
diperoleh
, sistem residu tereduksi mod
lainnya, Kita tahu 6
coprime ke 25, jika kita kalikan sistem yang awal dengan 25 diperoleh
Sistem residu tereduksi
mod
lainnya, terakhir
juga merupakan sistem
residu tereduksi mod
Teorema Euler: Setiap bilangan bulat
dan
bilangan bulat
positif yang coprime ke
maka :
.
Perhatikan jika
prima maka
, teorema euler berubah menjadi teorema kecil fermat. Dengan
demikian kita bisa menganggap teorema euler sebagai generalisasi teorema kecil
fermat.
Bukti: Ambil
dan
adalah Sistem residu tereduksi mod
, diasumsikan
termuat di
.nKarena
dan
coprime maka
juga merupakans sistem
residu tereduksi mod
, Kedua sistem tersebut haruslah mempunyai hasil perkalian
modulus
yang sama
Karean setiap
coprime ke
, jika dikalikan kedua sisi dengan
diperoleh
atau
dengan kata lain
Contoh: Himpunan S juga
disebut sistem residu modulo N. Berkurang Bekerja Contoh
v Apa unit digit
dari 9753?
Solusi: Menemukan unit digit nomor adalah setara
dengan bekerja modulo 10. Dengan teorema Euler, kita hanya perlu menentukan
nilai eksponen 753 Modulo φ (10) = 10 × (1-12) × (1-15) = 4. Lagi dengan
teorema Euler, kita hanya perlu menentukan nilai eksponen 53 Modulo φ (4) = 4 ×
(1-12) = 2.
v Hitung (dengan
tangan) nilai 521.
Solusi: Dengan teorema Euler, φ (21) =
21 × (1-13) (1-17) = 12, menyiratkan 1012 ≡ 1 (mod21). Bahkan, kita bisa lebih
baik daripada ini dengan menerapkan teorema Euler untuk φ (3) = 3 × (1-13) = 2
dan φ (7) = 7 × (1-17) = 6. Kita tahu bahwa 106 ≡ (102) 3 ≡ ≡ 13 1 (mod3) dan
106 ≡ 1 (mod7), sehingga 106 ≡ 1 (mod21).
Secara khusus, 106-1 = 21 × 47.619.
Oleh karena itu,
521 = 5 × 4.761.921
× 47619
= 238095999999 = 0,238095238095......
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teorema Fermat adalah salah satu teorema paling
terkenal di dunia matematika dan dicetuskan oleh Pierre
de Fermat pada abad
ke-17. Pierre De Fermat, seorang pengacara yang juga matematikawan amatir abad
ke-7, sering menulis komentar-komentar dipinggiran bukunya. Dan yang paling
terkenal sepanjang sejarah adah Teorema Terkahir Fermat(Fermat Last Theorem).
Teorema Wilson adalah salah satu
teorema yang menggambarkan sifat dari bilangan prima. Menurut teorema wilson,
adalah bilangan prima
jika
membagi
. Begitu pula sebaliknya suatu bilangan
yang membagi
maka bilangan tersebut
adalah prima.
Teorema Euler:
Setiap bilangan bulat
dan
bilangan bulat
positif yang coprime ke
maka :
.
Perhatikan jika
prima maka
, teorema euler berubah menjadi teorema kecil fermat. Dengan
demikian kita bisa menganggap teorema euler sebagai generalisasi teorema kecil
fermat.
B.
Saran
kami tahu bahawa dalam pembuatan makalah ini kami masih banayak
kesalahan baik itu dalam penggunaan kosa-kata, penulisan, dan sebagainya. Oleh
karena itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan krieik dan saran untuk
pembuatan makalah kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin
ummathematic.blogspot.com
Lutfi-nurul-auliablogspot.com
Dodyliza.blogspot.com
Sahatfp.blogspot.com
No comments:
Post a Comment