Tugas Kelompok III
MAKALAH TEORI BILANGAN
”BILANGAN BULAT”
Disusun
Oleh:
KELOMPOK
III
III
E MATEMATIKA
ABDUL RAIS 10536 4631 13
ZUL FITRAH 10536 4648
13
FARADIBA 10536 4626 13
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas “BILANGAN BULAT”berupa sifat,
operasi dan tata urutan bilangan bulat serta pembuktiannya.
Dalam
pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Drs. Baharullah, M.Pdserta Ahmad Syamsuadi,
S.Pd. yang telah memberikan
kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan
lancar. Dan terima kasih pula kami ucapkan kepada bapak dan ibu dirumah yang
telah memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga pembuatan makalah ini
dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Makassar, 13
November 2014
Kelompok III
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................... ii
Bab
I Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
D. Bab
II Pembahasan
A. Sifat dasar bilangan bulat.............................................................................. 2
B. Penjumlahan bilangan bulat........................................................................... 4
C. Pengurangan bilanga nbulat........................................................................... 5
D. Perkalian bilangan bulat................................................................................. 6
E. Pembagian bilangan bulat.............................................................................. 9
F. Urutan bilangan bulat.................................................................................... 10
Bab
III Penutup
A. Kesimpulan.................................................................................................... 14
B. Saran.............................................................................................................. 14
Daftar Pustaka........................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Bilangan pada awalnya
hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam perkembangannya
setelahpara pakar matematika menambahkan
perbendaharaan simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan
maka matematika menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa
kita pungkiri bahwadalam kehidupan keseharian kita akan selalu bertemu dengan
yang namanya bilangan, karena bilangan selaludibutuhkan baik dalam teknologi,
sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta
banyak aspek kehidupan lainnya. Bilangan dahulunya digunakan sebagai simbol
untuk menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yangmasing-masing
suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam
bentuk simbol.
Orang yang mahir matematika bukan berarti karena kebetulan.
Untuk menguasai materi matematika disyaratkan mengetahui dan menguasai kajian
dasarnya. Selanjutnya dia sering berlatih dengan soal-soal yang berkaitan
dengan apa yang sedang dipelajarinya. Sehingga dia bisa menguasai secara benar
teori, konsep dan penerapannya untuk mempelajari salah satu disiplin ilmu ini.
Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan tersebut, dalam makalah singkat ini
dicantumkan uaraian singkat tentang bilangan bulat. Bilangan
bulat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohbya untuk
mennetukan kedalaman laut, jika kita mengatakan kedalaman 20 m dibawah
permukaan laut maka kita tulis -20 m.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah tentang makalah ini
adalah :
1. Apa
sajakah sifat dasar bilangan bulat?
2. Bagaimana
operasi-operasi pada bilangan bulat?
3. Bagaimanakah
urutan-urutan pada bilangan bulat?
4. Bagaimana
pembuktian operasi pada bilangan bulat?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Agar
dapat memahami sifat dasar pada bilangan bulat
2. Agar
dapat mengetahui operasi – operasi pada bilangan bulat
3. Agar
dapat memahami arti dari urutan bilangan-bilangan bulat,
4. Agar
dapat mengetahui pembuktian dari operasi bilangan bulat
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
SIFAT
DASAR BILANGAN BULAT
Menurut Muh.
Arif Tiro dkk (Teori Bilangan, 2008:111) mengatakan bahwa Sifat dasar bilangan
bulat dimulai dengan definisi, karena definisi adalah cara formal untuk menjelaskan
suatu pengertian dalam matematika.Jika n bilngan bulat, maka – n didefinisikan
tunggal sehingga n + (n)= (-n) + n = 0.
Himpunan bilangan
bulat adalah gabungan dari hmpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan asli
sehingga untuk setiap bilangan bulat n belaku sifat n + (n) = (-n) + n = 0.
Jadi himpunan bilangan bulat dapat ditulis dalam bentuk daftar sebagai Z =. Bilangan bulat jika
digambarkan dalam garis bilangan :
Sifat yang berlaku dalam
himpunan bilangan bulat akan dibicarakan lebih terperinci sebagai berikut :
1. Sifat
Tertutup
·
Sifat tertutup terhadap penjumlahan ada dengan tunggal yakni untuk
setiap a dan b di dalam Z maka (a + b) juga di dalam Z
·
Sifat tertutup terhadap perkalian ada
dengan tunggal, yakni untuk setiap a dan b
didalam Z maka a x b juga ada
di dalam Z
2. Sifat
Komutatif
·
Sifat komutatif penjumlahan yaitu untuk
setiap a dan b didalam Z berlaku a + b = b + a.
·
Sifat komutatif perkalian yaitu
untuk setiap bilangan bulat a dan b berlaku a x b = b x a.
3. Sifat
Asosiatif
·
Sifat asosiatif terhadap penjumlahan
yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku sifat (a+b)+c=a+(b+c)
·
Sifat asosiatif terhadap perkalian yaitu
untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku (a x b) x c = a x (b x c)
4. Sifat
Distributif
·
Sifat distributif kiri perkalian
terrhadap penjumlahan, yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b dan c berlaku
sifat
a x (b + c) = (a x b) +(a x c)
·
Sifat distributive kanan perkalian terhadap penjumlhan yaitu untuk sebarang
bilangan u;at a, b, dan c berlaku sifat
(a + b) x c = (a x c) + (b x c)
5. Unsur
Identitas Penjumlahan
Untuk setiap bilangan
bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a = a sehingga 0 disebut unsur identitas
penjumlahan
6. Unsur
identitas perkalian
Untuk setiap bilangan
bulat a, ada dengan tunggal bilangan bulat 1 sehingga a x 1 = 1 x a = 1
sehingga satu disebut unsur identitas perkalian.
Sifat
kesamaan berikut penting untuk diketahui :
a. Refleksi
yaitu setiap bilangan bulat a berlaku a = a
b. Simetris
yaitu jika a = b maka b =a untuk
sebarang bilangan bulat a dan b ;
c. Transitif
yaitu jika a = b dan b = c maka a = c untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan
c.
d. Substitusi,
yaitu jika a = b, maka dapat disubstitusi untuk a, dalam suatu persyataan tanpa
merubah nilai dari peryataan tersebut.
B.
PENJUMLAHAN
BILANGAN BULAT
a)
Sifat-sifat
Penjumlahan
1.
Sifat
Asosiatif : ( a + b ) + c = a + ( b + c
)
Contoh : (5 +
3 ) + 4 = 5 + ( 3 + 4 ) = 12
2.
Sifat
Komutatif : a + b = b + a
Contoh : 7 + 2
= 2 + 7 = 9
3.
Unsur
Identitas terhadap penjumlahan
Bilangan Nol
(0) disebut unsur identitas atau netral terhadap penjumlahan
a + 0 = 0 + a
Contoh : 6 + 0
= 0 + 6
4.
Unsur
invers terhadap penjumlahan
·
Invers
jumlah (lawan) dari a adalah –a
·
Invers
jumlah (lawan) dari – a adalah a
·
a
+ (-a) = (-a) + a
Contoh : 5 + (-5) = (-5) + 5 = 0
5.
Bersifat
Tertutup
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan maka hasilnya adalah bilangan
bulat juga. a dan b bilangan bulat maka a + b = c ; c bilangan
bulat.
Contoh : 4 + 5 = 9
; 4,5,9 bilangan bulat.
b) Teorema
Penjumlahan Bilangan Bulat
·
Jika a, b, dan c anggota himpunan
blangan bulat Z, dan a = b maka
a + c = b + c
Bukti :
Ambil
a, b, dan c anggoata Z
(a + c) Z (sifat tertutup)
(a + c) = (a + c) (sifat refleksi)
a = b (diberikan)
(a + c ) = (b + c) (substitusi, 3 ke 2)
·
Jika a, b, dan c anggota dari himpunan
bilangan bulat Z, dan a + c = b + c maka a = b
Bukti
:
ambil a, b, dan c di Z
1). (a + c) (a + c) ∈ Z sifat
tertutup
2). a + c = b + c diberikan
3). – c ∈ Z Invers
tambahan
4). (a+c) + (-c) = b + (c + (-c))
5). a + (c + (-c)) = b + (c + (-c))
6). c + (-c) = 0
7). a + 0 = b + 0
8). a+0=a dan b+0=b
9). a = b
Teorema
diatas biasanya dikenal dengan sifat penghapusan dari penjumlahan
·
Bukti bahwa (-a) + (-b) = - (a + b)
Misalkan a dan b bilangan – bilangan cacah, maka
(-a) + (-b) merupakan jumlah dua bilangan negatif. Misal (-a) + (-b) = c maka c
= (-a) + (-b).
c
+ b = ((-a) + (-b)) + b sifat
kesamaan
c
+ b = (-a) + ((-b) + b) sifat
asosiatif penjumlahan
c
+ b = (-a) + 0 invers
penjumlahan
(c
+ b) + a = (-a) + a sifat
kesamaan
(c
+ b) + a = 0 invers
penjumlahan
c
+ (b + a) = 0 sifat
asosiatif penjumlahan
c
+ (a + b) = 0 sifat
komutatif penjumlahan
(c
+ (a + b)) + (-(a + b)) = – (a + b)
sifat kesamaan
c
+((a + b) + (-(a + b))) = – (a + b) sifat
asosiatif
c
+ 0 = – (a + b) invers
penjumlahan
Jadi kesimpulannya (-a) + (-b) = – (a + b)
C.
PENGURANGAN
BILANGAN BULAT
a) Sifat-sifat
Pengurangan Bilangan Bulat
Bilangan bulat a
dikurangi bialangan bulat bsama artinya dengan bulat a ditambahkan dari lawan
bilangan bulat, atau dapat ditulis a - b
= a + (-b)
Pengurangan
bilangan cacah tidak bersifat tertutup, artinya bila suatu bilangan cacah
dikurungkan dengan bilangan cacah yang lain, hasilnya belum tentu bilangan
cacah. Pengurangan bilangan cacah (a - b) menghasilkan bulangan cacah hanya
jika ab. Tetapi, pengurangan
bilangan bulat memiliki sifat tertutup.
Secara lengkap sifat-sifat pengurangan bilangan bulat adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
sembarang bilangan bulat berlaku :
·
a
– b = a + (-b)
·
a
– (-b) = a + b
Contoh:
8 – 5 = 8 + (-5) = 3
7 – (-4) = 7 + 4 = 11
2.
Sifat
Komutatif dan asosiatif tidak berlaku
·
a
– b ≠ b – a
·
(a
– b ) – c ≠ a
– ( b – c )
Contoh :
7 – 3 ≠ 3
-7 ô€ƒ† 4 ≠ - 4
(9 – 4) – 3 ≠ 9
– (4-3) ô€ƒ† 2
≠ 8
3.
Pengurangan
bilangan nol mempunyai sifat :
a – 0 = a dan 0 – a = -a
4.
Bersifat
tertutup, yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan hasilnya adalah
bilangan bulat juga : a dan b ∈ bilangan bulat maka a - b = c ; c ∈ bilangan
bulat.
Contoh :
7 - 8 = -1 Ã 7, 8, -1 ∈ bilangan
bulat
b) Teorema
Pengurangan Bilangan Bulat
·
a – (-b) = a + b
untuk sebarang bilangan bulat a dan b
Bukti ;
ambil bilangan bulat a dan b
a
– (-b) = a + (-(-b) defenisi
pngurangan
= a + b teorema
penjumlahan
·
a - b = (a - c) - (b - c)
untuk sebarang bilagan bulat a, b, dan c.
bukti :
ambil sebarang bilangan bulat a, b, dan c
a – b = a +
(-b) Defenisi Pengurangan
=
((a + (-b)) + 0 Identitas
Tambahan
=
a + (- ) + c + (-c) Invers
Tambahan
=(a + (-c))
+ ((-b) + c) Asosiatif Tambah
=
(a + (-c))
+ ((-b) + (-(-c))) Teorema Dalam Penjumlahan
=
(a + (-c))
+ (-(b + (-c))) Teorema Dalam Penjumlahan
=
(a-c) - (b + (-c)) Defenisi
pengurangan
=
(a-c) - (b-c) Defenisi
pengurangan
D.
PERKALIAN
BILANGAN BULAT
a)
Sifat-sifat Perkalian Bilangan Bulat
1.
Untuk
sembarang bilangan bulat berlaku :
·
a
x b = ab à hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah
bilangan bulat positif.
Contoh: 7 x 6 = 6 x 7 = 42
·
a
x –b = -ab à hasil pekalian bilangan bulat positif dan negatif
hasilnya adalah bilangan bulat negatif.
Contoh : 3 x -4 = -12
·
-a
x -b = ab à hasil perkalian dua bilangan negatif adalah bilangan bulat
positif.
Contoh : -4 x -5 = 20
2.
Sifat
Asosiatif : (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh: (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4) = 24
3.
Sifat
Komutatif : a x b = b x a
Contoh : 5 x 4 = 4 x 5 = 20
4.
Sifat
Distributif : a x (b+c) = (a x b ) + (a x c)
Contoh : 3 x ( 2 +6) = (3 x 2) + (3 x 6) = 24
5.
Unsur
Identitas Untuk Perkalian
·
Hasil
perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah bilangan nol : a x 0 = 0
·
Hasil
perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan bulat itu juga : a x
1 = 1 x a = a
6.
Bersifat
Tertutup
Jika dua
bilangan bulat dikalikan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga a x b = c ;
a, b, c ∈ bilangan
bulat
b) Teorema
Perkalian Bilangan Bulat
·
Jika a, b, dan c angggota himpunman
bilangan bulat Z dan a = b maka a x c
= b x c
Bukti :
ambil
a, b, dan c di Z
1. (a
x c ) Z sifat
tertutup
2. a
x c = a x c sifat refleksi
3. a
= b diberikan
4. a
x c = b x c substitusi 3
ke 2
·
Jika a, b, dan c anggota himpunam
bilanga bulat Z maka
(a + b) x c = (a x c) + (b x c)
Bukti :
Ambil a, b, dan c di Z
1. (a
+ b) x c Z
2. (a
+ b) x c = c x (a + b)
3. c
x (a + b) = (c x a) + (c x b)
4. (c
x a) = (a x c) dan ((c x b) = (b x c)
5. (a
+ b) x c = (a x c) + (b x c)
·
Jika a anggota bilangan bulat Z maka
a x
0 = 0 dan 0 x a = 0
Bukti :
Ambil a, b, dan c di Z.
1). a = a
2). 0 = 0 + 0
3). a x 0 = a x (0 + 0)
4). a x 0 =
(a x 0) + (a x 0)
5). 0 + (a x 0) = (a x 0)
6). 0 + (a x 0) = (a x 0) + (a x 0)
7). 0 = (a x 0)
8). (a x 0) = 0
9). (0 x a) = 0
Berikut akan diperlihatkan bagaimana
memberi makna perkalian dua bilangan bulat yang satu negatif dan lainnya
positif. Misalkan a dan b adalah bilangan cacah, maka a bilangan bulat positif
dan (-b) bilangan bulat negatif. Akan diperlihatkan bahwa a x (-b) = -(a x b).
Bukti :
1. a
x (b + (-b)) = a x 0
2. (a
x b) + (a x (-b)) = 0
3. (a
x (-b)) + (a x b) = 0
4. ((a
x (-b)) + (a x b)) + (-(a x b)) = 0 + (- (a x b))
5. (a
x (-b)) + ((a x b) + (-a(a x b))) = - (a x b)
6. a
x (-b) + 0 = - (a x b)
7. a
x (-b) = - (a x b)
Mengingat sifat komutatif pada perkalian
bilangan bulat, maka :
8. (-a)
x b = b x (-a)
9. =
– (b x a)
10. =
-(a x b)
·
Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
Bukti
:
(-a)(b + (-c))
= (-a)(b) + (-a)(-c) sifat distributif perkalian
penjumlahan
= (-(ab)) + ac perkalian
bilangan bulat (-a) x b = -ab dan (-a) x (-c) = ac
= ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian
= ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat
(misal : a + (-b) = a – b)
Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac
– ab.
E.
PEMBAGIAN
BILANGAN BULAT
a) Sifat-sifat
Pembagian Bilangan Bulat
Jika a, b, dan c bilangan bulat dengan b 0, maka
a ÷ b
= c jika dan hanya jika a = b x c.
Hasil bagi bilangan
bulat (a ÷ b) merupakan suatu bilangan bulat jika dan hanya
jika a kelipatan dari b, sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan b hasil
bagi (a ÷ b) tidak selalu
merupakan bilangan bulat. Karena itu, pembagian bilangan bulat tidak bersifat
tertutup. Sifat-sifat
pembagian bilangan bulat adalah sebagai berikut :
1.
Hasil bagi dua bilangan bulat positif
adalah bilangan positif
(+) ÷ (+)
= (+)
Contoh : 8 ÷ 2 = 4
2.
Hasil bagi dua bilangan bulat negatif
adalah bilangan positif
(-) ÷ (-) = (+)
Contoh : -10 : -5
= 2
3.
Hasil bagi dua bilangan bulat yang
berbeda adalah bilangan negatif
(+) ÷ (-)
= (-)
(-) ÷ (+) = (-)
Contoh : 6 ÷-2 = -3
-12 ÷ 3 = -4
4.
Hasil bagi bilangan bulat dengan 0
(nol) adalah tidak terdefinisi
a ÷ 0 Ã tidak terdefinisi
(~)
0 ÷ a à 0 (nol)
Contoh : = ~ (Tidak terdefinisi)
5.
Tidak berlaku sifat komutatif dan
asosiatif
a ÷ b ≠ b : a
(a ÷ b) ÷ c ≠ a ÷ (b ÷ c)
Contoh : 4 ÷ 2 ≠ 2 ÷ 4 Ã 2 ≠
(8 ÷ 2) ÷ 4 ≠ 8 ÷ (2 ÷ 4) Ã 1 ≠ 16
b) Teorema
Pembagian Bilangan Bulat
·
Mengingat bahwa (-a) x (b)= (a) x (-b) = -(ab) dan berdasarkan defnisi pembagian,
kita dapat mengemukakan sifat berikut :
1. –(ab)
÷ a = (-b)
2. –(ab)
÷ b = (-a)
3. -(ab)
÷ (-a) = b
4. -(ab)
÷ (-b) = a
Demikian
pula karena (-a) x (-b) = a x b maka:
5. ab
÷ (-a) = (-b)
6. ab ÷ (-b)
= (-a)
·
Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
Bukti :
(-a)(b + (-c))
=
(-a)(b) + (-a)(-c) sifat distributif
perkalian penjumlahan
= (-(ab)) + ac perkalian bilangan bulat (-a) x b
= -ab dan (-a) x (-c) = ac
= ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian
=
ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat (misal : a + (-b) = a – b)
Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
F.
PEMANGKATAN
BILANGAN BULAT
Definisi:
an = a x a x a x … x a
Sejumlah n
faktor
Contoh : 43 = 4 x 4 x 4 = 64
35= 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 243
1. Akar
kuadrat (akar pangkat dua)
= b à ()2 =b2 à a = b2 = b x b
Contoh :
= ? Ã = 92 =
9 x 9 Ã b = 9
= ? Ã = b2
à b = nilainya
tidak bulat
= = = 2
2. Akar
kubik (akar pangkat tiga)
= b à () 3 = b3 = b x b x b
Contoh :
= ? Ã = 33 = 3 x 3 x 3 Ã b = 3
= ? Ã = x = 3
G.
URUTAN
BILANGAN BULAT
Berikut ini ,
kita akan mempelajari relasi urutan bilangan-bilangan bulat. Ada beberapa
definisi yaitu :
1. Jika
a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan dengan a <
b) jika dan hanya jika ada bilangan bulat positif c sedemikian hingga a + c = b
2. Jika
a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih besar dari b (dinyatakan dengan a >
b) jika dan hanya jika b < a atau b + c = a untuk suatu bilangan positif c.
Urutan
bilangan-bilangan bulat ini akan tampak jelas pada garis bilangan berikut.
Pada garis bilangan, a < b ditunjukkan bahwa
titik yang menyatakan a berada di sebelah kiri titik yang menyatakan b. Misalkan
(-4) < (-1), terlihat pada garis bilangan itu bahwa titik yang menyatakan
(-4) berada di sebelah kiri dari titik yang rnenyatakan (-1). Kita telah
mempelajari bahwa jika a dan b bilangan-bilangan cacah, maka berlaku tepat satu
relasi di antara a < b, a = b dan a
> b yang terkenal sebagai sifat trikotomi.
Apakah sifat trikotomi berlaku pada
bilangan-bilangan bulat?Coba selidiki pula bahwa relasi "lebih kecil
dari" pada bilangan-bilangan bulat berlaku sifat-sifat irrefleksif,
asimetris dan transitif! Demikian pula, Anda dengan mudah dapat membuktikan
kebenaran pernyataan-pernyataan berikut.
Apabila
a, b, c, dan b bilangan-bilangan bulat pernyataan berikut bernilai benar :
1) a
= b maka a + c = b + c
2) a
= b maka a x c = b x c
3) a
= b dan a = d maka a +c = b + d
4) a
+ c = b + c maka a = b
5) a
x c = b x c dengan c ≠ 0 maka a = b.
Pembuktian
Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
Sifat 1
Jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat,
maka a < b Jika dan hanya jika a
+ c < b + c.
Bukti:
i.
Dibuktikan jika a < b maka a + c <
b + c.
Ambil
bilangan bulat a, b, dan c,untuk penyerhanaan symbol Z+ menyatakan
himpunan bilangan bulat posistif.
a
< b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga
a
+ k = b definisi "lebih kecil dari"
(a
+ k) + c = b + c sifat penjumlahan pada kesamaan
a
+ (k + c) = b + c sifat asosiatif penjumlahan
a
+ (c + k) = b + c sifat komutatif penjumlahan
(a
+ c) + k = b + c sifat asosiatif penjumlahan
ii.
Dibuktikan, jika a + c < b + c maka a
< b.
Ambil bilangan bulat a, b dan c.
a + c < b + c berarti ada bilangan bulat positif
p sedemikian hingga
(a + c) + p = b + c definisi "lebih kecil
dari"
a + (c + p) = b + c sifat asosiatif penjumlahan
a + (p + c) = b + c sifat komutatif penjumlahan
(a + p) + c = b + c sifat asosiatif penjumlahan
{(a + p) + c} + (-c) _ (b + c) + (-c) sifat
penjumlahan pada kesamaan
(a + p) + (c + (-c)) = b + (c + (-c)) sifat
asosiatif
(a + p) + 0 = b+ 0 invers penjumlahan
a + p = b.
a < b definisi "lebih kecil dari"
Dari (i) dan (ii) terbuktilah bahwa a<
b jika dan hanya jika a + c < b + c
Perhatikan
jika a + c < b + c maka a < b belum dapat dibuktikan apabila a, b dan c
bilanganbilangan cacah (Mengapa?).
Sifat 2.
Jika
a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a < b
maka a x c < b x c.
Bukti:
Ambil bilangan bualat a dan b serta
bilangan bulat positif c.
a
< b berarti k Z+ a + k = b defenisi
lebih kecil dari
(
a + k) x c = b x c teorema 3.6
(
a x c) + ( k x c) = b x c
a
x c < b x c defenisi “lebih kecil dari “, karena ( k x c ) elemen z-+
konvers dari sifat 2 juga benar, seperti
di jelaskan pada sifat 3.
Sifat 3.
Jika
a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a x c < b
x c maka a < b.
Bukti:
ambil
bilangan bulat a dan b serta bilangan bulat positif c.
Diberikan
a x c < b x c
a
x c < b x c
(a
x c) + (-(b x c)) < (b X c) + (-(b x c))
(a
x c) + (-b)) x c < 0
(a
+ (-b)) + b< 0 + b
a
+ ((-b) + b) < b
a
<b
Sifat 4
Jika
a dan b bilangan bilangan bulat dan c bilangan bulat negatif serta a < b
maka a x b > b x c
Bukti:
a
< b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga a + k = b
definisi "lebih kecil dari"
(a
+ k) x c = b x c sifat perkalian pada kesamaan
(a
x c)+ (k x c) = b x c sifat distributive perkalian terhadap penjumlahan
Karena
k bilangan bulat positif dan c bilangan bulat negatif, maka (k x c) suatu
bilangan bulat negatif,
sehingga
(k x c) bilangan bulat positif.
{(a
x c) + (k x c)} + ( -(k x c)) = (b x c) + (-(k x c)
Sifat
penjumlahan pada kesamaan
(a
x c) + {(k x c) + (-(k x c))} = (b x c) + (-(k x c))
Sifat
asosiatif penjumlahan
(a
x c) +0 = (b x c) + (-(k x c)= invers penjumlahan
(a
x c) = (b x c) + (-(k x c)) Karena (-(k x c)) bilangan positif, maka
a
x c > b x c Definisi “lebih kecil dari “.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Himpuanan
bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan
bilangan bulat negatif.Sifat – sifat pada bilangan bulat adalah sifat tertutup,
sifat kmutatif, sifat asosiatif, sifat distributive dan adapula unsur identitas
penjumlahan dan perkalian. Operasi-operasi pada bilangan bulat yaitu operasi
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
definisi relasi “lebih kecil dari” pada bilangan-bilangan
cacah, dan telah membuktikan sifat-sifatnya. Berikut ini , kita akan
mempelajari relasi urutan bilangan-bilangan bulat. Ada beberapa definisi yaitu
:
1.
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan dengan a
2.
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat , a lebih besar dari b ( di nyatakan
dengan a > b ) bila dan hanya bila b
B. SARAN
Sebagai calon pendidik di bdang Matematika,
hendaknya kita dapat mengetahui tentang
teori bilangan teutama mengenai sifat dan operasi bilangan bulat serta urutan
bilangan bulat dalam garis bilangan. Sehingga dengan begitu sebagai calon
pendidik tahu secara umum mengenai teori
bilangan
DAFTAR
PUSTAKA
Astuty,
B. (2009). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://articlesgenius.wordpress.com/2013/03/16/macam-macam-bilangan-dalam-matematika/ www.scribd.com (di akses Rabu,12 November 2014)
http://septianari.blogdetik.com/ (di akses Rabu,12 November 2014)
WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM (di akses Rabu,12 November 2014)
No comments:
Post a Comment