13 Feb 2015

JEJAK - JEJAK MASA LAMPAU

JEJAK SEJARAH MASA LAMPAU
1. Peristiwa Sejarah
Peristiwa sejarah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat akan memberikan pengaruh pada kehidupan masyarakat tersebut. Peristiwa tersebut dapat memberikan pengaruh positif atau negatif. Pengaruh positif suatu peristiwa sejarah akan membawa perubahan kearah kemajuan, kebaikan, atau semangat pada kehidupan masyarakat. Misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan, peristiwa tersebut membawa pengaruh positif karena menyatakan bahwa bangsa Indonesia telah terbebas dari berbagai macam bentuk penindasan dan penjajahan. Bangsa Indonesia dapat hidup bebas dan merdeka tanpa tekanan atau kekangan dari bangsa lain.
Pengaruh negatif suatu peristiwa sejarah akan menyebabkan tumbuhnya keresahan, kekecewan, ketidakpercayaan, atau kegelisahan dalam kehidupan masyarakat. Misalnya jatuhnya rezim orde baru pada tahun 1998. Peristiwa ini menimbulkan pengaruh negatif, karena kehidupan bangsa Indonesia menjadi tidak menentu, ditambah dengan krisis moneter yang berpengaruh besar pada kehidupan ekonomi rakyat.
Dengan demikian, pengaruh positif atau negatif yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa sejarah, tergantung kepada latar belakang atau sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa bersejarah.

2. Peninggalan Sejarah
Diberbagai daerah di Indonesia banyak ditemukan peninggalan sejarah berupa fosil, kapak batu, lukisan pada dinding gua, alat-alat dan senjata dari batu dan tulang, berbagai perhiasan dari tembaga, perunggu, kuningan, perak atau emas dan peninggalan berupa bangunan.
Peninggalan sejarah dari zaman pengaruh Hindu-Budha di Indonesia banyak meninggalkan peninggalan berupa candi, seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan lain-lain. Dan juga berupa prasasti, seperti prasasti dari kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya. Prasasti-prasasti tersebut menjadi bahan penelitian bagi para sejarawan untuk merekonstruksi masa lampau.
Peninggalan sejarah dari zaman pengaruh agama Islam di Indonesia dari abad ke-7 sampai abad ke-18 hanya berupa makam dan bangunan mesjid. Seperti makam para Walisanga, mesjid Banten, atau makam orang-orang yang menyebarkan agama Islam, serta seni kaligrafi.

3. Monumen Peringatan Peristiwa Sejarah
Selain adanya peninggalan sejarah, ada pula bentuk peninggalan untuk memperingati suatu peristiwa sejarah. Peninggalan ini berupa bangunan yang dibuat agar orang-orang yang hidup setelah terjadinya peristiwa sejarah itu dapat mengenang dan memperingati semangat dan nilai-nilai perjuangannya. Misalnya, monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya di Jakarta dibangun untuk mengenang para pahlawan revolusi pada saat mempertahankan ideology Pancasila. Monumen tugu Pahlawan di Surabaya dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela berkorban mempertahankan kemerdekaan dari usaha sekutu yang ingin mengembalikan imperialisme. Dan Tugu Muda di Semarang dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang.

No comments:

Translate