JEJAK SEJARAH MASA LAMPAU
1. Peristiwa Sejarah
Peristiwa
sejarah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat akan memberikan
pengaruh pada kehidupan masyarakat tersebut. Peristiwa tersebut dapat
memberikan pengaruh positif atau negatif. Pengaruh positif suatu
peristiwa sejarah akan membawa perubahan kearah kemajuan, kebaikan, atau
semangat pada kehidupan masyarakat. Misalnya peristiwa proklamasi
kemerdekaan, peristiwa tersebut membawa pengaruh positif karena
menyatakan bahwa bangsa Indonesia telah terbebas dari berbagai macam
bentuk penindasan dan penjajahan. Bangsa Indonesia dapat hidup bebas dan
merdeka tanpa tekanan atau kekangan dari bangsa lain.
Pengaruh
negatif suatu peristiwa sejarah akan menyebabkan tumbuhnya keresahan,
kekecewan, ketidakpercayaan, atau kegelisahan dalam kehidupan
masyarakat. Misalnya jatuhnya rezim orde baru pada tahun 1998. Peristiwa
ini menimbulkan pengaruh negatif, karena kehidupan bangsa Indonesia
menjadi tidak menentu, ditambah dengan krisis moneter yang berpengaruh
besar pada kehidupan ekonomi rakyat.
Dengan
demikian, pengaruh positif atau negatif yang ditimbulkan oleh suatu
peristiwa sejarah, tergantung kepada latar belakang atau sebab-sebab
terjadinya suatu peristiwa bersejarah.
2. Peninggalan Sejarah
Diberbagai
daerah di Indonesia banyak ditemukan peninggalan sejarah berupa fosil,
kapak batu, lukisan pada dinding gua, alat-alat dan senjata dari batu
dan tulang, berbagai perhiasan dari tembaga, perunggu, kuningan, perak
atau emas dan peninggalan berupa bangunan.
Peninggalan
sejarah dari zaman pengaruh Hindu-Budha di Indonesia banyak
meninggalkan peninggalan berupa candi, seperti Candi Prambanan, Candi
Borobudur, dan lain-lain. Dan juga berupa prasasti, seperti prasasti
dari kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya. Prasasti-prasasti tersebut
menjadi bahan penelitian bagi para sejarawan untuk merekonstruksi masa
lampau.
Peninggalan
sejarah dari zaman pengaruh agama Islam di Indonesia dari abad ke-7
sampai abad ke-18 hanya berupa makam dan bangunan mesjid. Seperti makam
para Walisanga, mesjid Banten, atau makam orang-orang yang menyebarkan
agama Islam, serta seni kaligrafi.
3. Monumen Peringatan Peristiwa Sejarah
Selain
adanya peninggalan sejarah, ada pula bentuk peninggalan untuk
memperingati suatu peristiwa sejarah. Peninggalan ini berupa bangunan
yang dibuat agar orang-orang yang hidup setelah terjadinya peristiwa
sejarah itu dapat mengenang dan memperingati semangat dan nilai-nilai
perjuangannya. Misalnya, monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya di Jakarta
dibangun untuk mengenang para pahlawan revolusi pada saat
mempertahankan ideology Pancasila. Monumen tugu Pahlawan di Surabaya
dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela berkorban
mempertahankan kemerdekaan dari usaha sekutu yang ingin mengembalikan
imperialisme. Dan Tugu Muda di Semarang dibangun untuk memperingati
peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang.
No comments:
Post a Comment