Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Lengkap
Antok Soesanto 19.50 History, latar belakang kedatangan bangsa barat ke indonesia
Latar belakang kedatangan bangsa
barat ke Indonesia memang
menjadi materi yang sangat penting dalam mempelajari sejarah kita. Tak heran
jika guru maupun dosen yang mengampu pelajaran sejarah memberikan tugas terkait
dengan materi tersebut, dari itu pula banyak siswa maupun mahasiswa yang
browsing mencari contoh artikel maupun makalah di wikipedia.org
serta history of Asia. Nah untuk menambah referensi
dalam mengerjakan tugas, di bawah ini akan kami uraikan secara detail mengenai
materi tersebut.
Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan dan pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan paham dan dasar pemikiran yang mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai salah satu daerah jajahan.
Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan dan pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan paham dan dasar pemikiran yang mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai salah satu daerah jajahan.
Faktor yang melatarbelakangi
kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur adalah banyaknya perubahan di
Eropa yang meliputi berbagai aspek kehidupan, di antaranya sebagai berikut :
1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Pada masa kejayaannya, kekuasaan
kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Afrika
Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar
Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya runtuh pada tahun 476 M.
Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia pun mengalami
kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang kehidupan. Zaman
kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya Romawi
mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat pada
hukum Romawi menjadi kacau.
2. Perang Salib
Perang ini terjadi dengan melibatkan
orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan orang Turki Seljuk dan
orang-orang Arab. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen menggunakan tanda
salib dalam pakaian mereka. Sementara bagi orang Islam, perang ini disebut
dengan perang suci. Perang Salib berlangsung kurang lebih 200 tahun yang
terbagi dalam tujuh periode.
Penyebab perang ini salah satunya
memperebutkan kota suci Yerusalem. Pahlawan Islam yang terkenal dalam perang
ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut kembali Kota Yerusalem
yang telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100 tahun. Salahuddin
mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya Raja Inggris Richard
The Lion Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk mengambil kembali Kota
Yerusalem. Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa dengan membawa kekalahan.
Beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut.
a. Adanya larangan bagi
peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
b. Merebut Spanyol yang telah tujuh
abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah.
c. Paus Urbanus berusaha untuk
mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di
Konstantinopel, Yerusalem, dan Aleksandria.
Dampak
adanya Perang Salib adalah sebagai berikut.
a. Jalur perdagangan Eropa dan Timur
Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para
pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara
langsung.
b. Bangsa Eropa mulai mengetahui
kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga
mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Iptek
secara besar-besaran.
c. Adanya motif balas dendam di
kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena kekalahannya dalam
peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.
3. Jatuhnya Konstantinopel ke
Tangan Turki Utsmani
Pada awalnya bangsa-bangsa Eropa
memperoleh rempahrempah dari Asia, termasuk dari Indonesia melalui para
pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut Tengah. Akan tetapi,
semua itu berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di
Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah
kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II menimbulkan kesulitan bagi
bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang perdagangan. Oleh karena itu,
bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang
yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah secara langsung.
4. Penjelajahan Samudra
Faktor-faktor yang mendorong bangsa
Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah sebagai berikut.
a. Teori Heliosentris dari
Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat mendorong kawan-kawan
Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut
pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang
bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori
Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
b. Kisah perjalanan Marco Polo ke
dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang ditulis oleh temannya,
Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo (Perjalanan Marco Polo).
Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber
informasi tentang Cina bagi bangsa Eropa.
c. Penemuan kompas, mesiu, navigasi,
peta, dan peralatan pelayaran.
d. Adanya ambisi untuk melaksanakan
semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau kekayaan), glory (mencari keharuman
nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel (menunaikan tugas suci menyebarkan
agama Nasrani).
Portugis dan Spanyol merupakan
bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.
Semangat para pelaut inilah yang selanjutnya mendorong penjelajahan samudra
oleh bangsa-bangsa Eropa lain.
a. Penjelajahan Portugis
Penjelajahan Portugis mempunyai
tujuan untuk mendapatkan emas, rempah-rempah, memenangkan pertempuran, dan
meraih jalan untuk mengepung saingan mereka dari kalangan pedagang Islam.
Beberapa pelaut Portugis yang melakukan penjelajahan samudra adalah sebagai
berikut.
1) Bartholomeus Diaz, yang berhasil
mencapai Tanjung Topan atau Tanjung Harapan di ujung selatan Benua Afrika pada
tahun 1486.
2) Vasco da Gama, yang berhasil
sampai ke Calcutta, India pada tanggal 22 Mei 1498.
3) Alfonso de Albuquerque, yang
merebut Malaka tahun 1511.
4) Franciscus Xaverius, yang
menyebarkan agama Kristen ke India, Maluku, Jepang, dan Cina tahun 1550-an.
5) Cabral, yang sampai ke
semenanjung timur Brasil pada tahun 1500.
b. Penjelajahan Spanyol
Para pelaut Spanyol yang menjalankan
misi penjelajahan samudra adalah sebagai berikut.
1) Christophorus Columbus, yang
berhasil sampai ke San Salvador di Kepulauan Bahama di perairan Karibia pada
tahun 1492. Ia dianggap sebagai penemu Benua Amerika karena memberi petunjuk
jalan bagi bangsabangsa Eropa ke benua itu.
2) Amerigo Vespucci, yang mempunyai
nama Latin
Americus Vespucius merupakan salah
seorang pelaut yang ikut dalam perjalanan Marco Polo. Karena jasanya, nama
Amerigo diabadikan sebagai nama Benua Amerika
3) Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian
del Cano, dua orang tokoh yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Atas
keberhasilan ekspedisinya itu, Raja Spanyol menghadiahkan sebuah bola tiruan
bumi bertuliskan “Engkaulah yang Pertama Mengitari Diriku”.
4) Ferdinand Cortez, pelaut yang dapat
mencapai daerah Amerika Tengah pada tahun 1519. Ia berhasil menaklukkan
orang-orang Indian suku Aztec di Meksiko dan suku Maya di Semenanjung Yucatan.
5) Pizaro, yang berhasil menaklukkan
suku Inka di pedalaman Peru pada tahun 1532.
c. Penjelajahan Inggris
Para pelaut Inggris terkenal sebagai
pelaut-pelaut yang ulung dan tangguh, bahkan Inggris terkenal dengan angkatan
lautnya yang tidak tertandingi. Sampai dengan abad 19 Inggris terkenal dengan
sebutan negara yang tidak pernah tenggelam karena daerah koloninya yang
menyebar hampir di seluruh dunia. Para pelaut Inggris yang terkenal adalah
sebagai berikut.
1) Sir Francis Drake, yang berhasil
mengadakan pelayaran mengelilingi dunia. Pada tahun 1577–1580 ia dikenal
sebagai pengeliling dunia setelah Magellan.
2) William Dampier, berhasil
mendarat di pantai barat Benua Australia pada tahun 1688. Ia menulis buku
tentang Benua Australia.
3) James Cook, berhasil mendarat di
pantai timur Benua Australia untuk selanjutnya menelusuri pantai menuju ke
utara Australia pada tahun 1770.
4) Matthew Flinders berhasil
mengelilingi Australia dan membuat peta Australia. Pada tahun 1789.
d. Penjelajahan Belanda
Salah satu faktor penyebab penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Belanda adalah adanya reformasi agama yang menyebabkan terjadinya perang selama 80 tahun dengan Spanyol. Belanda yang mengikuti paham reformasi tidak mau tunduk kepada Spanyol yang Katolik. Pada masa perang 80 tahun tersebut, Portugal yang disatukan oleh Raja Spanyol Philip II melakukan penekanan dengan melarang Belanda berdagang di Lisabon dengan asumsi bisa menghancurkan perekonomian Belanda. Namun, usaha itu tidak berhasil, tetapi justru membuat para pedagang dan pelaut Belanda mencari jalan sendiri ke sumbernya (Indonesia).
Salah satu faktor penyebab penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Belanda adalah adanya reformasi agama yang menyebabkan terjadinya perang selama 80 tahun dengan Spanyol. Belanda yang mengikuti paham reformasi tidak mau tunduk kepada Spanyol yang Katolik. Pada masa perang 80 tahun tersebut, Portugal yang disatukan oleh Raja Spanyol Philip II melakukan penekanan dengan melarang Belanda berdagang di Lisabon dengan asumsi bisa menghancurkan perekonomian Belanda. Namun, usaha itu tidak berhasil, tetapi justru membuat para pedagang dan pelaut Belanda mencari jalan sendiri ke sumbernya (Indonesia).
Para pelaut Belanda yang melakukan
pelayaran adalah sebagai berikut.
1) Barents, yang berusaha mencari
jalan ke Asia melalui Kutub Utara. Pada waktu kembali tahun 1594, ia meninggal
sehingga laut tersebut diberi nama Laut Barents.
2) Abel J. Tasman berhasil menemukan
Pulau Tasmania (diambil dari nama Tasman) pada tahun 1642.
3) Cornelis de Houtman, di mana pada
tahun 1596, kapalkapal Belanda di bawah pimpinannya sampai di Pelabuhan Banten.
4) Willem Janz, yang berhasil
mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
5. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Ternyata perkembangan ilmu
pengetahuan juga turut andil dalam latar belakang kedatangan bangsa barat ke
Indonesia. Kemajuan teknologi ditunjukkan dengan penemuan kompas,
navigasi, mesiu, dan peralatan pelayaran. Hal itu terbukti dengan Penemuan
Benua Amerika oleh Columbus atas bantuan Abdul Majid dengan teknologi kapal
yang dimiliki oleh Spanyol. Sementara itu, bangsa Portugis juga berhasil
menemukan teknologi kapal dan layar yang mengagumkan. Mereka telah menciptakan
kapal yang memiliki kecepatan tinggi dalam mengarungi samudra yang dilengkapi
dengan meriam sebagai senjata utama mereka.
Pada masa imperialisme kuno,
Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Katolik yang mempunyai kekuatan
armada laut, teknologi navigasi, dan perkapalan yang maju dibanding
negara-negara lainnya. Oleh karena itu, tidak heran jika kedua negara tersebut
yang mengawali proses penjelajahan samudra.
1. Perjanjian Tordesillas (Tratado
de Tordesillas)
Keunggulan dalam teknologi navigasi
dan perkapalan yang dimiliki Portugis dan Spanyol menimbulkan persaingan di
antara keduanya dalam memperebutkan wilayah penjelajahan dan perdagangan
semenjak tahun 1452. Oleh karena itu, pada tanggal 4 Juni 1474 di Tordesillas
(suatu daerah dekat Madrid) diadakan perjanjian kesepakatan antara raja Spanyol
dan raja Portugis dengan ditengahi oleh Paus Alexander VI (berasal dari
Spanyol). Isi dari Perjanjian Tordesillas adalah pembagian arah pelayaran antara
Spanyol dan Portugis. Dalam perjanjian tersebut, Spanyol memiliki hak
perdagangan dan pelayaran ke arah barat, sementara Portugis ke arah timur.
Perjanjian tersebut berlaku sampai 13 Januari 1750.
Dengan perjanjian tersebut, maka
para pedagang Portugis mulai mencari jalan berlayar ke arah timur untuk mencari
rempahrempah, sedangkan para pedagang Spanyol berlayar ke arah barat (menuju
Benua Amerika). Salah satu akibat dari Perjanjian Tordesillas adalah
berkembangnya semboyan 3 G yaitu gospel, gold, dan glory.
a. Gospel (Penyebaran Ajaran Katolik
dan Kristen)
Akibat dari semboyan gospel
tersebut, tidak heran jika para penjelajah selalu didampingi oleh para
misionaris Kristen, dan daerah-daerah yang dikuasai oleh para pedagang Spanyol
dan Portugis dipastikan terjadi konversi (proses perpindahan agama) ke agama
Katolik yang diiringi dengan asimilasi kebudayaan.
b. Gold (Mencari Kekayaan Berupa
Emas)
Semboyan gold menimbulkan paham
merkantilis (paham yang beranggapan bahwa kejayaan negara diukur dengan banyaknya
emas yang dimiliki sebagai hasil dari laba perdagangan).
c. Glory (Mencari Kejayaan,
Kemasyhuran, dan Ke-menangan) Semboyan glory akhirnya melahirkan imperialisme
kuno karena kejayaan dilihat dari daerah koloni dan jalur perdagangan yang
dikuasai. Dengan demikian, banyak bangsa yang berlomba-lomba menguasai daerah
lain. Baca lebih lengkap tentang semboyan bangsa barat melakukan
penjelajahan samudera,
2. Perjanjian Saragosa
Perjanjian ini dilatarbelakangi oleh
pertemuan orang Portugis dan Spanyol di Kepulauan Maluku. Portugis mendarat di
Ternate, sementara Spanyol mendarat di Tidore. Ketika mereka bertemu, hampir
saja terjadi pertempuran karena masingmasing menuduh telah melanggar Perjanjian
Tordesillas. Akhirnya mereka membawa masalah tersebut ke Paus, sehingga Paus
memperbarui perjanjian tersebut dengan Perjanjian Saragosa (22 April 1529).
Isi Perjanjian Saragosa adalah
sebagai berikut.
a. Pedagang Portugis menguasai
daerah perdagangan dari Maluku sampai ke Tanjung Harapan.
b. Pedagang Spanyol menguasai daerah
perdagangan di Filipina. Dampak dari Perjanjian Saragosa adalah sebagai
berikut.
a. Berubahnya dasar pemikiran
tentang Bumi yang dulu dianggap berbentuk datar. Namun, sejak pertemuan antara
b. Maluku sebagai pusat perdagangan,
sehingga menjadikannya terkenal dengan julukan “The richest islands of the
world.”
c. Portugis mulai menanamkan
kekuasaannya di Maluku dan memonopoli perdagangan di sana.
3. Proses Kedatangan Bangsa Belanda
ke Indonesia
Cornelis de Houtman memulai
ekspedisi dengan membawa empat kapal dari Belanda dan tiba di Banten pada tahun
1596. Houtman membawa keuntungan yang besar sekembalinya ke Belanda. Oleh
karena itu pada tahun 1598, para pedagang Belanda lain terdorong untuk pergi ke
Indonesia. Belanda kembali melakukan ekspedisi ke Indonesia, kali ini dipimpin
oleh Jacob van Neck.
Banyaknya ekspedisi menyebabkan
terjadinya persaingan antara para pedagang. Untuk menghindari persaingan di
antara para pedagang itu, Belanda membentuk VOC pada tahun 1602.
a. Lahirnya VOC
Ekspedisi yang dilakukan Belanda
setelah Cornelis de Houtman tidak banyak mendapat keuntungan yang besar. Hal
ini disebabkan persaingan di antara para pedagang Belanda sendiri, juga dengan
para pedagang Portugis maupun Inggris. Sikap Belanda yang sombong dan kasar
juga menjadi salah satu faktor penolakan rakyat yang memicu perlawanan dari
para pedagang dan masyarakat. Faktor-faktor di atas menjadi alasan didirikannya
VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada tahun 1602. Tujuan didirikannya
VOC adalah sebagai berikut.
1) Menghilangkan persaingan yang
akan merugikan sesama pedagang asal Belanda.
2) Menyatukan kekuatan untuk
menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di
Indonesia.
3) Mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.
Pemerintahan Belanda di bawah
pimpinan John van Oldenbarneveld memberikan hak istimewa (hak octrooy) bagi
VOC, antara lain sebagai berikut.
1) Memonopoli perdagangan di Amerika
Selatan dan Afrika.
2) Memiliki angkatan perang,
memutuskan untuk berperang, membangun benteng, dan mendirikan koloni.
3) Mengangkat pegawai-pegawai, baik
dari kalangan Belanda maupun pribumi.
4) Mencetak dan mengedarkan mata
uang sendiri.
5) Membuat peradilan sendiri.
b. Persaingan VOC dengan Portugis,
Spanyol, dan Inggris VOC pada awal berdirinya harus menghadapi
kekuatan-kekuatan lama, yaitu pedagang Portugis dan Spanyol.
Pada tahun 1605 armada Belanda
berhasil menghancurkan Portugis dan menguasai Ambon dengan kemenangan tersebut,
Belanda mendapatkan konsesi dari Hitu dan mempunyai benteng yang didapatkan
setelah mengalahkan Portugis, yaitu Benteng Victoria serta mengusir para
misionaris Katolik. Belanda mendapatkan saingan baru di Ambon setelah Spanyol
pada tahun 1606 menduduki Ternate dan Tidore. Sementara itu, persaingan dengan
Inggris dimulai ketika pada tahun 1604 Henry Middetton tiba di Ternate, Tidore,
Ambon, dan Banda.
No comments:
Post a Comment