Bab 4 Pembelahan Sel
Sel
merupakan unit terkecil dalam tubuh kita yang masih memiliki fungsi dan
sifat yang sama seperti organ-organ. Mengapa demikian? Sel
berdeferensiasi, menjadi sel-sel bersifat tertentu dan khusus, untuk
membentuk suatu jaringan, yang kemudian akan menjadi organ. Pembelahan
sel ini dialami oleh semua makhluk hidup, baik monera, protista, fungi,
tumbuhan, dan hewan, serta manusia.
Pembelahan
sel dibagi menjadi tiga (3) golongan, yaitu Amitosis, Mitosis dan
Meiosis. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing golongan:
I. AMITOSIS
Amitosis
atau pembelahan biner adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri
secara langsung tanpa melalui tahap-tahap yang kompleks. Dalam
pembelahan amitosis, sel membelah begitu saja atau bersifat spontan.
Pembelahan ini terjadi pada prokariotik (tidak memiliki membran inti
sel), berukuran relatif kecil, dan berbentuk sirkuler seperti bakteri
dan ganggang hijau-biru (euglenophyta).
Berikut itu merupakan tahap-tahap pembelahannya:
1. Kromosom bakteri menempel pada membran plasma
2. Bagian DNA yang menempel mengalami replikasi selama sel tumbuh, hingga seluruh replikasi DNA selesai
3. Sel mulai membelah
4. Terbentuk dua sel anakan
II. MITOSIS
Mitosis
adalah cara reproduksi sel di mana sel membelah melalui tahap-tahap
yang teratur. Mitosis pada akhirnya akan menghasilkan dua (2) sel anakan
yang diploid (2n) dan identik. Pembelahan ini terjadi selama masa
pertumbuhan sel tubuh (somatik) dan reproduksi aseksual. Pada tumbuhan
berbunga, bagian yang paling aktif membelah adalah di ujung akar dan
tunas batang, yaitu daerah meristematik. Pada hewan dan manusia,
pembelahan ini terjadi pada sel meristem somatik (muda). Sel memiliki
siklus yang terdiri dari periode pertumbuhan atau interfase, dan fase
pembelahan atau mitotik.
Berikut merupakan tahap-tahap pembelahan mitosis:
1. Fase istirahat (interfase) adalah masa ketika DNA di kopi menjadi 2 salinan
• Fase gap-1, pada masa ini belum terjadi replikasi DNA
• Fase sintesis, pada masa ini terjadi replikasi (dari 1 copy menjadi 2 copy)
• Fase gap-2, pada masa ini replikasi telah selesai
•
Profase awal : Pada hewan, sentriol membelah dan bergerak ke kutub
berlawanan pada nukleus. Setelah itu terbentuk benang-benang spindel
yang terhubung dari kutub satu ke kutub lainnya. Pada tumbuhan, benang
spindel tidak terikat pada sentriol.
• Profase akhir : Kromosom terlihat terdiri dari 2 kromatid yang terikat pada sentromer. Nukleolus hilang, membran inti hancur.
•
Metafase : Fase ini singkat. Kromosom terikat pada benang spindel di
sentromernya. Lalu kromosom bergerak ke bidang ekuator agar informasi
DNA rata.
• Anafase : Fase ini juga
termasuk singkat. Sentromer (bagian tengah kromosom, tempat pekukan dan
pelekatan lengan kromatid) membelah. Kromatid bergerak ke kutub
pembelahan. Ini terjadi karena kontraksi benang spindel (memendek,
menarik kromatid jadi 2). Pada akhir fase, akan menghasilkan salinan
kromosom berpasangan
• Telofase :
Kromatid telah disebut kromosom. Membran inti mulai terbentuk dan
nukleolus muncul. Kromosom membentuk benang kromatin. Akhirnya, terjadi
sitokinesis.
3. Sitokinesis (pembelahan sitoplasma)
Pada hewan :
i. Penguraian benang spindel
ii. Pembentukan cincin mikrofilamen di bekas bidang ekuator
iii. Terjadi kontraksi ke arah dalam (cincin jadi erat) yang membagi sel menjadi 2
iv. Terbentuk 2 sel anakan
Pada tumbuhan:
i. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel (berasal dari badan Golgi)
ii. Terjadi fusi partikel
iii. Terbentuk sekat sel
iv. Terbentuk 2 sel anakan
III. MEIOSIS
Meiosis
adalah cara reproduksi yang mengalami 2 kali pembelahan yaitu meiosis I
dan II. Antara meiosis I dan II ada tahap antara yang disebut
interkinesis. Berikut merupakan tahap-tahap pembelahan meiosis:
1. Meiosis I
• Interfase : persiapan untuk pembelahan, terjadi replikasi DNA
•
Profase I : DNA dikemas ke dalam kromosom. Pada akhir profase I,
terbentuk kromosom homolog (sepasang kromosom yang terdiri dari 2
kromosom identik) yang berpasangan membentuk tetrad. Terdiri dari 5
tahap, yaitu:
i. Leptoten : kromatin berubah jadi kromosom.
ii.
Zigoten : sentrosom membelah menjadi 2. Bergerak menuju kutub yang
berlawanan. Kromosom dari ke-2 nya lalu berpasangan (sinapsis).
iii.
Pakiten : Tiap kromosom bereplikasi jadi 2 kromatid (sentromer tetap
menyatu). Kromosom berpasangan mengandung 4 kromatid yang disebaut
tetrad.
iv. Diploten : Kromosom homolog
saling menjauhi. Saat menjauh terjadi perlekatan berbentuk ‘X’ pada
suatu tempat di kromosom (Kiasma). Kiasma adalah bentuk persilangan dua
dari 4 kromosom dengna pasangan kromosom homolognya, juga merupakan
tempat terjadinya peristiwa pindah silang.
v.
Diakinesis : Terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan 2 sentriol
ke kutub berlawanan. Nukleolus dan membran nukleus hancur. Tetrad
bergerak ke bidang ekuator.
• Metafase I :
Tetrad kromosom berada pada bidang ekuator. Benang-benang spindel
melekatkan diri pada tiap sentromer kromosom. Ujung lainnya melekat di
kutub pembelahan yang berlawanan.
•
Anafase I : Tiap kromosom homolog mulai ditarik oleh benang spindel
menuju kutub. Fase ini dilakukan agar diploid menjadi haploid.
• Telofase I : Tiap kromosom telah mencapai kutub.
• Sitokinesis I : Tiap kromosom homoloh dipisahkan oleh sekat. Menghasilkan 2 sel, masing-masing dengan 2 kromatid kembar.
Bila pada pembelahan sel, tahap berakhir
sampai sitokinesis, sel-sel yang melakukan pembelahan meiosis masih
terus mengalami pembelahan, yaitu seperti berikut:
2. Meiosis II
• Profase II : kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom.
• Metafase II : Tiap kromosom (2 kromatid) merentang di ekuator. Terbentuk benang-benang spindel.
•
Anafase II : Benang spindel mulai menarik kromatid. 2 kromatid menuju
ujung yang berbeda. Yang telah terpisah ini disebut kromosom.
• Telofase II : Telah mencapai kutub. Terbentuk 4 inti, masing-masing haploid dan hanya memiliki satu salinan DNA.
• Sitokinesis II : Tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel, terakhir jadi 4 sel kembar haploid.
No comments:
Post a Comment