BAB 1
PENGANTAR ISBD
TUJUAN
PEMBELAJARAN
setelah
melakukan pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1.
mengemukakan kompetensi dasar dan
pokok substansi kajian sebagai ruang lingkup ISBD
2.
menjelaskan pentingnya ISBD sebagai
kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) dan program pendidikan
umum perguruan tinggi.
3.
menggunakan ISBD sebagai sudut
pandang alternative atas pemecahan masalah social dan budaya.
MATERI
PEMBELAJARAN
A.
Hakikat dan ruang lingkup ISBD
B.
ISBD sebagai MBB dan penddikan umum
C.
ISBD sebagai alternative pemecahan
masalah social budaya.
KATA-KATA
KUNCI
Ilmu social dasar, ilmu budaya dasar, kompetensi, matakuliah
berkehidupan masyarakat, system nilai budaya.
pada bagian pertama buku ini, akan diuraikan topic mengenai
pengantar kuliah ilmu social dan budaya dasar (ISBD)sebelum menguraikan lebih
lanjut materi-materi pokok yang ada dalam substansi kajian ISBD. bagian
pengantar ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan umum mengenai mata kuliah
ISBD. dalam pengantar ini akan disajikan mengenai hakikat dan ruang lingkup
ISBD, ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum, dan ISBD sebagai alternative
pemecahan masalah dan social budaya.
A. HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ISBD
1. Hakikat ISD dan IBD
secara
garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
a. ilmu alamiah (natural sciences)
b. ilmu social (social sciences)
c. pengetahuan budaya (the humanistic)
ilmu social dasar (ISD) termasuk dalam kelompok ilmu social.
namun, ISD tidak bersifat sebagai pengantar kea rah suatu bidang disiplin ilmu
social sebagaimana pengantar ilmu politik, pengantar antropologi, pengantar
sosiologi, dan sebagainya. ISD menggunakan pengertian yang berasal dari
berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah social, khususnya yang
dihadapi masyarakat Indonesia.
ISD mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbale balik
manusia dengan lingkungannya. adapun objek sasaran atau objek kajian ISD adalah
sebagai berikut.
a. berbagai kenyataan bersama merupakan
masalah social yang dapat ditanggapi melalui pendekatan sendiri maupun
pendekatan antarbidang (interdisiplin).
b. keanekaragaman golongan dan kesatuan
social dalam masyarakat yang masing-masing memiliki kepentingan dan kebutuhan
sendiri, tetapi terdapat juga persamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan
kerjasama dan pertentangan.
intinya, matakuliah ISD adalah upaya untuk memberkan
pengetahuan dasar dan pengetahuann umum tentang konsep-konsep yang dikembangjan
untuk mengkaji gejala-gejala social sehingga daya tangkap, presepsi, dan
penalaran mahasiswa terhadap lingkungan social meningkat, dengan demikian
kepekaan sosialnya pun bertambah.
tujuan matakuliah ISD adalah membantu perkembangan wawasan
pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang
lebih luas dan cirri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap tingkah laku
manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia lain
terhadap manusia yang bersangkutan.
ilmu budaya dasar (IBD) dalam kelompok ilmu pengetahuan
termasuk dalam kelompok pengetahuan budaya (the humanistic), tetapi tidak
identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri. IBD berbeda dengan pengetahuan
budaya. pengetahuan budaya mengkaji masalah masalah nilai manusia sebagai
makhluk berbudaya,sedangkan IBD mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. IBD
budaya ialah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan
menggunakan pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai
bidang ilmu pengetahuan atau keahlian.
adapun yang menjadi pokok kajian IBD adalah berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
serta hakikat manusia yang satu. termasuk pula didalamnya pemahaman akan system
nilai budaya, yaitu konsepsi tentang nilai yang hidup dalam pikiran sebagian
besar masyarakat. system nilai budaya berfungsi sebagai pedoman bagi sikap
mental, pola piker dan pola prilaku warga masyarakat.
IBD merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan
umum mengenai konsep-konsep budaya untuk menkaji masalah kemanusiaan dan
budaya. pendekatan pokok kajian IBD dilakukan dengan menggunakan pengetahuan
dasar dan umum tentang konsep budaya dari berbagai keahlian pengetahuan buadaya
maupun degan menggunakan masing-masing keahlian dalam pengetahuan budaya.
tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikalterhadap
masalah-masalah budaya sehingga daya tangkap, presepsi, dan penalaran budaya
mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.
namun dalam rangka evektifitas dan keterpaduan maka sesuai
SK dirjen dikti no 44/2006 pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya
digabungkan menjadi ISBD. dengan demikian ISBD dapat dikatakan sebagai paduan
atau integrasi dari kajian ISD dan IBD. sebgai integrasi dari ISD dan IBD ,
ISBD memiliki kompetensi dasar menjadi ilmuan yang professional, yakni yang
berfikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta
memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah social dan
budaya secara arif (SK dirjen Dikti No, 44 tahun 2006).
2. Ruang lingkup ISD,IBD, dan ISBD
ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada manusia yang
diharapkan akan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan menanggulangi
masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat (masalah social). dengan mengetahui
dan mengorientasikan diri kedalamnya, paling tidak ia harus mempu mengetahui
kea rah mana pemecahan jalan keluar suatu permasalahan yang dihadapi.
karena, bagaimanapun juga pada saat ini masalah-masalah
social telah berkembang sedemikian kompleksnya. mulai dari ruang lingkup local,
regional, nasional, maupun internasional.
ruang lingkup materii yang disajikan dalam ISD meliputi :
1. individu, keluarga, dan masyarakat.
2. masyrakat desadan masyarakat kota
3. masalah penduduk
4. pelapisan social
5. pemuda sosialisasi
6. ilmu pengetahuan,teknilogi, dan
kemiskinan.
berdasarkan hasil konsorsium pada lokakarya tahun 1982,
ditetapkan behwa matakuliah IBD adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
bekal pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya.
seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa IBD bukanlah
pengetahuaan mengenai budaya. jadi materi yang disajikan bukanlah tema atau
topic tentang kebudayaan. yang dijadikan pokok kajian IBD adalah aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan, maupun masalah kemanusian dan
budaya, hakikat manusia yang satu, serta system nilai budaya. ruang lingkup
yang dijadikan tema dalam matakuliah IBD mencakup hal-hal berikut.
a. manusia dan pandangan
b. manusia dan keindahan
c. manusia dan keadilan
d. manusia dan cinta kasih
e. manusia dan tanggung jawab
f. manusia dan kegelisahan
g. manusia dan harapan
kemudian,
ketika materi ISD dan IBD di gabung menjadi ISBD maka sesuai dengan konsep
kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah substansi kajian yang mengarah
pada tercapainya kompetensi dasar. artunya, bahwa pemberian substansi kajian
atau ruang lingkup kajian ISBD yang ada kepada mahasiswa diharapkan dapat
mencapai kompetensi dasar matakuliah yang dimaksud.
adapun substansi kajian ISBD
berdasarkan ketentuan dalam surat keputusan dirjen dikti no.30/dikti/kep/2003
tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat
di perguruan tinggi Indonesia, mencakup pokok-pokok kajian sebagai berikut :
a.
pengantar ISBD
b.
manusia sebagai maklik budaya
c.
manusia dan peradaban
d.
manusia sebagai makhluk individu
social
e.
manusia,keragaman,kesederajatan
f.
moralitas dan hukum
g.
manusia, sains dan teknologi
h.
manusia dan lingkungan
sedangkan
menurut ketentuan baru, yaitu surat keputusan dirjen dikti nomor
44/dikti/kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah
berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi, substansi kajian ISBD meliputi
hal-hal berikut.
a.
pengantar ISBD
b.
manusia sebagai makhluk budaya
c.
manusia sebagai makhluk individu
social
d.
manusia dan peradaban
e.
manusia,keragaman, dan kesetaraan
f.
manusia, nilai , moral, dan hukum
g.
manusia,sains, teknologi dan seni.
h.
manusia dan lingkungan
menyimak dari isi kajian di atas, dapat dikemukakan bahwa
kajian ISBD mencakup masalah social dan masalah budaya serta keberadaan manusia
sebagai subjek bagi masalah-masalah tersebut. baik dihadapkan pada masalah
social maupun budaya tersebut, diharapkan manusia dapat meningkatkan
wawasannya, kepekaannya, serta berempati terhadap masalah maupun pemecahan
masalahnya.
B. ISBD SEBAGAI MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB) DAN
PENDIDIKAN UMUM
1. ISBD merupakan kelompok MBB di
perguruan tinggi
menurut
keputusan menteri pendidikan nasional republic Indonesia nomor 232/U/2000
tentang pedoman penyusunan kurukulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil
belajar mahasiswa, kelompok bahan kajian dan pelajaran yang dicakup dalamsuatu
program studi yang dirumuskan dalam kurikulum terdiri atas:
a. kelompok matakuliah pengembangan
kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. kelompok mata kuliah keilmuan dan
keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan
terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
c. kelompok matakuliah keahlian
berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk
menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan tenaga ilmudan
keterampilan yang dikuasai.
d. kelompok matakuliah prilaku berkarya
(MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan umtuk membentuk
sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam karya menurut tingkat
keahlian berdasarkan dasr ilu keterampilan yang dikuasai.
e. kelompok metakuliah berkrhidupan
bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan
untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
dengan keahlian dalam berkarya.
menurut surat keputusan menteri No.23/U/2000 tersebut ISD
dan IBD termasuk dalam kelompok MPK kurikulum institusional. kurikulum
institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan
bagian dari kurukulum pendidikan tinggi, yang terdiri atas tambahan dari
kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memerhatikan keadaan dan
kebutuhan lingkungan secara cirri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
sedangkan kelompok MPK kurikulum institusional yang lain, misalnya bahasa
Indonesia, bahasa inggris, ilmu alamiah dasar, filsafat ilmu, dan
olahraga(pasal 10 ayat 2)
selanjutnya terjadi perubahan berdasarkan surat keputusan
dirjen dikti No.30 /Dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok
matakuliah berkehibupan bermasyarakat di perguruan tinggi maka ISBD termasik
dalam kelompok MBB. selengkapnya, mata kuliah yang termasuk dalam MBB terdiri
atas :
a. ilmu social dan budaya dasar (ISBD)
b. ilmu kealaman dasar (IAD)
a.
visi kelompok matakuliah
berkehidupan bermasyarakat (MBB)
visi
kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman bagi
penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadianm kepekaan social, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan
tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan
mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
b.
misi kelompok matakuliah
berkehidupan bermasyarakat (MBB)
misi
kelompok MBB di pergguruan tinggi membantu meumbuhkembangkan daya kritis, daya
creative, apresiasi, dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai social dan budaya demi memantapkan
kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku makhluk hidup dan
makhluk social yang mwmiliki sifat sebagai berikut :
1.
bersikap demokratis, berkeadapan,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2.
memiliki kemampuan untuk menguasai
dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3.
ikut berperan mencari solusi
pemecahan masalah social budaya dan lingkungan hidup secara arif.
c.
kompetensi kelompok matakuliah
berkehidupan bermasyarakat (MBB)
standar kompetensi kelompok MBB yang harus dikuasai
mahasiswa meliputi berpikir kritis,kreatif,sistematis, ilmiah, berwawasan luas,
etis,estetis, memiliki apresiasi, kepekaan dan empati social, bersikap
demokratis, berkeadapan, dan menjunjung tinggi nilai kemampuan; memiliki
kepedulian terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup;
mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni
sehingga dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social,budaya,dan
lingkungan hidup secara arif.
kompetensi dasar untuk bidang ISBD adalah menjadi ilmuwan
dari dan professional yang berpikir kritis,kreatif,sistematik, dan ilmiah,
berwawasan luas,etis, memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan
masalah social dan busaya secara arif.
kompetensi dasar untuk IAD adalah menajadi ilmuwan dan
professional yang berfikir kritis, kreatif,sistematik,dan ilmiah,berwawasan
luas,etis,lingkungan hidup, mempunyai wawasan luas tentang perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta dapat ikut berperan dalam mencari solusi
pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.
2. ISBD sebagai program pendidikan umum
(general education)
pendidikan
tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah diselenggarakan untuk
menyiapkan peserta didik menjadi anggaota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. pendidikan tinggi dilaksanakan di
perguruan tinggi dan oleh perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan
akademik dan professional.
lulusan perguruan tinggi baik ilmuan
/ akademisi dan professional diharapkan memiliki kemampuan yang meliputi
kemampuan personal, kemampuan akademik, dan kemampuan professional.
kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. dengan
kemampuan ini para teaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu
menunjukan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian
Indonesia; memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,dan
kenegaraan (pancasila); memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap
berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi
secara ilmiah, baik lisan, maupun tulisan; menguasai peralatan analisis,
berpikir logis, kritis, sistematik dan analitik; memiliki kemampuan
kensepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta
mampu menawarkan alternative pemecahan.
kemampuan professional adalah kemampuan dalam bidang profesi
tenaga ahli yang bersangkutan. dengan kemampua ini, para tenaga ahli diharapkan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
kemampuan personal adalah ditanamkan kepada para mahasiswa
sebagai calon tenaga ahli melalui program pendidikan umum. pendidikan umum
merupakan studi kajian yang membekali pesrta didik berupa kemampuan dasar
tentang pemahaman, penghayatan,dan pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan,
sebagai makhluk tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga
Negara, dan sebagai bagian dari alam.
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang
bersifat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal. menempatkan diri
sebagai anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta
kemampuan untuk memiliki tanggung jawab social kemasyarakatan. tanggung jawab
itu diwujudkan dengan keikutsertaan dalam memecahkan masalah social
dimasyarakatnya sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala
perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang pengetahuan keahlian serta golongan
asal masing-masing; membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri
dalam perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung,
menghadapkannya dengan masalah-masalah susila serta masalah yang diwujudkan
oleh kenyataan-kenyataan kehidupan sosialm ekonomi, dan politik yang secara
sadar ataupun tidak sadar senantiasa dihadapinya; memberikan pengertian pada
mereka mengenai hubungan dan keterkaitan dari ilmu pengetahuan. singkatnya,
program pendidikan umum diharapkann dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan
lebih terbuka, disertai rasa tanggung jawab yang lebih kuat.
C. ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL BUDAYA
ISBD
sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social
dan konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah
social, kemanusiaan, dan budaya. selanjutnya, diharapkan mahasiswa
peka,tanggap,kritis, serta berempati atas solusi pemecahan masalah social dan
budaya secara arif.
seperangkat konsep dasar ilmu social
dan budaya tersebut secara interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan
dan pemecahan masalah yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. dengan
demikian ISBD memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan masalah
social budaya dimasyarakay. bardasarkan pemahaman yang diperoleh dari kajian
ISBD, mahasiswa dapat mengorientasikan diri untuk selanjutnya mampu mengetahui
kea rah mana pemecahan masalah harus dilakukan.
pendekatan dalam ISBD lebih bersifat
interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu social dalam menghadapi
masalah social. pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu social
dan budaya yang bersifat terintegrasi.ISBD digunakan untuk mencari pemecahan
masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner
ilmu-ilmu social dan budaya. sedangkan pendekatan dalam ilmu social lebih
bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu social
tersebut. misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif
ekonomi serta pemecahan masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula.
pendekatan dalam ISBD akan
memperluas pandangan bahwa masalah social, kemanusiaan, dan budaya dapat
didekati dari berbagai sudut pandang. dengan wawasan ini pula maka mahasiswa
tidak jatuh dalam sifat pengotakan ilmu secara ketat. sebuah ilmu secara
mandiri tidak cukup mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini
perkembangan sebuah masalah semakin kompleks. kajian atas suatu masalah
membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi
pemecahannya.
ISBD sebagai kajian masalah social,
kemanusiaan dan budaya, sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber
dari dasar-dasar ilmu social yang terintegrasi. pendekatan yang mendalam
bersifat subject oriented di bebankan pada ilmu social dan budaya yang lebih
bersifat teoritis , baik yang menyangkut ruang lingkup, metode dan
sistematikanya.
demikian pula halnya dengan
pendekatan dalam ilmu-ilmu alam atau yang bersifat eksakta. pendekatan dalam
ilmu-ilmu alam dalam mengkaji gejala alamiah juga bersifat subject oriented.
mahasiswa yang menekini ilmu-ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam menurut
sudut pandang ilmu mereka. dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat member
wawasan akan pentingnya pendekatan social dan budaya dalam menangani masalah
alam. misalnya,seorang sarjana teknik sipil dalam upayanya membuat jembatan
harus mempertimbangkan aspek social dan budaya masyarakat dan sekitarnya. ia
semata-mata tidak boleh hanya mempertimbangkan masalah teknis. harus dipahami
bahwa manusia tidak lepas dari gejala alam dan kehidupan lingkungan. alam dan manusia
akan saling mempengaruhi. namun,sebagai subjek kehidupan, manusia perlu
memperlakukan alam secara baik sehingga akan memberikan manfaat bagi
kesejahteraan hidupnya.
berdasarkan hal tersebut beberapa
perguruan tinggi memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa
dari program ilmu alam atau eksakta. hal ini dimaksudkan agar pendekatan social
dan budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi
atas pemecahan dari masalah alam yang mereka hadapi. dengan demikian manusia
sebagai calon ilmuwan dan professional harapan bangsa mampu bertindak secara
arif dan bijaksana.
No comments:
Post a Comment