BAB 1V
ISOLASI
1.
FUNGSI SOSIAL DARI ISOLASI
Isolasi adalah situasi marjinak
kehidupan sosial. Situasi ini meniadakan kontak sosial. Bentuk isolasi yang
paling sederhana diciptakan oleh rintangan alam seperti pegunungan,sungai,lautan,hutan,atau
padang pasir. Rintangan alam sering mempertahankan isolasi. Baik individu
maupun kelompok dapat terisolasi, dan akibat terpentingnya ialah timbulnya
individualisasi dan perlambatan perkembangan.
Setiap individu atau kelompok yang
terkecil dari hubungannya dengan individu atau dengan kelompok lain cenderung
berkembang menjadi individu atau sebuah komunitas yang menyimpang atau berbeda
dengan yang lain. Dikatakan demikian
karena individu atau kelompok itu hanya akan menyesuaikan diri mereka sendiri
dengan kondisi mereka yang khas itu saja tanpa saling mempengaruhi dan saling
memberi kesan kapada individu atau kelompok lain. Akibat dari ketiadaan kontak
dengan pihak lain itu maka individu atau kelompok yang bersangkutan tidak
mengetahui perubahan dan perkembangan yang terjadi pada individu atau pada unit
sosial yang lain. Suatu fenimena yang kita sebut `perubahan yang tidak
proporsional` muncul karena tak adanya kontak dengan pihak lain itu. Kontak
sosial berperan kurang lebih sama seperti kontak antara benda-benda fisik
dengan tingkat panas yang berbeda. Setiap benda sejenis yang kontak dengan
derajat panas tertentu yang sama, akan mendapat derajat panas yang sama pula.
Hal serupa dapat pula terjadi pada kelas-kelas sosial. Kontak yang sering
terjadi antara kelas bangsawan dengan kelas menengah cenderung menyebabkan
mereka dalam berbagai hal menjadi serupa atau paling sedikit mengurangi
ketidaksamaan yang ada diantara mereka. Sebaliknya isolasi dan pengambilan
jarak,meningkatkan perbedaan-perbedaan orisinil di antara mereka dan
mengindividualisasikan mereka. Kejadian seperti ini jelas terlihat dalam
komunitas desa yang diisolasikan oleh pegunungan atau oleh rawa yang luas. ini
juga terjadi terhadap individu yang mengasingkan diri dari pergaulan dengan
orang lain dan yang dikucilkan oleh orang lain. Individu atau kelompok yang
mengalami hal demikian akan menjadi individu atau kelompok yang “ asing” atau
“aneh”.
Isolasi telah terjadi dalam proses
evolusi dunia binatang, dan memberikan sumbangan berharga terhadap terciptanya
berbagai spesis binatang. Adaptasi spesis-spesis seperti itu berhubungan erat
dengan adaptasi organisme tertentu terhadap berbagai kondisi geografis. Hal
serupa juga terlihat didalam kehidupan kelompok dan evolusi dan sosial. Sebagai
contoh, jika kelompok penggembara atau domaden dikumpulkan dan dimukimkan pada
suatu tempat tertentu. (sehingga sepintas lalu dapat dikatakan sebagai suatu
kesatuan kelompok) maka hasil yang terlihat dari hasil pemukiman itu adalah bahwa
masing-masing sub-kelompok memisahkan diri satu sama lain dan tanpa mengadakan
kontak untuk jangka waktu relatif lama, dan baik kebiasaan mereka maupun logat
bicara mereka tetap berbeda. Demikian itulah, dialek muncul, sangat mirip
dengan kemunculan-kemunculan spesis-spesis dan jenis-jenis dalam kehidupan
binatang. Jadi individualisasi dan spesialisasi merupakan salah satu
kemungkinan yang diakibatkan oleh isolasi.
Kemungkinan akibat isolasi yang lain
adalah perlambatan. Jelas sekali bahwa sejumlah pengisolasian tertentu
diperlukan untuk setiap jenis indidualisasi. Individu adakalanya mengasingkan
diri dari pergaulan masyarakat, mengundurkan diri kedalam dirinya sendiri, jika
keperibadiannya akan dipertahankan dari keretakan dan keterputusan dan hendak
dipelihara keutuhannya. Tetapi jika individu secara sempurna memisahkan diri
dari pergaulan masyarakat, maka perlambatan perubahan evolusinya dapat
diperkirakan akan terjadi.
Demikian pula pembentukan ras yang
berhasil atau mempertahankan jenis keturunan binatang tertentu memerlukan suatu
perselangselingan antara periode endogami, dalam periode dmana karakter
dibentuk, dan periode eksogami dalam dalam mana tenaga baru diturunkan.
Sekte-sekte yang bertahan hidup
ratusan tahun karena mengisolasikan diri dari orang dan kultur lain, adalah
suatu contoh dari kaidah bahwa isolasi mengembangkan kestabilan jenis.
Sebaliknya, percampur-adukan keturunan seperti yang terjadi di Amerika Utara,
memperlihatkan bahwa berkurangnya isolasi tertentu, menciptakan suatu keanekaragaman
yang besar dan ketidakstabilan jenis. Seperti di atas, inti isolasi ialah
pengurangan kontak. Dalam seksi 1 ini kita menyederhanakan pembahasan terhadap
bentuk-bentuk isolasi yang rumit itu pada batas proses-prosesnya yang mendasar
saja. Dalam analisa berikut ini akan dicoba menemukan apa yang berbagai
penyebab yang menciptakan isolasi dan menditeksi apa akibat-akibat yang dapat
ditimbulkan dari berbagai bentuk isolasi itu.
2. BERBAGAI JENIS ISOLASI SOSIAL
Ada dua jenis utama isolasi sosial:
isolasi ruang dan isolasi organik. Isolasi ruang, dapat dipaksakan dari luar
dengan meniadakan kontak seperti yang terjadi ketika seseorang dikucilkan dari
pergaulan komunitasnya atau dipenjarakan. Akibatnya,individu akan tercabut dari
perlindungan kelompoknya atau dalam kasus seekor binatang,akan terlepas dari
gerombolannya. Sangat menarik bahwa seekor binatang jantan pemimpin
gerombolannya jika terpisah dari sgerombolannya terkenal dikalangan pemburu
sebagai binatang buruan yang sangat ganas dan berbahaya. Ia menjadi lebih
agresif dan lebih ganas dari pada binatang yang tetap kontak dengan
gerombolannya. Hal yang agak mirip terjadi pada diri orang yang dikucilkan atau
dipenjarakan,dan hingga derajat tertentu juga terjadi pada orang asing yang
berada dalam suatu masyarakat yang bukan lingkingannya sendiri,memperlihatkan
kecenderungan lebih besar untuk bertingkahlaku anti sosial. Menarik
pula,dijerman istilah untuk menyatakan perasaan `tidak senang` atau
`menyedihkan`dan istilah untuk menyatakan `hidup diluar negeri` mempunyai akar
kata yang sama. Tingkahlaku anti sosial dan kadang-kadang juga kehausan untuk
membalas dendam adalah khas merupakan akibat mental dari hukuman penjara dalam
kurungan, yang merupakan bentuk ekstrim dari pengucilan yang dipaksakan. Banyak
orang yang berkemauan baik,yang dipengaruhi oleh tradisi,agama dan pandangan
moral di awal abad ke 19 mengira bahwa pemenjaraan dalam kurungan dan kesepian
yang ditimbulkannya, dapat memperbaiki karakter narapidana,dan akan memudahkan upaya
mengubah mereka menjadi orang-orang baik kembali. Padahal akibat pemenjaraan
itu jelas terlihat dalam sebagian besar kasus keadaan mental yang
murung,homosek,kadang-kadang juga halusinasi dan kebiasaan tingkahlaku anti
sosial.
Yang dimaksud dengan isolasi organik
ialah gejala keterasingan yang disebabkan bukan karena ketiadaan kontak yang
dipaksakan dari luar,melainkan karena ketiadaan kontak yang disebabkan karena
kecatatan individu seperti kebutaan dan ketulisan. Akibat penting kecatatan
seperti itu ialah kurangnya pengalaman bersama tertentu dengan semua orang
normal. Beet hoven mengatakan: `kecatatan saya memaksa saya hidup dalam
pengasingan`. Akibat kecatatan organik sangat mirip dengan kecatatan sosial
seperti perasaan malu yang berlebih-lebihan curiga,inferior atau superior dan
kesukaan menonjolkan kepintaran diri sendiri (kecatatan terakhir ini
selanjutnya disebut :keminter ). Penyimpangan sosial tersebut diatas baik
merupakan akibat maupun merupakan gejala dari isolasi sebelumnya dan ia menciptakan
isolasi sebagian. Akibat keterbatasan pengalaman serupa itu adalah bahwa orang
yang tuli,buta dan pemalu,jarang mendapatkan jawaban yang sempurna dari orang
yang normal. Mereka terhalang dalam setiap komunikasi umum. Mereka dicurigai
atau mencurigai,lekas marah dan dengan demikian mereka juga kurang mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan teman dan sahabat yang sesuai dengan mereka.
Akibat selanjutnya dari keterbatasan pengalaman ini ialah sempitnya pergaulan
orang cacat itu,hanya sampai pada batas lingkungan orang tertentu saja.
Kesemuanya ini dapat mendorong orang kepada sikap pasrah: individu itu mungkin
menyerah saja kepada nasib untuk mendapatkan posisi yang normal atau mungkin
juga menjadi seorang yang patah hati dan patah semangat, yang menerima peranannya
dari bayangan perasaan inferior. Hasil lainnya yang sering terjadi dari situasi
demikian ialah `kompensasi` dan mungkin pula mengenbangkan perasaan
superrior-kompleks. Orang seperti itu mungkin merasakan bahwa `tak seorangpun
yang cukup baik terhadap saya`.
Kompleks-kompleks demikian
berhubungan erat dengan sifat suka menonjolkan ilmun atau kepintaran diri
sendiri. Orang keminter seperti itu adalah orang yang hanya merasa dirinya
sendiri sajalah yang aman karena ia berada dibawah perlindungan dan bimbingan
yang terandal. Keteraturan dan kebersihan bagi orang seperti itu dapat berarti
sebagai suatu proteksi terhadap perselisihan yang tak terduga,bentrokan dan
kritik. Keminter kebanyakan merupakan gejala yang menandakan rasa takut
terjerumus ke dalam situasi yang tidk diinginkan. Dengan demikian sang keminter
ini mencoba merumuskan setiap situasi menurut caranya sendiri. Ketelitiannya
sering dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan dari nilai kerjasama. Apa
yang menjadi keistimewaan si keminter ini ialah tekanan psikologis,kekacauan
berpikir dan kesenangan terhadap ketelitian.
Perasaan malu menurut pengertian
sosiologi adalah sejenis isolasi sebagian yang timbul dari ketidak-mampuan
menciptakan tanggapan yang memadai dalam bidang kehidupan tertentu. Perasaan
ini kebanyakan adalah akibat dari goncangan jiwa ini sering terjadi
kanak-kanak. Goncangan jiwa ini sering terjadi anak-anak mulai meninggalkan
pergaulan dengan lingkungan keluarga dan tetangganya dan memasuki dunia antar
hubungan sekunder. Sejenis kegoncangan jiwa (trauma) sebagai akibat dari
perubahan lingkungan pergaulan dari kelompok primer ke kelompok sekunder
demikian itu,dan gangguan kepribadian kronis sebenarnya dapat diteliti. Bibit
perasaan malu yang berkelebihan itu dapat dilihat melalui antara hubungan yang
akrab dengan anak-anak berusia sekitar 5 tahun.
Perasaan malu yang berlebih-lebihan
yang mula-mula hanya muncul kadang-kadang saja cenderung kemudian dibiasakan
dan dapat menciptakan seluruh gejala isolasi sebagian. Tahap awal gangguan
terhadap kemampuan sosial demikian dapat ditemukan pada anak-anak kecil dan
kemudian dapat muncul sebagai suatu kegelisahan yang lazim dalam menghadapi
setiap situasi baru. Perasaan demikian timbul,misalnya disaat akan menghadapi
ujian atau di dalam kelas ketika anak takut takkan dapat menjawab pertanyaan
yang tak terduga dari gurunya. Jika sikap ini di alihkan kepada tingkat
perkembangan anak selanjutnya,maka sikap ini dapat menyembunyikan bahkan
menghilangkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan ketegasan yang wajar dari
individu. Seseorang yang mempunyai kepribadian tak seimbang, sering mencoba
mengkompensasikan dirinya dengan berbagai cara. Atau jika keluarganya menyokong
ketidak-munculannya,maka biasanya kompensasi itu muncul melalui peledakan perasaan,kadang-kadang
dengan mencari kelembutan, kasih sayang yang berlebihan terhadap orang lain dan
dengan pengungkapan emosi yang hebat lainnya yang serupa.
Jenis lain isolasi sebagian itu
timbul ketika suatu kemampuan normal untuk mengadakn kontak sosial tak dapat
menemukan lingkungan sekitarnya yang cocok yang diperlukan untuk situasi
seseorang gadis tua atau perjaka tua yang kadang-kadang membujang sebagai
akibat sikap pemalunya yang berlebih-lebihan. Orang yang dalam situasi demikian
akan mencari suatu pemuasan bagi kerugian yang mungkin dialaminya dalam
kehidupan pribadiannya dan dalam kehidupan sosialnya dengan mencari suatu
kegiatan sosial yang bermanfaat,melalui persahabatan,latihan sepiritual bagi
yang mampu melaksanakannya atau mungkin melalui pemeliharan binatang dan
mempertahankan sentimental.
3. BENTUK-BENTUK KERAHASIAAN PRIBADI
Kerahasiaan pribadi (privacy) juga
mencerminkan tipe isolasi sebagian tertentu. Kerahasiaan pribadi secara tak
langsung menyatakan bahwa ruang lingkup inti pengalaman pribadi kita dilindungi
dari pengaruh kontak sosial. Orang moderen sering mencoba untuk menyembunyikan
sebagian dari kepribadiannya terhadap kontrol publik. Disini kita berbucara
tentang kerahasiaan pribadi kita sendiri.
Kita dapat melihat suatu perkembangan
yang serupa pada latar belakang sosial dan politki ketika kita mengamati
bagaimana negara liberal moderen menahan diri untuk tidak mencampuri dan
mengganggu urusan pribadi individu warganya,sejauh mungkin di pantangkan
mengatur dan mengendalikan keyakinan pribadi, kesadaran pribadi dan
perasaan-perasaan yang bersifat pribadi. Atau dalam kehidupan kota moderen kita
melihat perlindungan kehidupan pribadi warga kota dari penilaian publik.
Kehidupan masyarakat desa tak mengenal adanya baik privasi internal maupun
privasi eksternal demikian. Kehidupan masyarakat desa sebagai keseluruhan
biasanya menyangkut pula kehidupan rumah-tangga dan kehidupan perseorangan
petani. Kontrol publik menyelusup sampai jauh ke dalam setiap sudut yang
tersembunyi sekalipun dari kehidupan kekeluargaan individu. Kenapa demikian?
Yang jelas karena dalam komunitas primitif,jarak antara kegiatan seorang
individu berhubungan erat dengan bidang kegiatan keseluruhan komunitas.
Pemisahan sosial,penyembunyian kepribadian seorang dalam kehidupan kelompok
demikian itu teramat sulit. Gilda di kota-kota abad pertengahan sama-sama dapat
mengontrol sebagian besar aktivitas eksternal dari setiap individu yang menjadi
anggotanya,seperti pengungkapan kepercayaan agama,aktivitas profesional,bentu-bentuk
pergaulan,aktivitas artistik,upacara penguburan dan sebagainya organisasi
moderen seperti perserikatan profesionel (misalnya:korpri,IDI atau
perusahaan,hanya menyentuh sebagian bidang tertentu saja dari kehidupan
individu. Kemungkinan untuk menyembunyikan kerahasiaan pribadi dalam kehidupan
organisasi moderen ini jauh lebih besar dan dengan menyenbunyikan kan maka
manusia moderen berhasil mengisolir sebagian dari kepribadiannya. Isolasi ini
berarti memperkuat individualisasi.
Gerakan keagamaan seperti protestantisme
dan puritanisme,menampilkan suatu kecenderungan untuk mengubah agama publik
menjadi agama pribadi dan menjaga agar supaya bagian-bagian tertentu dari
kepribadian orang, aman dari campur tangan dari luar. Puritanisme juga
mencerminkan tendesi yang mengutuk pemberitaan dan meningkatkan penilaian
terhadap urusan pribadi dan pengalaman pribadi individu. Proses penciptaan
kerahasiaan pribadi ini bermula melalui perubahan-perubahan eksternal seperti
pemisahan urusan rumahtangga dari urusan dinas atau urusan kantor. Warga kota
di penghujung abad pertengahan atau di zaman Renaisan,karena makin kaya,mampu
menyediakan satu kamar untuk masing-masing anggota keluarganya dalam satu rumah
yang dipergunakan oleh masing-masing anggota keluarga itu untuk keperluannya
sendiri. Ruangan pribadi ini menjadi lingkungan eksternal pertama yang
menciptakan seperangkat sikap dan paresaan yang kini kita sebut privat itu dan
ini adalah satu bentuk individualisasi.
Di sini kita harus membedakan dengan
tegas antara sikap yang berhubungan erat dengan kontak primer, kontak-kontak
yang intim, dan sikap yang berhubungan erat dengan kerahasiaan pribadi.
Kerahasiaan pribadi adalah sejenis pengisolasian dalam dunua ke hidupan
keluarga atau di dalam kelompok primer yang lain. Ini merupakan suatu cara
melepaskan diri dari kelompok sosial di mana pengendalian kelompok sangat dekat
terhadap individu. Kerahasiaan pribadi sangat membantu dalam menciptakan
individualisasi. Kerahasiaan pribadi ini memelihara kecenderungan ke arah
individualisasi enternal. Salah satu akibat utama kerahasiaan pribadi ini ialah
terciptanya standar norma ganda dari kesadaran orang, baik norma hukum maupun
norma moral. Akibat lainnya ialah munculnya standar ganda dalam pengalaman
terhadap waktu. Pengertian waktu yang dimaksud di sini bukanlah perjalana waktu
secara kronologis yang dapat diukur dengan bantuan suatu skala obyektif, tetapi
ialah cara yang menyadarkan kita terhadap waktu di dalam inti pengalaman kita.
Inti pengalaman kita terhadap waktu,
sebagian besar diarahkan kepada pengalaman kolektif. Sejauh kita akrab dan
berhubungan erat dengan sesama manusia melalui tujuan-tujuan bersama,maka
ketegangan yang tertanam dalam perjuangan bersama itu membedakan waktu dalam
suatu cara kolektif bagi setiap peserta perjuangan bersama itu. Orang yang
bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil bersama, mengukur waktu menurut
aktivitas bersama mereka. Artulasi dari peristiwa seperti juga waktu, mula-mula
diarahkan kepada tujuan bersama itu. Tetapi kerahasiaan pribadi memisahkan
pengalaman individu tertentu dari komunitas,dan inti pengalaman individu
menjadi terpisah dari dunia luar. Sebagai akibatnya, inti waktunya terpisah
dari waktu komunitas. Perlu di ingat bahwa evolusi yang tidak proporsional
menciptakan individualisasi dan pengalaman ditunjukkan ke dalm diri sendiri.
Oleh karena adanya kerahasiaan yang bersifat pribadi dan personal,maka keduanya
tidak sama dan sederajat. Diskriminasi yang teliti dari pengalaman yang
berhubungan erat dengan pemusatan perhatian dan pemikiran terhadap diri sendiri
menjadi sumbr dari puisi-puisi yang bersifat subyektif dan menjdi sumber
sunyektivisme pada umumnya.
Bahaya privasi yang berlebih-lebihan
ialah bahwa dalam keadaan demikian dapat mendorong kearah terbelahnya
kepribadian. Dunua kesadaran terdalam dari privasi dan dunia aktifitas bersama,
kehilangan hubungannya dan karena itu orang lalu hidup dalam dua dunia yang
saling terpisah. Kretschmer dan shelddon menyatakan bahwa gejala penyakit jiwa
dalm bentuk kesukaan mengasingkan diri (schizofrenia) ini sebagai salah satu
ciri dari aliran psikoanalisa mereka.
Privasi tentu saja juga mempunyai
makna produktif bagi kultur, jika ia tidak menampilkan isolasi absolut tetapi
hanya suatu isolasi sebagian. Aspek privasi yang bermanfaat ini telah di
selidiki oleh pemimpin suatu gerakan keagamaan. Hasilnya ternyata bahwa biara
bagi rahip-rahip merupakan suatu alat untuk menciptakan kondisi eksternal
tiruan yang dapat memelihara difasi mereka. Mereka yang hidup dalam biara
demikian biasanya adalah orang yang suka `menyendiri`. Peraturan dikalangan
biara ini mengandung anjuran untuk menghindarkan setiap kontak eksternal. Biara
dan peraturannya itu membantu menciptakan kesamaan bidang pengalaman bersama
yang bersifat tiruan. Tujuan yang sama dilanjutkan oleh peraturan biara yang
berhubungan dengan pekerjaan pada waktu senggang. Didalam biaralah kita dapat
menemukan suatu perasaan keagamaan subyektif yang murni. Perasaan seperti itu
merupakan salah satu bentuk awal dari individualisasi yang dibantu perkembangannya
oleh privasi.
No comments:
Post a Comment