5 Apr 2014

ISOLASI



BAB 1V
ISOLASI

1.      FUNGSI SOSIAL DARI ISOLASI
Isolasi adalah situasi marjinak kehidupan sosial. Situasi ini meniadakan kontak sosial. Bentuk isolasi yang paling sederhana diciptakan oleh rintangan alam seperti pegunungan,sungai,lautan,hutan,atau padang pasir. Rintangan alam sering mempertahankan isolasi. Baik individu maupun kelompok dapat terisolasi, dan akibat terpentingnya ialah timbulnya individualisasi dan perlambatan perkembangan.
Setiap individu atau kelompok yang terkecil dari hubungannya dengan individu atau dengan kelompok lain cenderung berkembang menjadi individu atau sebuah komunitas yang menyimpang atau berbeda dengan yang lain. Dikatakan  demikian karena individu atau kelompok itu hanya akan menyesuaikan diri mereka sendiri dengan kondisi mereka yang khas itu saja tanpa saling mempengaruhi dan saling memberi kesan kapada individu atau kelompok lain. Akibat dari ketiadaan kontak dengan pihak lain itu maka individu atau kelompok yang bersangkutan tidak mengetahui perubahan dan perkembangan yang terjadi pada individu atau pada unit sosial yang lain. Suatu fenimena yang kita sebut `perubahan yang tidak proporsional` muncul karena tak adanya kontak dengan pihak lain itu. Kontak sosial berperan kurang lebih sama seperti kontak antara benda-benda fisik dengan tingkat panas yang berbeda. Setiap benda sejenis yang kontak dengan derajat panas tertentu yang sama, akan mendapat derajat panas yang sama pula. Hal serupa dapat pula terjadi pada kelas-kelas sosial. Kontak yang sering terjadi antara kelas bangsawan dengan kelas menengah cenderung menyebabkan mereka dalam berbagai hal menjadi serupa atau paling sedikit mengurangi ketidaksamaan yang ada diantara mereka. Sebaliknya isolasi dan pengambilan jarak,meningkatkan perbedaan-perbedaan orisinil di antara mereka dan mengindividualisasikan mereka. Kejadian seperti ini jelas terlihat dalam komunitas desa yang diisolasikan oleh pegunungan atau oleh rawa yang luas. ini juga terjadi terhadap individu yang mengasingkan diri dari pergaulan dengan orang lain dan yang dikucilkan oleh orang lain. Individu atau kelompok yang mengalami hal demikian akan menjadi individu atau kelompok yang “ asing” atau “aneh”.
Isolasi telah terjadi dalam proses evolusi dunia binatang, dan memberikan sumbangan berharga terhadap terciptanya berbagai spesis binatang. Adaptasi spesis-spesis seperti itu berhubungan erat dengan adaptasi organisme tertentu terhadap berbagai kondisi geografis. Hal serupa juga terlihat didalam kehidupan kelompok dan evolusi dan sosial. Sebagai contoh, jika kelompok penggembara atau domaden dikumpulkan dan dimukimkan pada suatu tempat tertentu. (sehingga sepintas lalu dapat dikatakan sebagai suatu kesatuan kelompok) maka hasil yang terlihat dari hasil pemukiman itu adalah bahwa masing-masing sub-kelompok memisahkan diri satu sama lain dan tanpa mengadakan kontak untuk jangka waktu relatif lama, dan baik kebiasaan mereka maupun logat bicara mereka tetap berbeda. Demikian itulah, dialek muncul, sangat mirip dengan kemunculan-kemunculan spesis-spesis dan jenis-jenis dalam kehidupan binatang. Jadi individualisasi dan spesialisasi merupakan salah satu kemungkinan yang diakibatkan oleh isolasi.
Kemungkinan akibat isolasi yang lain adalah perlambatan. Jelas sekali bahwa sejumlah pengisolasian tertentu diperlukan untuk setiap jenis indidualisasi. Individu adakalanya mengasingkan diri dari pergaulan masyarakat, mengundurkan diri kedalam dirinya sendiri, jika keperibadiannya akan dipertahankan dari keretakan dan keterputusan dan hendak dipelihara keutuhannya. Tetapi jika individu secara sempurna memisahkan diri dari pergaulan masyarakat, maka perlambatan perubahan evolusinya dapat diperkirakan akan terjadi.
Demikian pula pembentukan ras yang berhasil atau mempertahankan jenis keturunan binatang tertentu memerlukan suatu perselangselingan antara periode endogami, dalam periode dmana karakter dibentuk, dan periode eksogami dalam dalam mana tenaga baru diturunkan.
Sekte-sekte yang bertahan hidup ratusan tahun karena mengisolasikan diri dari orang dan kultur lain, adalah suatu contoh dari kaidah bahwa isolasi mengembangkan kestabilan jenis. Sebaliknya, percampur-adukan keturunan seperti yang terjadi di Amerika Utara, memperlihatkan bahwa berkurangnya isolasi tertentu, menciptakan suatu keanekaragaman yang besar dan ketidakstabilan jenis. Seperti di atas, inti isolasi ialah pengurangan kontak. Dalam seksi 1 ini kita menyederhanakan pembahasan terhadap bentuk-bentuk isolasi yang rumit itu pada batas proses-prosesnya yang mendasar saja. Dalam analisa berikut ini akan dicoba menemukan apa yang berbagai penyebab yang menciptakan isolasi dan menditeksi apa akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari berbagai bentuk isolasi itu.           

2.      BERBAGAI JENIS ISOLASI SOSIAL
Ada dua jenis utama isolasi sosial: isolasi ruang dan isolasi organik. Isolasi ruang, dapat dipaksakan dari luar dengan meniadakan kontak seperti yang terjadi ketika seseorang dikucilkan dari pergaulan komunitasnya atau dipenjarakan. Akibatnya,individu akan tercabut dari perlindungan kelompoknya atau dalam kasus seekor binatang,akan terlepas dari gerombolannya. Sangat menarik bahwa seekor binatang jantan pemimpin gerombolannya jika terpisah dari sgerombolannya terkenal dikalangan pemburu sebagai binatang buruan yang sangat ganas dan berbahaya. Ia menjadi lebih agresif dan lebih ganas dari pada binatang yang tetap kontak dengan gerombolannya. Hal yang agak mirip terjadi pada diri orang yang dikucilkan atau dipenjarakan,dan hingga derajat tertentu juga terjadi pada orang asing yang berada dalam suatu masyarakat yang bukan lingkingannya sendiri,memperlihatkan kecenderungan lebih besar untuk bertingkahlaku anti sosial. Menarik pula,dijerman istilah untuk menyatakan perasaan `tidak senang` atau `menyedihkan`dan istilah untuk menyatakan `hidup diluar negeri` mempunyai akar kata yang sama. Tingkahlaku anti sosial dan kadang-kadang juga kehausan untuk membalas dendam adalah khas merupakan akibat mental dari hukuman penjara dalam kurungan, yang merupakan bentuk ekstrim dari pengucilan yang dipaksakan. Banyak orang yang berkemauan baik,yang dipengaruhi oleh tradisi,agama dan pandangan moral di awal abad ke 19 mengira bahwa pemenjaraan dalam kurungan dan kesepian yang ditimbulkannya, dapat memperbaiki karakter narapidana,dan akan memudahkan upaya mengubah mereka menjadi orang-orang baik kembali. Padahal akibat pemenjaraan itu jelas terlihat dalam sebagian besar kasus keadaan mental yang murung,homosek,kadang-kadang juga halusinasi dan kebiasaan tingkahlaku anti sosial.
Yang dimaksud dengan isolasi organik ialah gejala keterasingan yang disebabkan bukan karena ketiadaan kontak yang dipaksakan dari luar,melainkan karena ketiadaan kontak yang disebabkan karena kecatatan individu seperti kebutaan dan ketulisan. Akibat penting kecatatan seperti itu ialah kurangnya pengalaman bersama tertentu dengan semua orang normal. Beet hoven mengatakan: `kecatatan saya memaksa saya hidup dalam pengasingan`. Akibat kecatatan organik sangat mirip dengan kecatatan sosial seperti perasaan malu yang berlebih-lebihan curiga,inferior atau superior dan kesukaan menonjolkan kepintaran diri sendiri (kecatatan terakhir ini selanjutnya disebut :keminter ). Penyimpangan sosial tersebut diatas baik merupakan akibat maupun merupakan gejala dari isolasi sebelumnya dan ia menciptakan isolasi sebagian. Akibat keterbatasan pengalaman serupa itu adalah bahwa orang yang tuli,buta dan pemalu,jarang mendapatkan jawaban yang sempurna dari orang yang normal. Mereka terhalang dalam setiap komunikasi umum. Mereka dicurigai atau mencurigai,lekas marah dan dengan demikian mereka juga kurang mempunyai kesempatan untuk mendapatkan teman dan sahabat yang sesuai dengan mereka. Akibat selanjutnya dari keterbatasan pengalaman ini ialah sempitnya pergaulan orang cacat itu,hanya sampai pada batas lingkungan orang tertentu saja. Kesemuanya ini dapat mendorong orang kepada sikap pasrah: individu itu mungkin menyerah saja kepada nasib untuk mendapatkan posisi yang normal atau mungkin juga menjadi seorang yang patah hati dan patah semangat, yang menerima peranannya dari bayangan perasaan inferior. Hasil lainnya yang sering terjadi dari situasi demikian ialah `kompensasi` dan mungkin pula mengenbangkan perasaan superrior-kompleks. Orang seperti itu mungkin merasakan bahwa `tak seorangpun yang cukup baik terhadap saya`.
Kompleks-kompleks demikian berhubungan erat dengan sifat suka menonjolkan ilmun atau kepintaran diri sendiri. Orang keminter seperti itu adalah orang yang hanya merasa dirinya sendiri sajalah yang aman karena ia berada dibawah perlindungan dan bimbingan yang terandal. Keteraturan dan kebersihan bagi orang seperti itu dapat berarti sebagai suatu proteksi terhadap perselisihan yang tak terduga,bentrokan dan kritik. Keminter kebanyakan merupakan gejala yang menandakan rasa takut terjerumus ke dalam situasi yang tidk diinginkan. Dengan demikian sang keminter ini mencoba merumuskan setiap situasi menurut caranya sendiri. Ketelitiannya sering dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan dari nilai kerjasama. Apa yang menjadi keistimewaan si keminter ini ialah tekanan psikologis,kekacauan berpikir dan kesenangan terhadap ketelitian.
Perasaan malu menurut pengertian sosiologi adalah sejenis isolasi sebagian yang timbul dari ketidak-mampuan menciptakan tanggapan yang memadai dalam bidang kehidupan tertentu. Perasaan ini kebanyakan adalah akibat dari goncangan jiwa ini sering terjadi kanak-kanak. Goncangan jiwa ini sering terjadi anak-anak mulai meninggalkan pergaulan dengan lingkungan keluarga dan tetangganya dan memasuki dunia antar hubungan sekunder. Sejenis kegoncangan jiwa (trauma) sebagai akibat dari perubahan lingkungan pergaulan dari kelompok primer ke kelompok sekunder demikian itu,dan gangguan kepribadian kronis sebenarnya dapat diteliti. Bibit perasaan malu yang berkelebihan itu dapat dilihat melalui antara hubungan yang akrab dengan anak-anak berusia sekitar 5 tahun.
Perasaan malu yang berlebih-lebihan yang mula-mula hanya muncul kadang-kadang saja cenderung kemudian dibiasakan dan dapat menciptakan seluruh gejala isolasi sebagian. Tahap awal gangguan terhadap kemampuan sosial demikian dapat ditemukan pada anak-anak kecil dan kemudian dapat muncul sebagai suatu kegelisahan yang lazim dalam menghadapi setiap situasi baru. Perasaan demikian timbul,misalnya disaat akan menghadapi ujian atau di dalam kelas ketika anak takut takkan dapat menjawab pertanyaan yang tak terduga dari gurunya. Jika sikap ini di alihkan kepada tingkat perkembangan anak selanjutnya,maka sikap ini dapat menyembunyikan bahkan menghilangkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan ketegasan yang wajar dari individu. Seseorang yang mempunyai kepribadian tak seimbang, sering mencoba mengkompensasikan dirinya dengan berbagai cara. Atau jika keluarganya menyokong ketidak-munculannya,maka biasanya kompensasi itu muncul melalui peledakan perasaan,kadang-kadang dengan mencari kelembutan, kasih sayang yang berlebihan terhadap orang lain dan dengan pengungkapan emosi yang hebat lainnya yang serupa.
Jenis lain isolasi sebagian itu timbul ketika suatu kemampuan normal untuk mengadakn kontak sosial tak dapat menemukan lingkungan sekitarnya yang cocok yang diperlukan untuk situasi seseorang gadis tua atau perjaka tua yang kadang-kadang membujang sebagai akibat sikap pemalunya yang berlebih-lebihan. Orang yang dalam situasi demikian akan mencari suatu pemuasan bagi kerugian yang mungkin dialaminya dalam kehidupan pribadiannya dan dalam kehidupan sosialnya dengan mencari suatu kegiatan sosial yang bermanfaat,melalui persahabatan,latihan sepiritual bagi yang mampu melaksanakannya atau mungkin melalui pemeliharan binatang dan mempertahankan sentimental.

3.      BENTUK-BENTUK KERAHASIAAN PRIBADI
Kerahasiaan pribadi (privacy) juga mencerminkan tipe isolasi sebagian tertentu. Kerahasiaan pribadi secara tak langsung menyatakan bahwa ruang lingkup inti pengalaman pribadi kita dilindungi dari pengaruh kontak sosial. Orang moderen sering mencoba untuk menyembunyikan sebagian dari kepribadiannya terhadap kontrol publik. Disini kita berbucara tentang kerahasiaan pribadi kita sendiri.
Kita dapat melihat suatu perkembangan yang serupa pada latar belakang sosial dan politki ketika kita mengamati bagaimana negara liberal moderen menahan diri untuk tidak mencampuri dan mengganggu urusan pribadi individu warganya,sejauh mungkin di pantangkan mengatur dan mengendalikan keyakinan pribadi, kesadaran pribadi dan perasaan-perasaan yang bersifat pribadi. Atau dalam kehidupan kota moderen kita melihat perlindungan kehidupan pribadi warga kota dari penilaian publik. Kehidupan masyarakat desa tak mengenal adanya baik privasi internal maupun privasi eksternal demikian. Kehidupan masyarakat desa sebagai keseluruhan biasanya menyangkut pula kehidupan rumah-tangga dan kehidupan perseorangan petani. Kontrol publik menyelusup sampai jauh ke dalam setiap sudut yang tersembunyi sekalipun dari kehidupan kekeluargaan individu. Kenapa demikian? Yang jelas karena dalam komunitas primitif,jarak antara kegiatan seorang individu berhubungan erat dengan bidang kegiatan keseluruhan komunitas. Pemisahan sosial,penyembunyian kepribadian seorang dalam kehidupan kelompok demikian itu teramat sulit. Gilda di kota-kota abad pertengahan sama-sama dapat mengontrol sebagian besar aktivitas eksternal dari setiap individu yang menjadi anggotanya,seperti pengungkapan kepercayaan agama,aktivitas profesional,bentu-bentuk pergaulan,aktivitas artistik,upacara penguburan dan sebagainya organisasi moderen seperti perserikatan profesionel (misalnya:korpri,IDI atau perusahaan,hanya menyentuh sebagian bidang tertentu saja dari kehidupan individu. Kemungkinan untuk menyembunyikan kerahasiaan pribadi dalam kehidupan organisasi moderen ini jauh lebih besar dan dengan menyenbunyikan kan maka manusia moderen berhasil mengisolir sebagian dari kepribadiannya. Isolasi ini berarti memperkuat individualisasi.
Gerakan keagamaan seperti protestantisme dan puritanisme,menampilkan suatu kecenderungan untuk mengubah agama publik menjadi agama pribadi dan menjaga agar supaya bagian-bagian tertentu dari kepribadian orang, aman dari campur tangan dari luar. Puritanisme juga mencerminkan tendesi yang mengutuk pemberitaan dan meningkatkan penilaian terhadap urusan pribadi dan pengalaman pribadi individu. Proses penciptaan kerahasiaan pribadi ini bermula melalui perubahan-perubahan eksternal seperti pemisahan urusan rumahtangga dari urusan dinas atau urusan kantor. Warga kota di penghujung abad pertengahan atau di zaman Renaisan,karena makin kaya,mampu menyediakan satu kamar untuk masing-masing anggota keluarganya dalam satu rumah yang dipergunakan oleh masing-masing anggota keluarga itu untuk keperluannya sendiri. Ruangan pribadi ini menjadi lingkungan eksternal pertama yang menciptakan seperangkat sikap dan paresaan yang kini kita sebut privat itu dan ini adalah satu bentuk individualisasi.
Di sini kita harus membedakan dengan tegas antara sikap yang berhubungan erat dengan kontak primer, kontak-kontak yang intim, dan sikap yang berhubungan erat dengan kerahasiaan pribadi. Kerahasiaan pribadi adalah sejenis pengisolasian dalam dunua ke hidupan keluarga atau di dalam kelompok primer yang lain. Ini merupakan suatu cara melepaskan diri dari kelompok sosial di mana pengendalian kelompok sangat dekat terhadap individu. Kerahasiaan pribadi sangat membantu dalam menciptakan individualisasi. Kerahasiaan pribadi ini memelihara kecenderungan ke arah individualisasi enternal. Salah satu akibat utama kerahasiaan pribadi ini ialah terciptanya standar norma ganda dari kesadaran orang, baik norma hukum maupun norma moral. Akibat lainnya ialah munculnya standar ganda dalam pengalaman terhadap waktu. Pengertian waktu yang dimaksud di sini bukanlah perjalana waktu secara kronologis yang dapat diukur dengan bantuan suatu skala obyektif, tetapi ialah cara yang menyadarkan kita terhadap waktu di dalam inti pengalaman kita.
Inti pengalaman kita terhadap waktu, sebagian besar diarahkan kepada pengalaman kolektif. Sejauh kita akrab dan berhubungan erat dengan sesama manusia melalui tujuan-tujuan bersama,maka ketegangan yang tertanam dalam perjuangan bersama itu membedakan waktu dalam suatu cara kolektif bagi setiap peserta perjuangan bersama itu. Orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil bersama, mengukur waktu menurut aktivitas bersama mereka. Artulasi dari peristiwa seperti juga waktu, mula-mula diarahkan kepada tujuan bersama itu. Tetapi kerahasiaan pribadi memisahkan pengalaman individu tertentu dari komunitas,dan inti pengalaman individu menjadi terpisah dari dunia luar. Sebagai akibatnya, inti waktunya terpisah dari waktu komunitas. Perlu di ingat bahwa evolusi yang tidak proporsional menciptakan individualisasi dan pengalaman ditunjukkan ke dalm diri sendiri. Oleh karena adanya kerahasiaan yang bersifat pribadi dan personal,maka keduanya tidak sama dan sederajat. Diskriminasi yang teliti dari pengalaman yang berhubungan erat dengan pemusatan perhatian dan pemikiran terhadap diri sendiri menjadi sumbr dari puisi-puisi yang bersifat subyektif dan menjdi sumber sunyektivisme pada umumnya.
Bahaya privasi yang berlebih-lebihan ialah bahwa dalam keadaan demikian dapat mendorong kearah terbelahnya kepribadian. Dunua kesadaran terdalam dari privasi dan dunia aktifitas bersama, kehilangan hubungannya dan karena itu orang lalu hidup dalam dua dunia yang saling terpisah. Kretschmer dan shelddon menyatakan bahwa gejala penyakit jiwa dalm bentuk kesukaan mengasingkan diri (schizofrenia) ini sebagai salah satu ciri dari aliran psikoanalisa mereka.
Privasi tentu saja juga mempunyai makna produktif bagi kultur, jika ia tidak menampilkan isolasi absolut tetapi hanya suatu isolasi sebagian. Aspek privasi yang bermanfaat ini telah di selidiki oleh pemimpin suatu gerakan keagamaan. Hasilnya ternyata bahwa biara bagi rahip-rahip merupakan suatu alat untuk menciptakan kondisi eksternal tiruan yang dapat memelihara difasi mereka. Mereka yang hidup dalam biara demikian biasanya adalah orang yang suka `menyendiri`. Peraturan dikalangan biara ini mengandung anjuran untuk menghindarkan setiap kontak eksternal. Biara dan peraturannya itu membantu menciptakan kesamaan bidang pengalaman bersama yang bersifat tiruan. Tujuan yang sama dilanjutkan oleh peraturan biara yang berhubungan dengan pekerjaan pada waktu senggang. Didalam biaralah kita dapat menemukan suatu perasaan keagamaan subyektif yang murni. Perasaan seperti itu merupakan salah satu bentuk awal dari individualisasi yang dibantu perkembangannya oleh privasi.

No comments:

Translate