Aku telah diberikan tujuh buah surat panjang (Sab'ul
Ath Thiwal) sebagai tempat (pengganti) Taurat. Dan aku juga telah diberikan
beberapa surat yang ayatnya berjumlah seratus lebih (Al-Miani) sebagai tempat
(pengganti) Zabur. Dan aku telah diberikan beberapa surat yang jumlah ayatnya
kurang dari seratus (Al-Matsani) sebagai tempat (pengganti) Injil, serta
dilebihkan dengan surat-surat pendek (al-Mufashol)
(HR. Thobroni di Kitab Al Kabir Shahih Jamiush Shagir (1/30) dan berata Syaikh Albani tentang hadits ini: Sanadnya Shahih.
Kitab Al quran
Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam
memercayai bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah hanya yang
diperuntukkan bagi manusia, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi
wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima
oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5
Kitab Al-Qur'an artinya: sungguh kami telah menurunkan az Zikir (al-Qur'an) dan sungguh kami akan memeliharanya. Diberikan kepada nabi muhammad saw, sebagai penyempurna kitab sebelumnya dari awal mula al Qur'an diturunkan sampai sekarang dan seterusnya akan selalu terjaga keaslianya.dan juga allah menjamin kitab suci al quran akan selalu terjaga keaslianya.
Hubungan dengan kitab-kitab lain
Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut adalah pernyataan Al-Qur'an yang tentunya menjadi doktrin bagi ummat Islam mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:
Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab
tersebut. QS(2:4)
Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-kitab
sebelumnya. QS(5:48)
Bahwa Al-Qur'an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat antara
ummat-ummat rasul yang berbeda. QS(16:63-64)
Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik olehYahudi dan Kristen.
Kitab taurat
KitabTaurat atauT orah dalam bahasaI br a ni adalah lima kitab pertama Tanakh atau
Alkitab Perjanjian Lama. Kitab Taurat dalam bahasa Yunanidi s ebutPe ntat eukh.
Kitab taurat artinya:sesungguhnya kami telah menurunkan kitab taurat yang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)yang kitab ini di putuskan orang-orang yahudi oleh nabi-nabi yang menyerahkan diri kepada allah oleh orang-orang alim mereka dan pendeta2 mereka di sebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab2 allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya
Di turunkan kepada nabi musa as.di bukitSinaiisinya mengandung 10 hukum tuhanyang di kenal dengan ten commandment.kitab taurat adalah ajaran allah dan merupakan petunjuk yang benar terhadap kaum bani israil.
Kitab injil
Injil(Yunani: /euangelion - "kabar baik" atau "berita baik" atau "berita suka
cita") adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab
Perjanjian Baru. Kitab-kitab tersebut adalah: Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil
Yohanes. Katainj il sendiri berasal dari bahasa Arab.
Injil biasanya mengandung arti:
1. Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam Yesus dari Nazaretata u berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal-usul penggunaan kata "Injil" menurut Perjanjian Baru (lihat Surat Roma 1:1 atauMa r kus 1:1).
2. Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempatI nj ilka noni k (Matius, Markus, Lukasda n Yohanes) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis. Injil Tomas), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
3. Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada sebuah
genre hipotetis dari sastra Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed.,Das
Evangelium und die Evangelien, Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris: The
Gospel and the Gospels).
Di berikan kepada nabi isa.secara garis besar sama dengan kitab Allah yang sebelumnya.
Kitab injil artinya: dan kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi bani israil) dengan isa putra maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya,yaitu Tuaurat.dan kami telah memberikan kepadanya kitab injil,sedangkan di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) Kitab zabur diberikan kepada nabi daud.isi pokok kitab zabur adalah tentang kewajiban meyembah ALLAH SWT
Kitab Zabur
Zabur (bahasa Arab: ) disamakan oleh sebagian ulama dengan Mazmur, yang
menurut Islam, adalah salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur'an (selain Taurat
dan Injil).
Istilah zabur adalah persamaan dengan istilah Ibranizimra, bermaksud "lagu, musik."
Ia, bersama dengan zamir ("lagu") danmiz m or ("mazmur" atau psalm), merupakan derivasi
zamar, artinya "nyanyi, nyannyikan pujian, buatkan musik."
Umat Muslim percaya bahwa zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada
kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud.
1. Fungsi dan Peranan al-Qur'an
Al-Qur'an adalah wahyu Allah ( 7:2 )
yang berfungsi sebagai mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw ( 17:88; 10:38 )
sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim ( 4:105; 5:49,50; 45:20 ) dan sebagai
korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya ( 5:48,15;
16:64 ), dan bernilai abadi.
Sebagai mu'jizat, Al-Qur'an telah
menjadi salah satu sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman
Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi masuknya
orang-orang sekarang, dan ( insya Allah) pada masa-masa yang akan datang.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa
Al-Qur'an adalah firman-firman Allah, tidak mungkin ciptaan manusia apalagi
ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi (7:158) yang hidup pada awal abad ke enam
Masehi (571 - 632 M). Diantara ayat-ayat tersebut umpamanya : 39:6; 6:125;
23:12,13,14; 51:49; 41:11-41; 21:30-33; 51:7,49 dan lain-lain.
Demikian juga ayat-ayat yang berhubungan
dengan sejarah seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba'. Tsamud, 'Ad,
Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain dapat memberikan keyakinan
kepada kita bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah bukan ciptaan manusia. Ayat-ayat
yang berhubungan dengan ramalan-ramalan khusus yang kemudian dibuktikan oleh
sejarah seperti tentang bangsa Romawi, berpecah-belahnya Kristen dan lain-lain
juga menjadi bukti lagi kepada kita bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT.
(30:2,3,4;5:14).
Bahasa Al-qur'an adalah mu'jizat besar
sepanjang masa, keindahan bahasa dan kerapihan susunan katanya tidak dapat
ditemukan pada buku-buku bahasa Arab lainnya. Gaya bahasa yang luhur tapi mudah
dimengerti adalah merupakan ciri dari gaya bahasa Al-Qur'an. Karena gaya bahasa
yang demikian itulah Umar bin Khattab masuk Islam setelah mendengar Al-Qur'an
awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah. Abul Walid, diplomat
Quraisy waktu itu, terpaksa cepat-cepat pulang begitu mendengar beberapa ayat
dari surat Fushshilat yang dikemukakan Rasulullah sebagai jawaban atas
usaha-usaha bujukan dan diplomasinya.
Bahkan Abu Jahal musuh besar Rasulullah,
sampai tidak jadi membunuh Nabi karena mendengar surat adh-Dhuha yang dibaca
Nabi. Tepat apa yang dinyatakan Al-Qur'an, bahwa sebab seorang tidak menerima
kebenaran Al-Qur'an sebagai wahyu Ilahi adalah salah satu diantara dua sebab,
yaitu :
a. Tidak berpikir dengan jujur dan
sungguh-sungguh.
b. Tidak sempat mendengar dan mengetahui
Al-Qur'an secara baik (67:10, 4:82). Oleh Al-Qur'an disebut
Al-Maghdhub ( dimurkai Allah ) karena tahu kebenaran tetapi tidak mau menerima
kebenaran itu, dan disebut adh-dhollin ( orang sesat ) karena tidak menemukan
kebenaran itu. Sebagai jaminan bahwa Al-Qur'an itu wahyu Allah, maka Al-Qur'an
sendiri menantang setiap manusia untuk membuat satu surat saja yang senilai
dengan Al-Qur'an (2:23, 24, 17:88). Sebagai pedoman hidup, Al-Qur'an banyak
mengemukakan pokok-pokok serta prinsip-prinsip umum pengaturan hidup dalam
hubungan antara manusia dengan Allah dan mahluq lainnya.
Didalamnya terdapat peraturan-peraturan
seperti : beribadah langsung kepada Allah (2:43,183,184,196,197; 11:114),
berkeluarga (4:3, 4,15,19,20,25; 2:221; 24:32; 60:10,11), bermasyarakat ( 4:58;
49:10,13; 23:52; 8:46; 2:143), berdagang (2:275,276,280; 4:29), utang-piutang
(2:282), kewarisan (2:180; 4:7-12,176; 5:106), pendidikan dan pengajaran
(3:159; 4:9,63; 31:13-19; 26:39,40), pidana (2:178; 4:92,93; 5:38; 10:27;
17:33; 26:40), dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang oleh Allah dijamin dapat
berlaku dan dapat sesuai pada setiap tempat dan setiap waktu (7:158; 34:28;
21:107).
Setiap Muslim diperintahkan untuk
melakukan seluruh tata nilai tersebut dalam kehidupannya (2:208; 6:153; 9:51).
Dan sikap memilih sebagian dan menolak sebagian tata nilai itu dipandang
Al-Qur'an sebagai bentuk pelanggaran dan dosa (33:36). Melaksanakannya dinilai
ibadah (4:69; 24:52; 33:71), memperjuangkannya dinilai sebagai perjuangan suci
(61:10-13; 9:41), mati karenanya dinilai sebagai mati syahid (3:157, 169),
hijrah karena memperjuangkannya dinilai sebagai pengabdian yang tinggi (4:100,
3:195), dan tidak mau melaksanakannya dinilai sebagai zhalim, fasiq, dan kafir
(5:44,45,47).
Sebagai korektor Al-Qur'an banyak
mengungkapkan persoalan-persoalan yang dibahas oleh kitab-kitab Taurat, Injil,
dan lain-lain yang dinilai Al-Qur'an sebagai tidak sesuai dengan ajaran Allah
yang sebenarnya. Baik menyangkut segi sejarah orang-orang tertentu,
hukum-hukum,prinsip-prinsip ketuhanan dan lain sebagainya. Sebagai contoh
koreksi-koreksi yang dikemukakan Al-Qur'an tersebut antara lain sebagai berikut
:
a. Tentang ajaran Trinitas (5:73).
b. Tentang Isa (3:49, 59; 5:72, 75).
c. Tentang penyaliban Nabi Isa (4:157,158).
d. Tentang Nabi Luth (29:28-30; 7:80-84) perhatikan,
(Genesis : 19:33-36).
e. Tentang Harun (20:90-94), perhatikan, (keluaran :
37:2-4).
f. Tentang Sulaiman (2:102; 27:15-44),
perhatikan (Raja-raja 21:4-5) dan lain-lain.
KITAB-KITAB ALLAH
Telah diterangkan sebelumnya bahwa seorang Nabi menerima syariat melalui wahyu yang berasal dari tuhan untuk dan dirinya dan juga bisa diberikan kepada selainnya, sedangkan rasul adalah seorang Nabi yang bertugas menyampaikan syariat, petunjuk aatau hal lainnya kepada sebagian umat yang menjadi tanggungannya, jadi seorang Rasul pastilah dia seorang Nabi dan dengan demikian seorang Nabi belum tentu berfungsi sebagai Rasul.
Rasul menerima suhuf atau Kitab yang
dalam arti harfiahnya bermakna lembaran-lembaran yang tertulis, tertulis dalam
arti belum tentu yang ditulis oleh si penerima wahyu, tentang syariat,
perintah atau larangan, diantaranya adalah :
- Nabi ibrahim AS
- Nabi Musa AS, disebut Taurat, berisi hukum syariat yang ditujukan kepada Bani Israil.
- Nabi Daud AS, disebut Zabur, juga ditujukan kepa Bani Israil.
- Nabi Isa al-Masih AS, disebut injil yang merupakan penyempurnaan dan penjelas bagi kitab-kitab sebelumnya yaitu Zabur dan Taurat dan ditujukan juga untuk Bani Israil.
- Nabi Muhammad SAW, disebut Al-Qur'an, merupakan petunjuk berupa syariat dan hukum bagi seluruh umat manusia dan sebagai penjelas dan penyempurna kitab-kitab Allah sebelumnya. Jadi Al-Quran merupakan wahyu tertulis terakhir (Final Revelation) berisi tentang penjelasan segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam menempuh kehidupan di dunia agar mencapai kesejahteraan, keselamatan dengan tujuan akhir adalah kebahagiaan hidup di akhirat nanti.
Semua kitab-kitab tersebut berasal dari
Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tahu, Tuhan Semesta Alam, Allah SWT. Oleh karena
sumbernya satu, maka semua ajarannya adalah sejalan selaras dan bisa dijadikan
dasar untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
Allah SWT menurunkan kitab kepada umat manusia dengan
tujuan memberikan petunjuk jalan, hukum-hukum dan syariat yang bisa digunakan
oleh manusia yang beriman untuk keselamatan dunia dan akhirat.
Pengertian Kitab dan Suhuf
Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang
disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk
dan pedoman hidup. Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul,
tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah.
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab
dan suhuf
Persamaan
Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari
Allah.
Perbedaan
- Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf
- Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Allah menyatakan bahwa orang mukmin
harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Qur’an seperti
disebutkan dalam firman Allah berikut ini.
Artinya : “Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”.
(QS An Nisa : 136)
Selain menurunkan kitab suci, Allah juga
menurunkan suhuf yang berupa lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada
para nabi seperti Nabi Ibrahim a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .Artinya
: “ (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim
dan Musa” (Al A’la : 19)
Kitab-kitab Allah berfungsi untuk
menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada
rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut. Artinya
: “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), kami beriman kepada Allah dan apa
yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan apa yang kami berikan kepada Musa dan Isa
seperti apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak
membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya patuh kepada-Nya.”
(QS Al Baqarah : 136)
,
Prilaku yang mencerminkan Keimanan
Kepada Kitab Allah
1. Meyakini bahwa Kitab Allah
itu benar datang dari Allah.
2. Menjadikan kitab Allah sebagai
Pedoman (hudan) khusus kitab yang diturunkan
kepada kita
3. Memahami isi kandungannya.
4. Mengamalkan dalam kehidupan
sehari-hari Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT
telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul sebagai pedoman
hidup bagi umatnya masing-masing. Al Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir
dan penyempurna sebelumnya telah diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Para nabi/Rasul yang menerima kitab
wahyu tersebut yang bertugas menyampaikan pesan wahyu tersebut, bisa diartikan
sebagai penyelamat bagi umat yang diperintahkan Allah untuk menyampaikannya.
Jadi Nabi Ibrahim adalah penyelamat umatnya, Nabi Musa adalah penyelamat Bani
israil kemudian oleh Nabi-nabi lainnya (yang tidak diberitakan oleh Al-Qur'an)
serta diikuti oleh Nabi Isa Al-Masih AS.
Para Nabi/Rasul seluruhnya adalah
penyelamat atau juru selamat bagi umatnya, dikarenakan mereka menerima wahyu
dan sekaligus menjelaskan tentang wahyu tersebut untuk keselamatan umatnya
dalam menempuh kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Al-Qur'an sebagai final revelation,
ditujukan kepada seluruh umat manusia dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, berisi
seluruh rangkuman dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya, petunjuk jalan,
pembeda antara yang bathil dan yang hak, sebagai penerang dikarenakan berisi
segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia. Seluruh Ilmu Pengetahuan terdapat
dalam Al-Qur'an, sosial, ekonomi, bernegara, teknologi, jual-beli (bisnis),
hukum privat dan lain sebagainya.
Oleh karena itu Al-Qur'an pantas menjadi
petunjuk bagi seluruh umat manusia, sepanjang jaman sampai hari kiamat.
Dengan demikian siapa yang ingin mencari keselamatan , pelajarilah Al-Qur'an ,
ikuti petunjuknya !! Nabi Muhammad SAW sebagai pengemban tugas penyampaian
wahyu terakhir bisa dikatakan berfungsi sebagai penyelamat seluruh umat
manusia, ya, Nabi Muhammad adalah Juru Selamat seluruh umat manusia
No comments:
Post a Comment