18 Oct 2014

Pengaruh dan Perkembangan Teknologi Informatika dalam Pandangan Dinamika Dunia Islam”

BAB I
PENDAHULUAN

  1. 1.      Latar Belakang
Dunia hingga saat ini terus bergerak(Dinamis) dan kemajuan idea manusia semakin berkembang pesat dalam melihat realitas yang terjadi hari ini entah dari paradigma berpikir, kemajuan spritualis(agamais) dalam mengembangkan dogma dogma terhadap umat.
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup dengan secara penuh mandiri melainkan membutuhkan seseorang yang mampu mengimbangi dan menjadi rekan dalam berhubungan secara holistik. Dalam melihat perspektif tersebut hal yang mustahil manusia yang diberi fitrah sebagai manusia yang diciptakan dengan kesumpurnaan(akal)nya tidak mempunyai idea/gagasan dalam menciptakan sebuah karya yang menjadi tolak ukur dan sebagi perbandingan perkembangan dunia.
 Sains dan tehnologi dalam hal ini merupakan parameter perkembangan manusia dalam berkehidupan yang kompetitif, sehingga sains dan teknologi menjadi satu satunya Alat hegemoni. Relita saat ini banyak penyelewengan atau pelanggaran terhadapa norma norma etika dan estetika terhadap penyalahgunaan sain dan teknologi dalam berbagai koridor, secara eksplisit salah satunya adalah Teknologi Informasi.
Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5).
Sampai pada saat ini penerapan teknologi dalam islam sangat berpengaruh positif, seperti contoh pada pembuatan Al-Qur’an digital dan Tasbih Elektrik, serta ada juga pembuatan sajadah yang menggunakan kompas sebagai sarana untuk menentukan arah kiblat. Hal ini membuktikan bahwa islam mampu mengikuti perkembangan zaman khususnya dalam hal teknologi.
  1. 2.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan dengan singkat di atas, maka hal-hal yang akan saya kaji dalam penelitian ini adalah menyangkut:
  1. Bagaimana Pengaruh dan Perkembangan Teknologi informatika dalam pandangan dinamika dunia islam.
  1. 3.      Tujuan Penulisan
Mengetahui Pengaruh dan Perkembangan Teknologi Informatika dalam Pandang dinamika Dunia Islam
BAB II
DASAR TEORI

  1. 1.      Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi pun turut berkembang dengan pesatnya. Dengan perkembangannya tersebut, berbagai macam kegiatan atau pekerjaan manusia dapat digantikan degan mesin mesin otomatis.
Pada awalnya manusia harus mengeluarkan kemampuan fisiknya yang cukup besar untuk melakukan kegiatan atau pekerjaannya tersebut, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Perkembangan tersebut, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Perkembangan teknologi informasi sudah sangat diakui memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia.
Pada dasarnya, teknologi informasi merupakan istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, megubah, meyimpan, mengomunikasikan dan membatu menyebarkan informasi. Teknologi informasi ini menyatukan kapabilitas komputasi dan kominikasi berkecepatan tinggi untuk data, audio maupun video. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya:
Haag den Keen, Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informsasi.
Martin, Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer(perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melaikan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
O’Brien (2008) ”Technology information is the various hardware, software networking, and data management components necessary for the system to operate (teknologi informasi adalah perangkat keras, perangkat lunak, perangkat telekomunikasi, manajemen database dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang digunakan di dalam sebuah sistem informasi berbasis computer).
Jadi dapat disimpulakan secara integral bahwa Teknologi informasi adalah sebagai alat yang dapat mendukung aktifitas sebuah sistem informasi.
Stelah kita mengupas definisi teknologi informasi dengan implisit dan eksplisit. Namun masih menimbulakan ragam pernyataan klasik mengenai sejarah perkembangan teknologi informasi yang partikular, maka penulis akan menjelaskan sedikit sejarah singkat teknologi informasi.
Pada awal sejarah manusia bertukar informasi melalui bahasa ataupun simbol simbol. Maka bahasa adalah juga teknologi karena bahasa memungkinkan sesorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu pada saat pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapannya itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama
1.1  Sejarah Masuknya sains dan teknologi dalam dunia islam
Dalam bahasa inggris, sejarah disebut history yang berarti masa lampau. Dalam hal ini massa lampau umat manusia. Kata history sendiri berasal dari Yunani, historia yang artinya ilmu. Dalam bahasa Jerman disebut geschicht yang berarti suatu yang telah terjadi. Kedua kata itu dapat memberikan arti yang sesungguhnya tentang sejarah, yaitu sesuatu yang telah terjadi dalam kehidupan umat manusia di masa lampau.
Adapun definisi sejarah menurut beberapa ahli, antara lain Aristoteles, sejarah berarti suatu penelitian yang sistematis mengenai gejala alam (terutama yang menyangkut kehidupan manusia) dalam urutan kronologis. Ibnu Khaldun, sejarah adalah catatan tentang manusia atau peradapan manusia dan perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat saat itu. M Yamin, Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yg berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yg telah lampau atau tanda-tanda yg lain.
Dapat kita tarik kesimpulan secara integral, bahwa sejarah ialah Cerita atau kisah, catatan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan atau sumber sejarah.
Begitu juga dengan sains yang kita harus ketahui asal muasal masuknya didunia islam itu sendiri. Jika berkaca dengan definis sejarah diatas, bahwa cenderung kisah atau catatan yang tertulis menyatakan islam adalah maklumat awal ilmu pengetahuan atau yang kita sebut sains, dilihat dari perpektif ketokohan atau para ilmuan, tercatat penemuan penemuan atau gagasan cenderung Tokoh dari umat islam sebagai pencetus utama, hal ini dapat kita benarkan ketika membaca buku buku sejarah islam maupun buku buku dari pandangan barat. Ada bebrapa Tokoh yang tidak asing dalam khazanah islam seperti, Ibnu sina atau Avicenna dianggap sebagai ilmuwan dan filsuf paling berpengaruh dalam Islam. Ia memelopori ilmu kedokteran eksperimental dan adalah dokter pertama yang melakukan uji klinis.
Dua karyanya yang paling menonjol dalam kedokteran adalah Kitāb al-shifāʾ (“Buku Penyembuhan”) dan The Canon of Medicine, yang keduanya digunakan sebagai standar teks pengobatan dalam dunia Muslim dan di Eropa hingga abad ke-17. Di antara banyak kontribusinya adalah penemuan sifat menular dari penyakit menular, dan pengenalan farmakologi klinis.
Beberapa ilmuwan terkenal lain dari dunia Islam termasuk al-Farabi (polymath), Abu al-Qasim al-Zahrawi (pelopor bedah), Abū Rayhān al-Bīrūnī (pelopor Indologi, geodesi dan antropologi ), Nasīr al-Dīn al-Tūsī (polymath), dan Ibnu Khaldun (pendahulu dari Ilmu sosial  seperti demografi sejarah budaya,  historiografi filsafat sejarah dan sosiologi), di antara banyak lainnya.
Walaupun sains dalam dunia islam menurun pada abad 12-13, Tokoh tokoh ilmuan islam diatas menandakan islam adalah salah satu penggagas sains.
2.1  Pandangan Islam terhadap sains
Islam memiliki kepedulian dan perhatian penuh kepada ummatnya agar terus berproses untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi sentrum peradaban yang gemilang. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan Islam, dimana keduanya berjalan seimbang dan selaras untuk menciptakan khazanah keilmuan dan peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5).
Ayat lain yang mendukung pengembangan sains adalah firman Allah Swt. yang berbunyi bahwa:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-si. Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191).
Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Sebuah anjuran yang tidak boleh kita abaikan untuk bersama-sama melakukan penggalian keilmuan yang lebih progresif sehingga mencapai puncak keilmuan yang dikehendaki Tuhan. Tak heran, kalu seorang ahli sains Barat, Maurice Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap Alquran dan Bibel dari sudut pandang sains modern, menyatakan bahwa:
“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an dengan sains modern secara objektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang ringkas. Dengan membaca teks arab secara teliti sekali saya dapat menemukan catatan yang membuktikan bahwa Alquran tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern”.
Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.
Lebih jauh Osman Bakar mengungkapkan bahwa dalam Islam, kesadaran religius terhadap tauhid merupakan sumber dari semangat Ilmiah dalam sluruh wilayah pengetahuan. Oleh karena itu, tradisi intelektual Islam tidak menerima gagasan bahwa hanya ilmu alam yang ilmiah atau lebih ilmiah dari ilmu-ilmu lainnya. Demikian pula, gagasan objektivitas dalam kegiatan ilmiah menurutnya tidak dapat dipisahkan dari kesadaran religius dan spiritual.
Kendati demikian, Alquran bukanlah kitab sains dan terlebih lagi pada pendekatan Bucaillisme melekat bahaya besar. Yaitu meletakkan sains ke dalam bidang suci dan membuat wahyu Ilahi menjadi objek pembuktian sains Barat. Jika suatu teori tertentu yang “dibenarkan” Alquran dan diterima luas saat ini, kemudian satu ketika teori ini digugurkan, apakah itu berarti bahwa Alquran itu sah hari ini dan tidak sah hari esok? Yang tepat dilakukan ilmuwan muslim adalah memposisikan Alquran sebagai petunjuk dan motivasi untuk menemukan dan mengembangkan sains dan teknologi dengan ilmiah, benar dan baik.
           3.1   Implementasi teknologi dalam dunia islam
Pada  zaman kejayaan Islam dahulu, sudah banyak orang-orang muslim yang mampu mengumpulkan serta membedakan berbagai macam ilmu-ilmu yang sifatnya  mengacu pada sistem teknologi seperti contoh : ilmu yang berhubungan dengan bangunan, ilmu yang berhubungan tentang pusat gravitasi, ilmu tentang pengukuran dan pemetaan, ilmu tentang optik, ilmu tentang sungai, ilmu tentang mesin kerek, serta ilmu yang berhubungan pada mesin.
Selain itu, pada masa peradaban Islam juga sudah banyak mengenal ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu tentang navigasi dan ilmu tentang jam. Beberapa ilmuwan muslim telah berhasil dalam membangun sederet karya besar khususnya dalam bidang teknik seperti : membuat bendungan, membangun jembatan, membuat penerangan untuk jalan umum, saluran irigasi, dan masih banyak lagi. Sejarah juga telah membuktikan pada zaman kejayaannya bahwa peradaban Islam telah mampu dalam membangun sebuah bendungan sekaligus jembatan (Bridge Dam). Sehingga, dalam kehidupan masyarakat muslim pada masa itu tidak pernah mengalami kesulitan air bersih.
Keberhasilan lainnya yang telah dicapai oleh para ilmuwan muslim dalam bidang teknik yakni dalam hal penerangan untuk jalan umum. Lampu untuk penerangan jalan umum pertama kali didirikan oleh kekhalifahan Islam, khususnya di daerah Cordoba. Pada masa itu suasana malam hari dijalan-jalan yang ada dikota peradaban masyarakat muslim seakan disinari oleh cahaya-cahaya yang sangat gemerlap. Selain itu, di kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat bersih, dikarenakan ilmuwan muslim pada masa itu sudah bisa menciptakan sarana untuk mengumpulkan sampah-sampah yang ada di kota dengan menggunakan kontainer. Hal itu merupakan pencapaian yang belum pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya.
Sampai pada saat ini penerapan teknologi dalam islam sangat berpengaruh positif, seperti contoh pada pembuatan Al-Qur’an digital dan Tasbih Elektrik, serta ada juga pembuatan sajadah yang menggunakan kompas sebagai sarana untuk menentukan arah kiblat. Hal ini membuktikan bahwa islam mampu mengikuti perkembangan zaman khususnya dalam hal teknologi.
  1. Pengaruh TI terhadap perkembangan peradaban
Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Tidak diragukan lagi kemajuan IPTEK telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis. Tak hanya itu iptek juga bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun nuklir tentu saja tidak bisa dipisahkan dari iptek; belum lagi menyebut kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek.Berikut adalah manfaat dan dampak negatif dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi:
• Bidang Informasi dan komunikasi
  • Dampak Positif
  1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
  2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
  3. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
  • Dampak Negatif
  1. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
  2. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
  3. Kerahasiaan alat tes semakin terancam.
Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi.
       2.1   Perkembangan Teknologi dalam Peradaban Timur tengah
Sejak awal di Sumeria (sekarang Irak) sekitar 3500 SM, orang Mesopotamia mulai mencoba untuk merekam beberapa pengamatan dunia dengan data numerik. Tapi pengamatan dan pengukuran mereka tampaknya dilakukan untuk tujuan selain untuk hukum ilmiah. Sebuah contoh konkret Teorema Pythagoras tercatat, pada awal abad ke-18 SM: Papan huruf-paku Mesopotamia, Plimpton 322 mencatat sejumlah tripel Pythagoras (3,4,5) (5,12,13). …, berusia 1900 SM, mungkin ribuan tahun sebelum Pythagoras, tetapi formulasi abstrak teorema Pythagoras bukan pada masa itu.
Dalam astronomi Babilonia, catatan pergerakan dari bintang, planet, dan bulan berada dalam ribuan papan tanah liat diciptakan oleh para ahli tulis. Bahkan saat ini, periode astronomi yang diidentifikasi oleh para ilmuwan Mesopotamia masih banyak digunakan dalam kalender Barat seperti tahun matahari dan bulan lunar. Menggunakan data ini mereka mengembangkan metode aritmetika untuk menghitung panjang perubahan siang hari di sepanjang tahun dan untuk memprediksi muncul dan hilangnya Bulan dan planet-planet dan gerhana Matahari dan Bulan. Hanya beberapa nama astronom yang dikenal, seperti Kidinnu, seorang astronom dan ahli matematika dari Dinasti Chaldean. Nilai Kiddinu untuk tahun surya digunakan untuk kalender masa sekarang. Astronomi Babilonia adalah “upaya pertama dan sangat sukses untuk memberikan deskripsi pengolahan matematis dari fenomena astronomi”. Menurut sejarawan A. Aaboe, “semua varietas dari astronomi ilmiah, di dunia Helenistik, di India, dalam Islam, dan di Barat — jika memang bukan semua usaha selanjutnya dalam ilmu eksakta — bergantung pada astronomi Babilonia dengan cara-cara yang fundamental dan pasti.”
Mesir kuno membuat kemajuan yang signifikan dalam astronomi, matematika dan pengobatan. Perkembangan geometri adalah hasil dari perkembangan dari pengukuran tanah yang diperlukan untuk melestarikan tata letak dan kepemilikan lahan pertanian, yang selalu kena banjir setiap tahun oleh sungai Nil. Segitiga siku-siku 3-4-5 dan aturan praktis lainnya digunakan untuk membangun struktur bujur-sangkar, dan arsitektur pos dan palang Mesir. Mesir juga merupakan pusat penelitian alkimia untuk kebanyakan lembah sungai Mediterania.
Papirus Edwin Smith adalah salah satu dokumen medis pertama yang sampai sekarang masih ada, dan mungkin dokumen awal yang mencoba untuk mendeskripsikan dan menganalisis otak: hal ini dipandang sebagai awal dari ilmu saraf modern. Namun, saat pengobatan Mesir memiliki beberapa praktek yang efektif, itu bukan berarti tidak adanya praktek yang tidak efektif dan kadang-kadang juga membahayakan. Sejarawan medis percaya bahwa farmakologi Mesir kuno, misalnya, sebagian besar tidak efektif. Namun demikian, orang Mesir kuno menerapkan komponen-komponen berikut untuk pengobatan penyakit: pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis, yang menampilkan paralelisasi yang kuat dengan dasar metode empiris sains dan menurut G. E. R. Lloyd memainkan peran penting dalam pengembangan metodologi ini.
BAB III
PEMBAHASAN

Marilah kita umpamakan bahwa kita hendak membongkar sebuah rumah jorok yang sudah bobrok di mana kita sedang hidup degan segala kesulitannya, supaya rumah itu digantikan oleh sebuah rumah baru yang menyanangkan, tanpa kekurangan kekurangan yang terdapat pada rumah tua itu. Dalam situasi yang semacam itu, ada dua situasi perasaan yang paling menonjol. Yang pertama ialah perasaan negatif terhadap rumah yang masih ada sekarang, yang kita inginkan melepaskan diri daripadanya  secepat mungkin. Dari persaan negatife ketika, jelas bagi kita tentang apa yang harus kita lakukan. Teranglah bahwa tidak perlu lagi dijelaskan mengapa maka bangunan rumah yang ada itu harus dibongkar, karena penderitaan kita jelas. Namun sebagai suatu perasaan positive kita tdiak akan ragu ragu dalam menerimanya, apabila telah terletak dihadapan kita suatu rencana yang defitif yang mengurakan tentang bangunan yang akan didirikan itu, yang mengandung keuntungan-keuntungan yang khusus dan tidak terdapat kekurangan kekurangan didalamnya.
Dalam suatu hadis dikatakan: “Sekolompok mujahidin yang telah melakukan perang jihad, kembali ke madinah, dan Nabi berkata Elu-eluhkan orang orang yang menyelesaikan jihad yang kecil, tetapi jihad mereka yang besar masih harus dilakukan. Mereka bertanya serantak “Ya Nabi! Katakanlah kepada kami apakah jihad yang besar itu” Jihad Melawan Nafsu”
Imam Ali bin Abi Thalib berkata, “ Sesungguhnya ada dua hal yang aku takutkan atas diri kalian, yakni: hawa nafsu yang diperturutkan dan angan agan panjang akan menjadikan kalian lalai akan akhirat.
Di pihak lain, sejarah perdaban islam dipilah pilah menjadi zaman keemasan yang merupakan  era sain dan agama, dan jaman kemunduran didalamnya sains dan agama, kedua-duanya, mengalami kemunduran. Kita orang orang muslim mesti menghindari penafsiran penafsiran salah seperti itu, yang telah menyebab kerusakan yang tak terbaiki lagi pada sains, keimanan dan kemanusiaan, yang dipertentangkan dengan keimanan.
Pengaruh sains atas manusia disatu pihak, dan keimanan dipihak lain. Adakah sains manusia kepada suatu hal, sedangkan keimanan kepada hal yang lain, yang bertentangan satu sama lain? Adakah sains menyeret kita ke suatu sisi dan keimanan ke sisi yang lain? Adakah sains bermaksud membuat  sesuatu yang lain? Marilah kita lihat apa yang telah diberikan sains dan keimanan pada kita.
Sains memberikan kita kekuatan dan pencerahan, dan keimanan memberikan cinta, harapan dan kehangatan. Sains memnciptakan teknologi, dan keimanan memberi kita arah. Sains berarti kemampuan, dan keimanan adalah kehendak baik. Sains menunjukkan kepada kita apa yang ada disana, sementara keimanan mengilahami kita tentang apa yang mesti kita kerjakan. Sains adalah revolusi eksternal, dan keimanan adalh revolusi internal.
Will Durant, Penulis terkenal buku The history of civilazition, meski tidak bergama, percaya bahwa “Perbedaan antara dunia kuno dan dunia modern yang telah terindustrialiasasikan adalah perbedaan sarana, perbedaan tujuan. Lalu, apa lagi perbedaan dunia kuno dengan dunia sekarang kecuali bahwa ke maju majuan yang kita alami adalah suatu perbaikan metode metode dan bukan tujuan tujuan.
Saat ini, secara umum telah dipercaya sains dan pendidikan keilmuan murni tidak mampu menciptakan manusia manusia sempurna. Mereka hanya secara parsial memanusiakan kemanuasiaan. Hasil pendidikan semacam itu adalah bahan kemanusiaan bukan manusia sempurna. Mereka menciptakan manusia manuis yang kuat dan mampu berbuat segala sesuatu, teapi tidak bijak ditambah lagi nilai nila moral  mengcam masyrakat.
Dimana saja ada sains tanpa tanda tanda agama sebagimana di dalam masyarakat masa kini, maka semua kekuatan sains telah digunakan untuk memenuhi pementingan diri sendiri, egoisme, ekspansionisme, ambisi, penindasa, perbudakan, penipuan dan kecurangan.
George Sarton, Ahli sains terkenal dan pengarang buku termasyur dalam bukunya Man and sains, menyatakan bahwa ketidakcukupan manusia dan kebutuhan mendesaknya akan agama adalah sebagai berikut: “Sains telah meraih kemajuana kemajuan yang agung dan ajaib di berbagai wilayah, tetapi di berbagai wilayah, tetapi diberbagai wilayah lain, seperti kebijaksanaan kebijaksanaan nasional dan internasional dan internasional yang berkaitan engan hubungan antar manusia, kita masih primitif. Sains berhubungan dengan kebenaran, kebijakan dan akal, dan dengan demikian menyebabkan kemanusiaan menjadi cerdas.
Melihat terotis diatas tidak lengkap ransaya jika kita mengaitkat dengan fakta fakta yang sifatnya absolut, megenai penyelewangan penggunaan Teknologi Informasi yang menyebabkan Nilai nilai manusia luntur dan islam sebagai sasaran objek bagi para ambisius dan para Penggulat Kekeuasan. Semoga fakta fakta yang akan saya ungkapkan ini dapat mrnjawab rumusan masalah yang saya kembangkan di makalah ini.
  • Fakta fakta Dinamika Teknologi informasi dalam dinamika islam
Tragedi Houla
Houla terdiri dari tiga desa, Taldou, Kafr Laha, Tell Dahab. Masing masing berpenduduk sekitar 25.000 hingga 30.000 orang. 26 mei 2012,nmasjid sudah dipenuhi dengsn jenazah. Rupanya, sepanjang malam, pria pria bersenjata itu mendatangi rumah demi rumah dan membantai para penghuninya. Pagi itu juga Jendral mood (Pimpinan Misi Pengawasan) PPB disuriah (UNSMIS) mengeluarkan statmen bahwa segala sesautunya yang terjadi belum jelas, namun vonis sudah jatuh hanya dalam hintungan menit yang dikarenakan video rekaman rekaman mayat yang berjejer di Haoula dalam sekejap menyebar luas keseluruh dunia melalui teknologi informasi(Televisi,Youtube dan Jejaring sosial) semua menyatakan rezim asadlah pelaku pembantaian tersebut.
Melaului jejaring sosial warga sipil dunia mengecam asad. Hanya 3 hari setelah kejadian tepatnya 28 mei, DK PBB mengeluarkan ‘pernyataan tidak mengikat’ yang menyerukan agar pemerintah suriah menarik persenjataan militer mereka dari wilayah berpenduduk sipil dan mengembalikannya ke barak. Negara Liga arab yang diketuai oleh kuait juga mengeluarkan pernyataan kecamandan mengadakan pertemuan tingkat negara liga arab dalam mengambil langkah langkah untuk menghentikan kekejaman asad terhadap suriah.
Kejadian ini telah membangkitkan perhatian dunia internasional yang menyama nyamakan seperti kejadian di Tunisia dan Mesir serta libiya. Tekanan terhadap asad semakin besar dan berbagai negara meminta asad  mundur. Pemberitaan di Houla terbelah dua. Media barat, media pro-barat( Aljazerara dan Al arabiya) yang kemudian dipublikasikan ulang oleh nedia lokal di berbagai Negara menyebut rezim assad sebagai pelaku. Mereka meghadirkan saksi mata dari pihak pemeberontak bersenjata suriah (yang betanggung jawab dalam Free Syrian Army FSA), aktivis oposisi dan warga houla yang menyatakan bahwa pelakunya rezim asad. Sebailkinya media rusia, iran, dan tentunya media milik pemerintah suriah menghadirkan saksi mata yang menyatakan sebaliknya; yaitu bahwa FSAlah pelakunya. Sepintas terlihat, sepertinya hanya media yang pro asad yang bisa mengahdirakan saksi yang berlawanan dengan pemberitaan media maenstrem, kesaksia keduanya ini dianggap rekayasa.
Dewan Keamanan PBB pun sebelumnya sudah menyatakan perlunya ada laporan yang membuat kesaksian kedua pihak. Pada 4 juni 2012, Dubes China untuk PBB, Li Baodong, yang saat itu menjadi periodik DK PBB, mengeluarkan pernyataan tentang tragedi Houla.
sekarang kita memiliki cerita yang berbeda dari sudut pandang berbeda. Sekarang kita memiliki certia dari pemerintah suriah dan oposisi, dan dari berbagai sumber lainnya. Karena DK PBB memiliki tim dilapangan, kami ingin melihat informasi dari tangan pertama dari mereka. Saya harap hal ini bisa memungkinkan menggabungkan berbagai potongan informasi dan kami bisa mengambil kesimpulan melalui penialaian kami sendiri.”
Dalam hal ini merupakan gugatan terhadap media Barat ( dan media lain yang mengutipnya) yang secara masif menyampaikan berita dari satu versi saja.
  • Efek Tragedi Houla
Euphoria tragedi Houla, menyebabkan pandangan dunia sipil megarah kearah salah satu wilayah timur tengah itu, dan ikut serta mnyebarluaskan vidieo dan gambar yang berisi jenazah yang dibunuh secara brutal. Kebohongan publik bahkan dilakukan oleh media masa papan atas, yaitu BBC.
Dalam situsnya pada 27 mei 2012, BCC memuat foto mayat mayat berkafan yang berjejar dengan memberi caption (keterangan gambar) bahwa foto itu kiriman dari aktivis oposisi dan BBC menyebutkan Foto ini, yang tidak bisa diverifikasi secara independen, diyakini adalah jenazah anak anak koraban pembantaian Houla yang akan dimakamkan.
Tak lama kemudian, fotograper asli foto  tersebut, Macro Di Lauro, merilis protenya. Dia menegaskan bahwa photo itu adalah karyanya dan jenazah yang ada dalam foto itu adalah korban pembunuhan masal di irak tahun 2003. BBC mencabut begitu saja foto itu, tanpa minta maaf. Sementara foto itu sudah terlanjur disebarkan luaskan keseluruh dunia.
Seriring dengan semua propaganda itu, kalimat Assad pelaku pembantaian Houla pun tersebar luas. Sedemikian luas dan sedemikian masif, shingga publik sulit menerima ketika ada orang (misalnya, bloger atau Facebooker)memberikan sanggahan.  Buat razim assad, jika benar mereka melakukan pembantaian di houla, sama artinya dengan ‘bunuh diri’ secara politik. Karena, justru pada hari hari itu, AS sedang menggalang suara di DK PBB untuk mendapat izin ‘humanitarian inventarion’. Dalam rangka itu pula sekjen PBB mengirimkan surat kepada DK. Secara umum, dalam surat ini dinyatakan bahwa kelompok oposisi di suriah melakukan aksi demonstrasi dan tidak sedikt juga melakukang pengeboman yang didapat psersenjataan dari suplai barat.
Selain itu, korban di houla dibunuh dengan cara-cara nonmiliter; ditusuk, digorok, ditambak dengan jarak dekat. Ini cara cara khas pembunuhnya yang dilakukan oleh teoritis Al Qaeda di Afganistan(contoh, kejadian pembunuhan massal didesa Mahzar Sharif yang bersifat berpenduduk mayritas syaih). Bila benar militer suriah yang melakukan, tentulah gay pembunuhannya  tidak demikian. Inilah yang dikatan jubir  Menlu suriah. “ this is not the hallmark of heroic syirian armi” ini bukan cirikas dari tentara suriah yang heroik.
Sebaliknya apa kenutungan dari pihak oposisi untuk melakukan pembantain di houlo? Ini bisa dilihat reaksi mereka stelah tragedi itu, mereka mnyerukan agar barat  melakukan langkah langkah penting untuk melindungi rakyat sipil. Episode  mengundang bantuan internasional ini mirip dengan kejadian di libia. Qadafi dituduh melakukan pembantaian masal di Benghazi dan tak lama setelah itu NATO datang mengempur Qadafi hingga tewas.
Ini mendakan bahwa gejolak dunia bisa dilakukan denga melalui hegemoni Informasi yang menyebabkan nilai nilai kemanusian mengalami degradasi secara masif dan bukan hanya contoh diatas saja, masih banyak contoh atau peristiwa yang mengunakan penyelewengan teknologi informasi. Alasanya saya mengabil rumusan masalah ini disebabkan dunia islam sekarang banyak mendapatkan tekanan dogma bahwa islam identik denga terorisme dan kekerasan. Disinilah peran epsitemik kita dalam menghadapi info atau isu yang dapat menyebabkan tendensi konflik antar umat atau mahzab sekalipun.


BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan Dan Saran
Secara integral dapat kita ketahui dari dasar teori dan pembahasan diatas dapat kita tarik benang merah dari rumusan masalah masalah dan judul yang saya coba gugah Pengaruh dan Perkembangan Teknologi informatika dalam pandangan dinamika dunia islam, dalam bentuk makalah karya tulis ilmiah.
Sains dan teknogi kini berkembang pesat tidak menganl siapa dan apa gendernya ataupun umur sekalipun. Solah olah sains dan teknologi menjadi hantu yang paling menkutkan bagi sebagian manusia, dan sebagiannya lagi mendewa dewakan teknolgi, dari bagian yang kedau ini bahwa teknologi seakan membuat manusia menjadi sempuran. Padah sudah jelas bahwa manifestasi Tuhan dimuka bumi ini adalah Manusia yang diciptakan dengan insan kamilnya.
Jauh dari masa sekarang, dimasa lampau jaman berbagi perdaban dunia bukan saja islam. Sudah mengalami kemajuan kemajuan yang diciptakan untuk sebuah kepentingan kepentingan Kekuasaan. Dengan teknologi sesorang dapat menguasai apa asaja yang ia mau. Namun kebanyakan dari mereka melupakan sauat petuah bahwa Hak dan kebenaran adalah kebenaran yang Mutlak, bukan kebatilan yang dipertahankan akan menjadi peluru besar di kemudian hari. Contoh kasus diatas diman Teknologi infomasi yang diselewngkan membuat perang, perpecahan antar kaum islam di Haula suriah. Dimaana dengan sebuah video dan fot yang bersebar di internet jejaring sosial membuat para awan berfikir bahwa klan asad adalah pelakunya. Pandangan secara subyektif seperti inilah diterminasi manusia modern sekrang yang mudah ditipu daya, dan kebenaran mayoritas dianggang kebenaran yang palinh benar tanpa ada analisis sebelumnya.
Semoga kita para Mahasiswa, pemuda dan para penikmat baca yang nantinya akan membanca makalah saya akan sedikit membuka pandangannya sebulm melakukan kesimpulan pribadi yang dianggap benar. Melaikan melalui makalah ini lah sebagai pembandinyga.
Teknologi informasi khususnya medai sosial, bagaikan dewa dan peminat pembaca time line lebih banyak ketimbang para pembaca buku yang konon  adalah jendela dunia. Seharunnya teknologi dewasa ini bisa berdapmak posotif para usenya bukan malah mengintimidasi para pengguna dengan mengembangkan egoisme pada indvidu masing masing yang menganggap pengetahuan awalnya dalah mutlak kebenaran. Kita tidak mau lagi melihat wajah ataupun indentitas isalam adalah teoris bahkan seakan akan islam tidak mengajarkan nilai nilai kemanusia.
Seperti apa yang dikatan dalam sebuah riwat hadis, dikatakan: “Sekolompok mujahidin yang telah melakukan perang jihad, kembali ke madinah, dan Nabi berkata Elu-eluhkan orang orang yang menyelesaikan jihad yang kecil, tetapi jihad mereka yang besar masih harus dilakukan. Mereka bertanya serantak “Ya Nabi! Katakanlah kepada kami apakah jihad yang besar itu” Jihad Melawan Nafsu”.
Musuh manusia adalah Nafsu, sehingga sangat sulit untuk saat ini membedakan antar hak dan batil. Atau kebenran dan kesalahan yang absolut. Dalam rumus kebenaran yang saya ketahui bahwa tidak mungkin ada dua 2 kebenaran yang diangap benar dan hanya satu kebenaran yang mutlak.
*******
            DAFTAR PUSTAKA
             

Arsyad Sanusi.2011. Hukum dan Teknologi Informasi. Sasrawarna.
 Ihde Don.2008. Filsafat Teknologi.Kanisius.
 Muthahhari Murthada.1994. Manusia dan Agama. Mizan.
 Muthahhari Murthada.1994. Gerakan Islam Abad XX. Terjemahan(Fachry Ali): Beunebi Cipta.
 Muthahhari Murthada.2000. Pelajaran Pelajaran Penting dari Al-Qur’an. Penerjemah(M.Jawad Bafagih): Lentera.
 Majid Nurchoish. 2008. Islam Doktrin dan Peradaban,Paramadina.
 Poedjiadi Anna. Sains Teknologi Masyarakat.Remaja Rosda karya.
 Sulaeman, Dina.2013. Prahara Suriah. Jakarta: Pustaka Iman.
 Sutarman.2009. Pengantar Teknologi Informasi.Bumi Aksara.

No comments:

Translate