BAB I
PENDAHULUAN
- 1. Latar Belakang
Dunia hingga saat ini terus
bergerak(Dinamis) dan kemajuan idea manusia semakin berkembang pesat
dalam melihat realitas yang terjadi hari ini entah dari paradigma
berpikir, kemajuan spritualis(agamais) dalam mengembangkan dogma dogma
terhadap umat.
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak
bisa hidup dengan secara penuh mandiri melainkan membutuhkan seseorang
yang mampu mengimbangi dan menjadi rekan dalam berhubungan secara
holistik. Dalam melihat perspektif tersebut hal yang mustahil manusia
yang diberi fitrah sebagai manusia yang diciptakan dengan
kesumpurnaan(akal)nya tidak mempunyai idea/gagasan dalam menciptakan
sebuah karya yang menjadi tolak ukur dan sebagi perbandingan
perkembangan dunia.
Sains dan tehnologi dalam hal ini
merupakan parameter perkembangan manusia dalam berkehidupan yang
kompetitif, sehingga sains dan teknologi menjadi satu satunya Alat
hegemoni. Relita saat ini banyak penyelewengan atau pelanggaran
terhadapa norma norma etika dan estetika terhadap penyalahgunaan sain
dan teknologi dalam berbagai koridor, secara eksplisit salah satunya
adalah Teknologi Informasi.
Pandangan Islam terhadap sains dan
teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju
dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan
penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan
teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat
Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang
tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan
teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama
yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Artinya:“Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5).
Sampai pada saat ini penerapan teknologi
dalam islam sangat berpengaruh positif, seperti contoh pada pembuatan
Al-Qur’an digital dan Tasbih Elektrik, serta ada juga pembuatan sajadah
yang menggunakan kompas sebagai sarana untuk menentukan arah kiblat. Hal
ini membuktikan bahwa islam mampu mengikuti perkembangan zaman
khususnya dalam hal teknologi.
- 2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan
dengan singkat di atas, maka hal-hal yang akan saya kaji dalam
penelitian ini adalah menyangkut:
- Bagaimana Pengaruh dan Perkembangan Teknologi informatika dalam pandangan dinamika dunia islam.
- 3. Tujuan Penulisan
Mengetahui Pengaruh dan Perkembangan Teknologi Informatika dalam Pandang dinamika Dunia Islam
BAB II
DASAR TEORI
- 1. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi
Seiring dengan perkembangan zaman,
teknologi informasi pun turut berkembang dengan pesatnya. Dengan
perkembangannya tersebut, berbagai macam kegiatan atau pekerjaan manusia
dapat digantikan degan mesin mesin otomatis.
Pada awalnya manusia harus mengeluarkan
kemampuan fisiknya yang cukup besar untuk melakukan kegiatan atau
pekerjaannya tersebut, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Perkembangan
tersebut, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Perkembangan teknologi
informasi sudah sangat diakui memberikan manfaat yang besar bagi
kehidupan manusia.
Pada dasarnya, teknologi informasi
merupakan istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu
manusia dalam membuat, megubah, meyimpan, mengomunikasikan dan membatu
menyebarkan informasi. Teknologi informasi ini menyatukan kapabilitas
komputasi dan kominikasi berkecepatan tinggi untuk data, audio maupun
video. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh
beberapa ahli, diantaranya:
Haag den Keen, Teknologi informasi
adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informsasi.
Martin, Teknologi informasi tidak
hanya terbatas pada teknologi komputer(perangkat keras atau lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melaikan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
O’Brien (2008) ”Technology
information is the various hardware, software networking, and data
management components necessary for the system to operate (teknologi
informasi adalah perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
telekomunikasi, manajemen database dan teknologi pengolahan informasi
lainnya yang digunakan di dalam sebuah sistem informasi berbasis
computer).
Jadi dapat disimpulakan secara integral
bahwa Teknologi informasi adalah sebagai alat yang dapat mendukung
aktifitas sebuah sistem informasi.
Stelah kita mengupas definisi teknologi
informasi dengan implisit dan eksplisit. Namun masih menimbulakan ragam
pernyataan klasik mengenai sejarah perkembangan teknologi informasi yang
partikular, maka penulis akan menjelaskan sedikit sejarah singkat
teknologi informasi.
Pada awal sejarah manusia bertukar
informasi melalui bahasa ataupun simbol simbol. Maka bahasa adalah juga
teknologi karena bahasa memungkinkan sesorang memahami informasi yang
disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut
ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu pada saat pengirim
menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapannya itu
selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan
dilupakan dan tidak bisa disimpan lama
1.1 Sejarah Masuknya sains dan teknologi dalam dunia islam
Dalam bahasa inggris, sejarah disebut history yang berarti masa lampau. Dalam hal ini massa lampau umat manusia. Kata history sendiri berasal dari Yunani, historia yang artinya ilmu. Dalam bahasa Jerman disebut geschicht yang
berarti suatu yang telah terjadi. Kedua kata itu dapat memberikan arti
yang sesungguhnya tentang sejarah, yaitu sesuatu yang telah terjadi
dalam kehidupan umat manusia di masa lampau.
Adapun definisi sejarah menurut beberapa ahli, antara lain Aristoteles,
sejarah berarti suatu penelitian yang sistematis mengenai gejala alam
(terutama yang menyangkut kehidupan manusia) dalam urutan kronologis. Ibnu Khaldun,
sejarah adalah catatan tentang manusia atau peradapan manusia dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat saat itu. M Yamin,
Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yg berhubungan dengan
cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam
masyarakat manusia pada waktu yg telah lampau atau tanda-tanda yg lain.
Dapat kita tarik kesimpulan secara
integral, bahwa sejarah ialah Cerita atau kisah, catatan tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun
berdasarkan peninggalan atau sumber sejarah.
Begitu juga dengan sains yang kita harus
ketahui asal muasal masuknya didunia islam itu sendiri. Jika berkaca
dengan definis sejarah diatas, bahwa cenderung kisah atau catatan yang
tertulis menyatakan islam adalah maklumat awal ilmu pengetahuan atau
yang kita sebut sains, dilihat dari perpektif ketokohan atau para
ilmuan, tercatat penemuan penemuan atau gagasan cenderung Tokoh dari
umat islam sebagai pencetus utama, hal ini dapat kita benarkan ketika
membaca buku buku sejarah islam maupun buku buku dari pandangan barat.
Ada bebrapa Tokoh yang tidak asing dalam khazanah islam seperti, Ibnu
sina atau Avicenna dianggap sebagai ilmuwan dan filsuf paling
berpengaruh dalam Islam. Ia memelopori ilmu kedokteran eksperimental dan
adalah dokter pertama yang melakukan uji klinis.
Dua karyanya yang paling menonjol dalam
kedokteran adalah Kitāb al-shifāʾ (“Buku Penyembuhan”) dan The Canon of
Medicine, yang keduanya digunakan sebagai standar teks pengobatan dalam
dunia Muslim dan di Eropa hingga abad ke-17. Di antara banyak
kontribusinya adalah penemuan sifat menular dari penyakit menular, dan
pengenalan farmakologi klinis.
Beberapa ilmuwan terkenal lain dari dunia
Islam termasuk al-Farabi (polymath), Abu al-Qasim al-Zahrawi (pelopor
bedah), Abū Rayhān al-Bīrūnī (pelopor Indologi, geodesi dan antropologi
), Nasīr al-Dīn al-Tūsī (polymath), dan Ibnu Khaldun (pendahulu dari
Ilmu sosial seperti demografi sejarah budaya, historiografi filsafat
sejarah dan sosiologi), di antara banyak lainnya.
Walaupun sains dalam dunia islam menurun
pada abad 12-13, Tokoh tokoh ilmuan islam diatas menandakan islam adalah
salah satu penggagas sains.
2.1 Pandangan Islam terhadap sains
Islam memiliki kepedulian dan perhatian
penuh kepada ummatnya agar terus berproses untuk menggali
potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi sentrum peradaban yang
gemilang. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan
Islam, dimana keduanya berjalan seimbang dan selaras untuk menciptakan
khazanah keilmuan dan peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Pandangan Islam terhadap sains dan
teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju
dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan
penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan
teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat
Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang
tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan
teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama
yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Artinya:“Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5).
Ayat lain yang mendukung pengembangan sains adalah firman Allah Swt. yang berbunyi bahwa:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
(١٩٠)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا
مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)
Artinya: “Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan
sia-si. Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191).
Ayat-ayat di atas adalah sebuah support
yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali dan
memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Sebuah anjuran yang
tidak boleh kita abaikan untuk bersama-sama melakukan penggalian
keilmuan yang lebih progresif sehingga mencapai puncak keilmuan yang
dikehendaki Tuhan. Tak heran, kalu seorang ahli sains Barat, Maurice
Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap Alquran dan Bibel dari
sudut pandang sains modern, menyatakan bahwa:
“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an
dengan sains modern secara objektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya
mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan
bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu
saya hanya memperoleh pengetahuan yang ringkas. Dengan membaca teks arab
secara teliti sekali saya dapat menemukan catatan yang membuktikan
bahwa Alquran tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik
dari segi pandangan ilmiah di zaman modern”.
Selain banyak memuat tentang pentingnya
pengembangan sains, Alquran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu
dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu
yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut,
dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar
potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan
sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.
Lebih jauh Osman Bakar mengungkapkan
bahwa dalam Islam, kesadaran religius terhadap tauhid merupakan sumber
dari semangat Ilmiah dalam sluruh wilayah pengetahuan. Oleh karena itu,
tradisi intelektual Islam tidak menerima gagasan bahwa hanya ilmu alam
yang ilmiah atau lebih ilmiah dari ilmu-ilmu lainnya. Demikian pula,
gagasan objektivitas dalam kegiatan ilmiah menurutnya tidak dapat
dipisahkan dari kesadaran religius dan spiritual.
Kendati demikian, Alquran bukanlah kitab
sains dan terlebih lagi pada pendekatan Bucaillisme melekat bahaya
besar. Yaitu meletakkan sains ke dalam bidang suci dan membuat wahyu
Ilahi menjadi objek pembuktian sains Barat. Jika suatu teori tertentu
yang “dibenarkan” Alquran dan diterima luas saat ini, kemudian satu
ketika teori ini digugurkan, apakah itu berarti bahwa Alquran itu sah
hari ini dan tidak sah hari esok? Yang tepat dilakukan ilmuwan muslim
adalah memposisikan Alquran sebagai petunjuk dan motivasi untuk
menemukan dan mengembangkan sains dan teknologi dengan ilmiah, benar dan
baik.
3.1 Implementasi teknologi dalam dunia islam
Pada zaman kejayaan Islam dahulu, sudah
banyak orang-orang muslim yang mampu mengumpulkan serta membedakan
berbagai macam ilmu-ilmu yang sifatnya mengacu pada sistem teknologi
seperti contoh : ilmu yang berhubungan dengan bangunan, ilmu yang
berhubungan tentang pusat gravitasi, ilmu tentang pengukuran dan
pemetaan, ilmu tentang optik, ilmu tentang sungai, ilmu tentang mesin
kerek, serta ilmu yang berhubungan pada mesin.
Selain itu, pada masa peradaban Islam
juga sudah banyak mengenal ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu tentang
navigasi dan ilmu tentang jam. Beberapa ilmuwan muslim telah berhasil
dalam membangun sederet karya besar khususnya dalam bidang teknik
seperti : membuat bendungan, membangun jembatan, membuat penerangan
untuk jalan umum, saluran irigasi, dan masih banyak lagi. Sejarah juga
telah membuktikan pada zaman kejayaannya bahwa peradaban Islam telah
mampu dalam membangun sebuah bendungan sekaligus jembatan (Bridge Dam).
Sehingga, dalam kehidupan masyarakat muslim pada masa itu tidak pernah
mengalami kesulitan air bersih.
Keberhasilan lainnya yang telah dicapai
oleh para ilmuwan muslim dalam bidang teknik yakni dalam hal penerangan
untuk jalan umum. Lampu untuk penerangan jalan umum pertama kali
didirikan oleh kekhalifahan Islam, khususnya di daerah Cordoba. Pada
masa itu suasana malam hari dijalan-jalan yang ada dikota peradaban
masyarakat muslim seakan disinari oleh cahaya-cahaya yang sangat
gemerlap. Selain itu, di kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat
bersih, dikarenakan ilmuwan muslim pada masa itu sudah bisa menciptakan
sarana untuk mengumpulkan sampah-sampah yang ada di kota dengan
menggunakan kontainer. Hal itu merupakan pencapaian yang belum pernah
ada dalam peradaban manusia sebelumnya.
Sampai pada saat ini penerapan teknologi
dalam islam sangat berpengaruh positif, seperti contoh pada pembuatan
Al-Qur’an digital dan Tasbih Elektrik, serta ada juga pembuatan sajadah
yang menggunakan kompas sebagai sarana untuk menentukan arah kiblat. Hal
ini membuktikan bahwa islam mampu mengikuti perkembangan zaman
khususnya dalam hal teknologi.
- Pengaruh TI terhadap perkembangan peradaban
Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek
yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa
bagi kemajuan peradaban umat manusia. Tidak diragukan lagi kemajuan
IPTEK telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan
iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin
kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan
dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek
tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban
yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia
sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis. Tak hanya itu iptek juga
bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam
peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh
disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Perbudakan dan penjajahan di North
America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui dukungan iptek.
Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang
menindas kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons
of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun nuklir tentu saja tidak
bisa dipisahkan dari iptek; belum lagi menyebut kerusakan ekosistem
alam akibat dari kemajuan iptek.Berikut adalah manfaat dan dampak
negatif dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi:
• Bidang Informasi dan komunikasi
- Dampak Positif
- Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
- Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
- Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
- Dampak Negatif
- Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
- Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
- Kerahasiaan alat tes semakin terancam.
Melalui internet kita dapat memperoleh
informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes
psikologi secara langsung dari internet. Selain itu ada kecemasan skala
kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang
virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa
contoh stres yang terjadi karena teknologi.
2.1 Perkembangan Teknologi dalam Peradaban Timur tengah
Sejak awal di Sumeria (sekarang Irak) sekitar 3500 SM, orang Mesopotamia mulai mencoba untuk merekam beberapa pengamatan dunia dengan data numerik. Tapi pengamatan dan pengukuran mereka tampaknya dilakukan untuk tujuan selain untuk hukum ilmiah. Sebuah contoh konkret Teorema Pythagoras tercatat, pada awal abad ke-18 SM: Papan huruf-paku Mesopotamia, Plimpton 322 mencatat sejumlah tripel Pythagoras
(3,4,5) (5,12,13). …, berusia 1900 SM, mungkin ribuan tahun sebelum
Pythagoras, tetapi formulasi abstrak teorema Pythagoras bukan pada masa
itu.
Dalam astronomi Babilonia, catatan pergerakan dari bintang, planet, dan bulan berada dalam ribuan papan tanah liat diciptakan oleh para ahli tulis.
Bahkan saat ini, periode astronomi yang diidentifikasi oleh para
ilmuwan Mesopotamia masih banyak digunakan dalam kalender Barat seperti tahun matahari dan bulan lunar.
Menggunakan data ini mereka mengembangkan metode aritmetika untuk
menghitung panjang perubahan siang hari di sepanjang tahun dan untuk
memprediksi muncul dan hilangnya Bulan dan planet-planet dan gerhana
Matahari dan Bulan. Hanya beberapa nama astronom yang dikenal, seperti Kidinnu, seorang astronom dan ahli matematika dari Dinasti Chaldean.
Nilai Kiddinu untuk tahun surya digunakan untuk kalender masa sekarang.
Astronomi Babilonia adalah “upaya pertama dan sangat sukses untuk
memberikan deskripsi pengolahan matematis dari fenomena astronomi”.
Menurut sejarawan A. Aaboe, “semua varietas dari astronomi ilmiah, di
dunia Helenistik, di India, dalam Islam, dan di Barat — jika memang
bukan semua usaha selanjutnya dalam ilmu eksakta — bergantung pada
astronomi Babilonia dengan cara-cara yang fundamental dan pasti.”
Mesir kuno membuat kemajuan yang signifikan dalam astronomi, matematika dan pengobatan. Perkembangan geometri adalah hasil dari perkembangan dari pengukuran tanah yang diperlukan untuk melestarikan tata letak dan kepemilikan lahan pertanian, yang selalu kena banjir setiap tahun oleh sungai Nil. Segitiga siku-siku
3-4-5 dan aturan praktis lainnya digunakan untuk membangun struktur
bujur-sangkar, dan arsitektur pos dan palang Mesir. Mesir juga merupakan
pusat penelitian alkimia untuk kebanyakan lembah sungai Mediterania.
Papirus Edwin Smith
adalah salah satu dokumen medis pertama yang sampai sekarang masih ada,
dan mungkin dokumen awal yang mencoba untuk mendeskripsikan dan
menganalisis otak: hal ini dipandang sebagai awal dari ilmu saraf
modern. Namun, saat pengobatan Mesir memiliki beberapa praktek yang
efektif, itu bukan berarti tidak adanya praktek yang tidak efektif dan
kadang-kadang juga membahayakan. Sejarawan medis percaya bahwa
farmakologi Mesir kuno, misalnya, sebagian besar tidak efektif. Namun
demikian, orang Mesir kuno menerapkan komponen-komponen berikut untuk
pengobatan penyakit: pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis,
yang menampilkan paralelisasi yang kuat dengan dasar metode empiris sains dan menurut G. E. R. Lloyd memainkan peran penting dalam pengembangan metodologi ini.
BAB III
PEMBAHASAN
Marilah kita umpamakan bahwa kita hendak
membongkar sebuah rumah jorok yang sudah bobrok di mana kita sedang
hidup degan segala kesulitannya, supaya rumah itu digantikan oleh sebuah
rumah baru yang menyanangkan, tanpa kekurangan kekurangan yang terdapat
pada rumah tua itu. Dalam situasi yang semacam itu, ada dua situasi
perasaan yang paling menonjol. Yang pertama ialah perasaan negatif
terhadap rumah yang masih ada sekarang, yang kita inginkan melepaskan
diri daripadanya secepat mungkin. Dari persaan negatife ketika, jelas
bagi kita tentang apa yang harus kita lakukan. Teranglah bahwa tidak
perlu lagi dijelaskan mengapa maka bangunan rumah yang ada itu harus
dibongkar, karena penderitaan kita jelas. Namun sebagai suatu perasaan
positive kita tdiak akan ragu ragu dalam menerimanya, apabila telah
terletak dihadapan kita suatu rencana yang defitif yang mengurakan
tentang bangunan yang akan didirikan itu, yang mengandung
keuntungan-keuntungan yang khusus dan tidak terdapat kekurangan
kekurangan didalamnya.
Dalam suatu hadis dikatakan: “Sekolompok
mujahidin yang telah melakukan perang jihad, kembali ke madinah, dan
Nabi berkata Elu-eluhkan orang orang yang menyelesaikan jihad yang
kecil, tetapi jihad mereka yang besar masih harus dilakukan. Mereka
bertanya serantak “Ya Nabi! Katakanlah kepada kami apakah jihad yang
besar itu” Jihad Melawan Nafsu”
Imam Ali bin Abi Thalib berkata, “
Sesungguhnya ada dua hal yang aku takutkan atas diri kalian, yakni: hawa
nafsu yang diperturutkan dan angan agan panjang akan menjadikan kalian
lalai akan akhirat.
Di pihak lain, sejarah perdaban islam
dipilah pilah menjadi zaman keemasan yang merupakan era sain dan agama,
dan jaman kemunduran didalamnya sains dan agama, kedua-duanya,
mengalami kemunduran. Kita orang orang muslim mesti menghindari
penafsiran penafsiran salah seperti itu, yang telah menyebab kerusakan
yang tak terbaiki lagi pada sains, keimanan dan kemanusiaan, yang
dipertentangkan dengan keimanan.
Pengaruh sains atas manusia disatu pihak,
dan keimanan dipihak lain. Adakah sains manusia kepada suatu hal,
sedangkan keimanan kepada hal yang lain, yang bertentangan satu sama
lain? Adakah sains menyeret kita ke suatu sisi dan keimanan ke sisi yang
lain? Adakah sains bermaksud membuat sesuatu yang lain? Marilah kita
lihat apa yang telah diberikan sains dan keimanan pada kita.
Sains memberikan kita kekuatan dan
pencerahan, dan keimanan memberikan cinta, harapan dan kehangatan. Sains
memnciptakan teknologi, dan keimanan memberi kita arah. Sains berarti
kemampuan, dan keimanan adalah kehendak baik. Sains menunjukkan kepada
kita apa yang ada disana, sementara keimanan mengilahami kita tentang
apa yang mesti kita kerjakan. Sains adalah revolusi eksternal, dan
keimanan adalh revolusi internal.
Will Durant, Penulis terkenal buku The history of civilazition,
meski tidak bergama, percaya bahwa “Perbedaan antara dunia kuno dan
dunia modern yang telah terindustrialiasasikan adalah perbedaan sarana,
perbedaan tujuan. Lalu, apa lagi perbedaan dunia kuno dengan dunia
sekarang kecuali bahwa ke maju majuan yang kita alami adalah suatu
perbaikan metode metode dan bukan tujuan tujuan.
Saat ini, secara umum telah dipercaya
sains dan pendidikan keilmuan murni tidak mampu menciptakan manusia
manusia sempurna. Mereka hanya secara parsial memanusiakan kemanuasiaan.
Hasil pendidikan semacam itu adalah bahan kemanusiaan bukan manusia
sempurna. Mereka menciptakan manusia manuis yang kuat dan mampu berbuat
segala sesuatu, teapi tidak bijak ditambah lagi nilai nila moral
mengcam masyrakat.
Dimana saja ada sains tanpa tanda tanda
agama sebagimana di dalam masyarakat masa kini, maka semua kekuatan
sains telah digunakan untuk memenuhi pementingan diri sendiri, egoisme, ekspansionisme, ambisi, penindasa, perbudakan, penipuan dan kecurangan.
George Sarton, Ahli sains terkenal
dan pengarang buku termasyur dalam bukunya Man and sains, menyatakan
bahwa ketidakcukupan manusia dan kebutuhan mendesaknya akan agama adalah
sebagai berikut: “Sains telah meraih kemajuana kemajuan yang agung dan
ajaib di berbagai wilayah, tetapi di berbagai wilayah, tetapi diberbagai
wilayah lain, seperti kebijaksanaan kebijaksanaan nasional dan
internasional dan internasional yang berkaitan engan hubungan antar
manusia, kita masih primitif. Sains berhubungan dengan kebenaran,
kebijakan dan akal, dan dengan demikian menyebabkan kemanusiaan menjadi
cerdas.
Melihat terotis diatas tidak lengkap
ransaya jika kita mengaitkat dengan fakta fakta yang sifatnya absolut,
megenai penyelewangan penggunaan Teknologi Informasi yang menyebabkan
Nilai nilai manusia luntur dan islam sebagai sasaran objek bagi para
ambisius dan para Penggulat Kekeuasan. Semoga fakta fakta yang akan saya
ungkapkan ini dapat mrnjawab rumusan masalah yang saya kembangkan di
makalah ini.
- Fakta fakta Dinamika Teknologi informasi dalam dinamika islam
Tragedi Houla
Houla terdiri dari tiga desa, Taldou, Kafr Laha, Tell Dahab. Masing masing berpenduduk sekitar 25.000 hingga 30.000 orang. 26 mei 2012,nmasjid
sudah dipenuhi dengsn jenazah. Rupanya, sepanjang malam, pria pria
bersenjata itu mendatangi rumah demi rumah dan membantai para
penghuninya. Pagi itu juga Jendral mood (Pimpinan Misi Pengawasan) PPB
disuriah (UNSMIS) mengeluarkan statmen bahwa segala sesautunya yang
terjadi belum jelas, namun vonis sudah jatuh hanya dalam hintungan menit
yang dikarenakan video rekaman rekaman mayat yang berjejer di Haoula
dalam sekejap menyebar luas keseluruh dunia melalui teknologi
informasi(Televisi,Youtube dan Jejaring sosial) semua menyatakan rezim
asadlah pelaku pembantaian tersebut.
Melaului jejaring sosial warga sipil
dunia mengecam asad. Hanya 3 hari setelah kejadian tepatnya 28 mei, DK
PBB mengeluarkan ‘pernyataan tidak mengikat’ yang menyerukan agar
pemerintah suriah menarik persenjataan militer mereka dari wilayah
berpenduduk sipil dan mengembalikannya ke barak. Negara Liga arab yang
diketuai oleh kuait juga mengeluarkan pernyataan kecamandan mengadakan
pertemuan tingkat negara liga arab dalam mengambil langkah langkah untuk
menghentikan kekejaman asad terhadap suriah.
Kejadian ini telah membangkitkan
perhatian dunia internasional yang menyama nyamakan seperti kejadian di
Tunisia dan Mesir serta libiya. Tekanan terhadap asad semakin besar dan
berbagai negara meminta asad mundur. Pemberitaan di Houla terbelah dua.
Media barat, media pro-barat( Aljazerara dan Al arabiya) yang kemudian
dipublikasikan ulang oleh nedia lokal di berbagai Negara menyebut rezim
assad sebagai pelaku. Mereka meghadirkan saksi mata dari pihak
pemeberontak bersenjata suriah (yang betanggung jawab dalam Free Syrian
Army FSA), aktivis oposisi dan warga houla yang menyatakan bahwa
pelakunya rezim asad. Sebailkinya media rusia, iran, dan tentunya media
milik pemerintah suriah menghadirkan saksi mata yang menyatakan
sebaliknya; yaitu bahwa FSAlah pelakunya. Sepintas terlihat, sepertinya
hanya media yang pro asad yang bisa mengahdirakan saksi yang berlawanan
dengan pemberitaan media maenstrem, kesaksia keduanya ini dianggap
rekayasa.
Dewan Keamanan PBB pun sebelumnya sudah
menyatakan perlunya ada laporan yang membuat kesaksian kedua pihak. Pada
4 juni 2012, Dubes China untuk PBB, Li Baodong, yang saat itu menjadi
periodik DK PBB, mengeluarkan pernyataan tentang tragedi Houla.
“sekarang kita memiliki cerita yang
berbeda dari sudut pandang berbeda. Sekarang kita memiliki certia dari
pemerintah suriah dan oposisi, dan dari berbagai sumber lainnya. Karena
DK PBB memiliki tim dilapangan, kami ingin melihat informasi dari tangan
pertama dari mereka. Saya harap hal ini bisa memungkinkan menggabungkan
berbagai potongan informasi dan kami bisa mengambil kesimpulan melalui
penialaian kami sendiri.”
Dalam hal ini merupakan gugatan terhadap
media Barat ( dan media lain yang mengutipnya) yang secara masif
menyampaikan berita dari satu versi saja.
- Efek Tragedi Houla
Euphoria tragedi Houla, menyebabkan
pandangan dunia sipil megarah kearah salah satu wilayah timur tengah
itu, dan ikut serta mnyebarluaskan vidieo dan gambar yang berisi jenazah
yang dibunuh secara brutal. Kebohongan publik bahkan dilakukan oleh
media masa papan atas, yaitu BBC.
Dalam situsnya pada 27 mei 2012, BCC
memuat foto mayat mayat berkafan yang berjejar dengan memberi caption
(keterangan gambar) bahwa foto itu kiriman dari aktivis oposisi dan BBC
menyebutkan Foto ini, yang tidak bisa diverifikasi secara independen,
diyakini adalah jenazah anak anak koraban pembantaian Houla yang akan
dimakamkan.
Tak lama kemudian, fotograper asli foto tersebut, Macro Di Lauro, merilis
protenya. Dia menegaskan bahwa photo itu adalah karyanya dan jenazah
yang ada dalam foto itu adalah korban pembunuhan masal di irak tahun
2003. BBC mencabut begitu saja foto itu, tanpa minta maaf. Sementara
foto itu sudah terlanjur disebarkan luaskan keseluruh dunia.
Seriring dengan semua propaganda itu,
kalimat Assad pelaku pembantaian Houla pun tersebar luas. Sedemikian
luas dan sedemikian masif, shingga publik sulit menerima ketika ada
orang (misalnya, bloger atau Facebooker)memberikan sanggahan. Buat
razim assad, jika benar mereka melakukan pembantaian di houla, sama
artinya dengan ‘bunuh diri’ secara politik. Karena, justru pada hari
hari itu, AS sedang menggalang suara di DK PBB untuk mendapat izin
‘humanitarian inventarion’. Dalam rangka itu pula sekjen PBB mengirimkan
surat kepada DK. Secara umum, dalam surat ini dinyatakan bahwa kelompok
oposisi di suriah melakukan aksi demonstrasi dan tidak sedikt juga
melakukang pengeboman yang didapat psersenjataan dari suplai barat.
Selain itu, korban di houla dibunuh
dengan cara-cara nonmiliter; ditusuk, digorok, ditambak dengan jarak
dekat. Ini cara cara khas pembunuhnya yang dilakukan oleh teoritis Al
Qaeda di Afganistan(contoh, kejadian pembunuhan massal didesa Mahzar
Sharif yang bersifat berpenduduk mayritas syaih). Bila benar militer
suriah yang melakukan, tentulah gay pembunuhannya tidak demikian.
Inilah yang dikatan jubir Menlu suriah. “ this is not the hallmark of
heroic syirian armi” ini bukan cirikas dari tentara suriah yang heroik.
Sebaliknya apa kenutungan dari pihak
oposisi untuk melakukan pembantain di houlo? Ini bisa dilihat reaksi
mereka stelah tragedi itu, mereka mnyerukan agar barat melakukan
langkah langkah penting untuk melindungi rakyat sipil. Episode
mengundang bantuan internasional ini mirip dengan kejadian di libia.
Qadafi dituduh melakukan pembantaian masal di Benghazi dan tak lama
setelah itu NATO datang mengempur Qadafi hingga tewas.
Ini mendakan bahwa gejolak dunia bisa
dilakukan denga melalui hegemoni Informasi yang menyebabkan nilai nilai
kemanusian mengalami degradasi secara masif dan bukan hanya contoh
diatas saja, masih banyak contoh atau peristiwa yang mengunakan
penyelewengan teknologi informasi. Alasanya saya mengabil rumusan
masalah ini disebabkan dunia islam sekarang banyak mendapatkan tekanan
dogma bahwa islam identik denga terorisme dan kekerasan. Disinilah peran
epsitemik kita dalam menghadapi info atau isu yang dapat menyebabkan
tendensi konflik antar umat atau mahzab sekalipun.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan Dan Saran
Secara integral dapat kita ketahui dari
dasar teori dan pembahasan diatas dapat kita tarik benang merah dari
rumusan masalah masalah dan judul yang saya coba gugah Pengaruh dan
Perkembangan Teknologi informatika dalam pandangan dinamika dunia islam,
dalam bentuk makalah karya tulis ilmiah.
Sains dan teknogi kini berkembang pesat
tidak menganl siapa dan apa gendernya ataupun umur sekalipun. Solah olah
sains dan teknologi menjadi hantu yang paling menkutkan bagi sebagian
manusia, dan sebagiannya lagi mendewa dewakan teknolgi, dari bagian yang
kedau ini bahwa teknologi seakan membuat manusia menjadi sempuran.
Padah sudah jelas bahwa manifestasi Tuhan dimuka bumi ini adalah Manusia
yang diciptakan dengan insan kamilnya.
Jauh dari masa sekarang, dimasa lampau
jaman berbagi perdaban dunia bukan saja islam. Sudah mengalami kemajuan
kemajuan yang diciptakan untuk sebuah kepentingan kepentingan Kekuasaan.
Dengan teknologi sesorang dapat menguasai apa asaja yang ia mau. Namun
kebanyakan dari mereka melupakan sauat petuah bahwa Hak dan kebenaran
adalah kebenaran yang Mutlak, bukan kebatilan yang dipertahankan akan
menjadi peluru besar di kemudian hari. Contoh kasus diatas diman
Teknologi infomasi yang diselewngkan membuat perang, perpecahan antar
kaum islam di Haula suriah. Dimaana dengan sebuah video dan fot yang
bersebar di internet jejaring sosial membuat para awan berfikir bahwa
klan asad adalah pelakunya. Pandangan secara subyektif seperti inilah
diterminasi manusia modern sekrang yang mudah ditipu daya, dan kebenaran
mayoritas dianggang kebenaran yang palinh benar tanpa ada analisis
sebelumnya.
Semoga kita para Mahasiswa, pemuda dan
para penikmat baca yang nantinya akan membanca makalah saya akan sedikit
membuka pandangannya sebulm melakukan kesimpulan pribadi yang dianggap
benar. Melaikan melalui makalah ini lah sebagai pembandinyga.
Teknologi informasi khususnya medai
sosial, bagaikan dewa dan peminat pembaca time line lebih banyak
ketimbang para pembaca buku yang konon adalah jendela dunia. Seharunnya
teknologi dewasa ini bisa berdapmak posotif para usenya bukan malah
mengintimidasi para pengguna dengan mengembangkan egoisme pada indvidu
masing masing yang menganggap pengetahuan awalnya dalah mutlak
kebenaran. Kita tidak mau lagi melihat wajah ataupun indentitas isalam
adalah teoris bahkan seakan akan islam tidak mengajarkan nilai nilai
kemanusia.
Seperti apa yang dikatan dalam sebuah riwat hadis, dikatakan: “Sekolompok
mujahidin yang telah melakukan perang jihad, kembali ke madinah, dan
Nabi berkata Elu-eluhkan orang orang yang menyelesaikan jihad yang
kecil, tetapi jihad mereka yang besar masih harus dilakukan. Mereka
bertanya serantak “Ya Nabi! Katakanlah kepada kami apakah jihad yang
besar itu” Jihad Melawan Nafsu”.
Musuh manusia adalah Nafsu, sehingga
sangat sulit untuk saat ini membedakan antar hak dan batil. Atau
kebenran dan kesalahan yang absolut. Dalam rumus kebenaran yang saya
ketahui bahwa tidak mungkin ada dua 2 kebenaran yang diangap benar dan
hanya satu kebenaran yang mutlak.
*******
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad Sanusi.2011. Hukum dan Teknologi Informasi. Sasrawarna.
Ihde Don.2008. Filsafat Teknologi.Kanisius.
Muthahhari Murthada.1994. Manusia dan Agama. Mizan.
Muthahhari Murthada.1994. Gerakan Islam Abad XX. Terjemahan(Fachry Ali): Beunebi Cipta.
Muthahhari Murthada.2000. Pelajaran Pelajaran Penting dari Al-Qur’an. Penerjemah(M.Jawad Bafagih): Lentera.
Majid Nurchoish. 2008. Islam Doktrin dan Peradaban,Paramadina.
Poedjiadi Anna. Sains Teknologi Masyarakat.Remaja Rosda karya.
Sulaeman, Dina.2013. Prahara Suriah. Jakarta: Pustaka Iman.
Sutarman.2009. Pengantar Teknologi Informasi.Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment