Bilangan Cacah
MAKALAH TEORI BILANGAN
BILANGAN CACAH
Dosen : Ismarti, S.Si,
M.Sc
Disusun Oleh :
BADRI ROHMAN
NPM 12.05.0.001
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan, meskipun banyak
kekurangan di sana- sini.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah TEORI BILANGAN. Dalam makalah ini dijelaskan
tentang Urutan Bilangan
Cacah, Garis Bilangan , Pengurangan & Pembagian Bilangan Cacah.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk membantu dalam memahami TEORI BILANGAN terutama yang berhubungan
dengan Bilangan Cacah.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu masukan
dan kritikan sangat kami harapkan untuk penyusunan yang lebih baik.
Batam,11 Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar
Isi........................................................................................................................... iii
BILANGAN
CACAH
1.
Operasi pada Bilangan Cacah........................................................................... 1
2.
Garis Bilangan.................................................................................................... 2
3. Urutan Bilangan
Cacah……………………….……....................................... 2
4. Bilangan Genap &
Bilangan Ganjil ......................................................... 3
5. Pengurangan Bilangan
Cacah………………………………………………. 5
6. Pembagian Bilangan
Cacah……………………………..………………….. 6
7. Contoh
Soal………………………………………….………………………. 7
8. Kesimpulan…………………………………….
…………………………… 10
9. Daftar
Pustaka…………………………………………………………….…. 11
10.
Lampiran…………………………………………….………………………. 12
BILANGAN CACAH
Definisi
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan
bulat yang
tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata lain himpunan bilangan
asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah
harus bertanda positif. Himpunan bilangan cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, ....}
Himpunan bilangan cacah memuat
beberapa bilangan antara lain :
- Himpunan bilangan asli = { 1, 2, 3, 4, ...}
- Himpunan bilangan genap = {0, 2, 4, 6, ...}
- Himpunan bilangan ganjil = {1, 3, 5, 7, ...}
- Himpunan bilangan kuadrat = {0, 1, 4, 9, ...}
- Himpunan bilangan prima = {2, 3, 5, 7, ...}
- Himpunan bilangan tersusun (komposit) = {4, 6, 8, 12, ...}
Operasi
pada bilangan cacah
- Penjumlahan
- komutatif : a + b = b + a
- asosiatif : (a + b) + c = a + (b + c)
- unsur identitas (netral) adalah nol (0)
- sifat tertutup pada
penjumlahan
Penjumlahan dua atau lebih bilangan cacah selalu menghasilkan bilangan cacah - Pengurangan adalah operasi kebalikan dari penjumlahan a - b = c, sama artinya dengan b + c = a.
- Perkalian
- komutatif : a x b = b x a
- asosiatif : (a x b) x c = a x (b x c)
- distributif :
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
a x (b - c) = (a x b) - (a x c) - unsur identitas perkalian
adalah satu (1)
a x 1 = a
b x 1 = b - semua bilangan cacah dikalikan
dengan nol (0), hasilnya nol (0)
a x 0 = 0
b x 0 = 0 - sifat tertutup perkalian
semua perkalian bilangan cacah menghasilkan bilangan cacah juga. - Pembagian
- Pembagian adalah operasi
kebalikan dari perkalian
a : b = c ⟹ b x c = a - 0 dibagi dengan bilangan cacah (kecuali 0), hasilnya nol (0)
pembagian dengan 0 tidak
didefinisikan.
Garis
Bilangan
Himpunan bilangan cacah
adalah {0, 1, 2, 3, …}, jika digambarkan dalam garis bilangan adalah sebagai
berikut.
Urutan
Bilangan Cacah
1. Dua bilangan itu sama atau tidak
sama.Jika tidak sama tentulah salah satu lebih kecil daripada yang lain.Dengan demikian kita
temukan satu sifat urutan bilangan,yakni : Jika a dan b bilangan cacah maka
tepat satu dari yang dibawah ini harus benar.
a = b atau a < b atau
b < a
2.
Urutan dua bilangan tidak berubah jika kedua bilangan itu ditambah dengan
bilangan yang sama. Jika a < b tentu a + c < b + c
Bilangan Cacah dapat kita bedakan
berdasarkan sifat-sifat, seperti sebagai berikut, yaitu:
(1)
bilangan habis dibagi dua yang kita namakan bilangan genap dan bilangan yang
tidak habis dibagi dua yang kita namakan bilangan ganjil,
(2)
bilangan kelipatan tiga, kelipatan empat, kelipatan lima dan sebagainya,
(3)
bilangan yang hanya mempunyai dua pembagi yang dinamakan bilangan prima dan
bilangan yang mempunyai banyak pembagi yang dinamakan bilangan komposit,
(4)
bilangan dari kuadrat sempurna dan bilangan kubik.
Bilangan
Genap dan Bilangan Ganjil (Gasal)
Jika bilangan cacah yang bukan nol dikategorikan sebagai
bilangan ganjil dan bilangan genap, maka kesimpulan yang perlu kita ketahui
adalah:
(1) bilangan ganjil kali bilangan ganjil adalah bilangan
ganjil;
(2) bilangan ganjil kali bilangan genap atau sebaliknya
adalah bilangan genap; dan
(3) bilangan genap kali bilangan genap adalah bilangan
genap. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel : Perkalian bilangan ganjil dengan bilangan genap
x
|
Bilangan Ganjil
|
Bilangan
Genap
|
Bilangan
Ganjil
|
Bilangan
Ganjil
|
Bilangan
Genap
|
Bilangan Genap |
Bilangan
Genap
|
Bilangan
Genap
|
.Secara matematika
bilangan genap didefinisikan 2n, sedangkan bilangan ganjil didefinisikan
sebagai 2n + 1, dengan keterangan n sembarang bilangan cacah. Sedangkan penjumlahan bilangan genap dan dan
ganjil seperti tabel di bawah ini, yaitu:
Tabel : Penjumlahan bilangan ganjil dengan bilangan genap
+
|
Bilangan
Ganjil
|
Bilangan
Genap
|
Bilangan
Ganjil
|
Bilangan
Genap
|
Bilangan
Ganjil
|
Bilangan Genap |
Bilangan
Ganjil
|
Bilangan
Genap
|
Untuk membuktikan tabel perkalian di atas adalah sebagai
berikut, yaitu: Jika a dan b adalah sembarang bilangan cacah, maka yang
dimaksud dengan bilangan genap adalah 2a atau 2b, sedangkan yang dimaksud
bilangan ganjil adalah 2a + 1 atau 2b + 1.
Untuk selanjutnya berlaku: (1). (2a + 1) x (2b + 1) = 4ab + 2a +2b +1= (2
(2ab + a + b)) + 1, di sini terlihat bahwa 4ab, 2a, dan 2b adalah bilangan
genap, karena jika bilangan genap ditambahkan dengan bilangan genap sama dengan
bilangan genap, maka bilangan genap ditambahkan dengan 1 (satu) adalah sama
dengan bilangan ganjil. Atau dengan cara
lain dengan mengkuadratkan bilangan ganjil, seperti: (2a + 1)2 = (2a
+ 1) x ( 2a + 1) = 4a2 + 4a + 1 = [4a (a + 1)] + 1. Dengan demikian bilangan ganjil dikalikan
dengan bilangan ganjil adalah sama dengan bilangan ganjil, terbukti; (2). 2a x
(2a + 1) = 4a2 + 2a, di sini terlihat bahwa kedua bilangan tersebut
adalah bilangan genap, dengan demikian bilangan genap dikalikan dengan bilangan
ganjil adalah selalu bilangan genap, terbukti.
Contoh:
3 + 3 = 5 (bilangan ganjil + bilngan ganjil = bilangan ganjil)
4 + 5 = 9 (bilangan genap + bilangan ganjil = bilangan ganjil)
6 + 6 = 12 (bilangan genap + bilangan genap = bilangan genap)
3 x 5 = 15 (bilangan ganjil x bilngan ganjil = bilangan ganjil)
5 x 4 = 20 (bilangan ganjil x bilangan genap = bilangan genap)
6 x 8 = 48 (bilangan genap x bilangan genap = bilangan genap)
Pengurangan
Bilangan Cacah
Pada penjumlahan kita mencari
jumlahnya,sedangkan pada pengurangan kita mencari selisihnya.Kita ketahui
penjumlahan itu berkaitan dengan penggabungan atau penyatuan himpunan
benda-benda sejenis.Oleh karena itu pengurangan berkaiatan dengan pemisahan
himpunan benda-benda sejenis.Pada umumnya persoalan pengurangan dapat dilihat dalam
3 macam keadaan, yaitu membuang ,mencari suku yang hilang dan membandingkan.
Seperti
penjumlahan ,pengurangan dapat dilakukan dengan 4 pendekatan yaitu kumpulan
,pengukuran ,mesin fungsi dan cara bersusun pendek.
Sifat- sifat Pengurangan
1. Apakah operasi pengurangan tertutup pada bilangan
cacah?
Dengan
mengambil beberapa pasangan bilangan cacah sembarang,kita akan mengetahui bahwa
sifat pengurangan itu tidak tertutup pada bilangan cacah.Sebab selisih dua bilangan cacah tidak selalu hasilnya
bilangan cacah lagi.
Contoh 4 – 9 = - 5
Meskipun
4 dan 9 itu bilangan cacah tetapi -5 bukan bilangan cacah
2. Apakah operasi pengurangan memenuhi sifat
pertukaran ?
Tidak,
karena tidak setiap bilangan cacah,bila dikurangkan letaknya dapat dipertukarkan.
3. Untuk setiap a, b,c, p,q dan r bilangan cacah
berlaku
a.
( a – b ) + c = ( a + c ) – b ; syarat : a > b
b. (
a- b ) + c = a – ( b – c )
; syarat ; a > b dan b> c
c.
a – b = ( a + c)- ( b+ c) ; syarat ; a> b
d. (
a –b ) – c = ( a- c ) – b ; syarat
a> b dan (a-b) >c
e.
( a –b) –c = a – ( b + c) ; syarat
a> b dan (a-b) >c
f.
a – b = ( a-c) – ( b-c) ; syarat
a > b dan b > c
g. (
a + b + c )- ( p+ q +r )= ( a-p)+ (b-q) + (c-r) ; syarat a > p, b > q, c
> r
Pembagian
Bilangan Cacah
Bermacam-macam pendekatan dalam
menanamkan pengertian tentang pembagian.
1 Pembagian melalui himpunan
2 Pembagian melalui pengukuran
a. Dengan garis bilangan
b. Dengan timbangan bilangan
c. Dengan batang
kuisener
3 Pembagian melalui jajaran
4 Pembagian melalui mesin fungsi
5 Pembagian sebagai pengurangan berulang
6 Pembagian sebagai kebalikan perkalian
7 Membagi dengan cara bersusun pendek
Sifat-sifat pembagian
Untuk setiap a, b, c, p, q dan r
bilangan cacah berlaku
1. sifat bilangan 0 dalam pembagian
0 : a = 0 untuk a ≠ 0
a : 0 = tak didefinisikan
0 : 0 = tidak tentu
2. ( a:b ) : c = a : ( b: c) ; syarat : b factor dari a dan
c factor dari b
3. 3 (
abc) : ( pqr) = a/p x b/q x c/r ;
syarat : a, b, c,p, q, r merupakan
bilangan asli.
- p faktor dari a
- q faktor dari b
- r faktor dari c
4. a : b = ( ca) : ( cb) ; syarat : c≠
0 dan b factor dari a
5. a : b = [ a/c] : [b/c] ; syarat b factor dari a dan c factor dari b
6. ( a : b) : c = a : ( b: c) ; syarat : b dan c
factor-faktor dari a
7. ( a : b) : c = ( a :c ) : b ; syarat : b dan c
factor-faktor dari a
8. Sifat distributive pembagian terhadap
penjumlahan:
( a + b) : c = [ a/c] + [b/c] ; syarat : c factor dari
a dan b
9. Sifat distributive pembagian terhadap
pengurangan :
( a – b) : c = a/c – b/c ; syarat : a > b dan c
factor dari a dan b
10. Jika a < b , c factor dari a dan b maka a/c
< b/c
Pengurangan dan Pembagian
Pengurangan
bilangan b dari bilangan cacah a, ditulis a – b menghasilkan bilangan cacah c,
jika dan hanya jika c – b = a atau c – a = b.
Contoh:
7 + 2 = 9 sebab
9 – 2 = 7
12 + 3 = 15 sebab
15 – 12 = 3
24 + 23 = 47 sebab
47 – 23 = 24
Pengurangan ini sering dijadikan sebagai pemeriksaan
hasil dari penjumlahan, untuk meyakinkan bahwa hasil penjumlahan tersebut
benar. Misalkan, apakah benar 12 + 13 = 25, maka untuk meyakinkan hasil
penjumlahan tersebut cobalah balikan, berapkah
25 – 13 = … ? Jika hasil 12, maka hasil penjumlahan tersebut adalah
benar.
Contoh Soal:
Amin disuruh ibunya membeli 10 butir telur, ketika dalam
perjalanan pulang tiba-tiba terjatuh, sehingga telur yang dibelinya ada yang
pecah. Adapun telur yang masih tersisa 7 butir. Berapa butir telor yang pecah?
Jawab:
Soal tersebut dapat diselesaikan dengan pendekan model
matematika seperti berikut: 10 – 7 = 3 sebab
7 + 3 = 10
Misalkan
x adalah telur yang pecah, maka
10 – x = 7
x = 3
Jadi telur yang
pecah adalah 3 butir.
Sedangkan
pembagian didefinikan sebagai berikut:
Jika
x bilangan cacah dan y bilangan asli, maka x dibagi y sama dengan bilangan
cacah z, jika dan hanya jika z.y = x
Contoh:
12
: 3 = 4 sebab 4 x 3 = 12
42
: 7 = 6 sebab 6 x 7 = 42
20
: 5 = 4 sebab 4 x 5 = 20
Contoh Soal
Ibu membagikan kue sebanyak 30 biji
kepada anaknya yang berjumlah 5 orang, masing mendapatkan bagian yang sama.
Berapakah anaknya masing-masing mendapatkan kue?
Jawab:
Misalkan
A, B, C, D, dan E adalah nama-nama anak, jika 30 kue dibagi habis kepada 5
orang, maka masing-masing mendapatkan 6 biji kue. Dan gambar yang da[at dibuat
adalah sebagai berikut
Contoh
soal
Pak
Ahmad membagikan uang sodaqoh kepada sejumlah pakir miskin sebanyak Rp.
50.000,00, masing-masing medapatkan Rp. 12.500,00. Berapakah jumlah pakir
miskin yang diberi uang oleh Pak Ahmad?
Jawab:
Misalkan
jumlah orang pakir miskin adalah p.
Rp.
50.000,00 : p = Rp. 12.500,00 atau ditulis
12500
p = 50000
p
=
p
= 4
KESIMPULAN
- Bilangan cacah adalah sebagai gabungan bilangan asli dengan bilangan 0 (nol), bilangan asli itu sendiri adalah himpunan A = {1, 2, 3, …..), jadi bilangan cacah terdiri dari {0, 1, 2, 3, …..}
- Sifat-sifat Penjumlahan yaitu: tertutup, komutatif, asosiatif, dan sifat penjumlahan dengan nol.
- Fakta dasar penjumlahan terdapat 100 yaitu dimulai dari 0 + 0 sampai dengan 9 + 9.
- Penguasaan konsep perkalian sedikitnya dapat dilakukan dengan empat pendekatan, yaitu:
(1) pendekatan
pemasangan dari dua anggota himpunan;
(2) pendekatan penjumlahan berulang;
(3) pendekatan gabungan dua himpunan; dan
(4)
pendekatan membilang loncat.
5. Sifat
perkalian adalah: tertutup, komutatif,
asosiatif, distributive, adanya Elemen Identitas dan Sifat Perkalian degan
Bilangan 0 (nol)
6.
Fakta dasar perkalian sebanyak 100, dimuali dari 0 x 0 sampai dengan 9 x 9
7. Pengurangan
bilangan b dari bilangan cacah a, ditulis a – b menghasilkan bilangan cacah c,
jika dan hanya jika c – b = a atau c – a = b.
8. Pembagian
didefinikan: Jika x bilangan cacah dan y bilangan asli, maka x dibagi y sama
dengan bilangan cacah z, jika dan hanya jika z.y = x
DAFTAR PUSTAKA
Hollands, Roy. (1984). Kamus Matematika (Terjemahan Naipopos Hutahuruk).
Jakarta: Erlangga.
Wheeler, Ruric E. (1973). Modern Mathematics An Elementary Approach
(Third Edition), (California:
Brooks/Cole Publishing Company, Monterey.
Soewito, Dkk.(1991/1992) Pendidikan Matematika I. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2TK.
No comments:
Post a Comment