HT#35 (28 September 2014)
Ada something yang selalu nge-Hits di sekolah, yaitu guru super duper triple atau apalah itu namanya. Si pahlawan tanpa tanda jasa yang mewarnai hari-hari lo disekolah. Ya udah, nggak sanggup gue ngomong pake kata-kata.
Mirip kata pepatah, posisi menetukan prestasi. Nah, kalo buat lo yang masih sekolah, gurulah yang jadi penentu prestasi lo dikelas. Soalnya kalo gurunya nggak asyik, pelajaran ikutan nggak asyik. Lo bisa jadi benci sama pelajaran, cuma karena lo nggak demen sama gurunya.
Simak nih deretan tipe guru yang bikin siswa rasa mahasiswa..
Quote:
1. Guru Vokalis
Dia bukan ngajarin lo jadi penyanyi. Tapi gara-gara dia rajin nerangin tiap dikelas jadi gue menyebutnya guru vokalis.
Guru yang kayak gini punya kemampuan bercakap-cakap di luar kelas yang sangat lihai, seperti juga di dalam kelas. Ocehannya sepanjang jam pelajaran sering bikin jenuh. Kalau ngajar di kelas, guru kayak gini seringkali kelebihan jam pelajaran.
Hal sedikit pun bisa jadi wacana yang bisa dia jelasin dengan bahasa yang baik dan benar. Guru atau dosen yang seperti ini lebih banyak terlihat di rumpun ilmu-ilmu sosial. Beberapa dari mereka merupakan pencerita yang baik, inspiratif, dan kawan ngobrol yang menyenangkan. Sebagian dari mereka suka mengulang obrolan, dan membicarakan sesuatu yang menurut dia sangat penting, padahal sebenarnya nggak.
Tapi bukan itu yang dikhawatirin. Gue cuma mikir, kalo tiap kelas dia ngelakuin hal yang sama, bisa bayangin pita suaranya kayak apa kan?? Kalo kata Mas Anang, "Hmmmm... Kalo aku sih YES !!"
Quote:
2. Guru Formalis
Guru kayak gini, walaupun udah punya jam terbang yang tinggi, dia nggak pede buat ngajar tanpa bawa bahan ajar.
Beberapa membuka buku-buku yang menjadi senjatanya di meja guru, sebagai bahan buat pembelajaran. Ia kurang suka ditanya, dan waktu masuk kelas digunakan untuk belajar, terutama dengan metode ceramah sambil sesekali nulis di papan tulis/whiteboard.
Perkataannya di kelas mirip sama teks-teks di buku pelajaran, formal dan sesuai dengan kaidah berbahasa resmi. Namun waktu diajak buat nerapin apa yang menjadi teori, ia kelabakan. Guru kayak gini mungkin kurang paham atau kurang menerapkan Taksonomy Bloom yang direvisi dalam pembelajarannya.
Memegang teguh nilai-nilai konvensional. Pengetahuan itu bukan hanya hafalan… tetapi juga harus membuat mereka mampu untuk memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.
Quote:
3. Guru Peneliti
Guru yang selalu ngajar base on research, atau paling nggak berdasarkan data dan fakta terbaru.
Guru macam ini bakalan susah buat diikutin atau disaingin pengetahuannya. Misalnya kalau dia dosen ilmu-ilmu sosial, ketika para siswa-nya ngejiplak makalah dari blog dan situs internet lainnya, ia bakalan segera tahu. Para siswa yang mengumpulkan makalahnya diminta untuk membawa softcopy-nya, sehingga bisa discan sama software anti plagiat macam VIPER.
Maka kelimpungan-lah dehh para siswa yang jarang baca buku itu, baca buku jarang, baca blog orang cuman mau ngutip dan kena batunya deh. Kalau ia guru ilmu eksak, ia akan banyak membawa siswa-siswanya ke arena praktek, baik itu di laboratorium ataupun di lingkungan sekitarnya.
Quote:
4. Guru Jaim
Guru kayak gini nggak mau kehilangan muka didepan siswanya. Selalu jaga wibawa (Jaga Image).
Ia nggak mau keliatan kurang bagus didepan para siswanya. Oleh karena itu, jika ia wanita maka bakal dibutuhin investasi besar dalam penampilan berbusana beserta asesorisnya. Karena kalau ia pake baju muslimah kuning, maka ia bakalan nyari rok panjang yang kuning, jilbab kuning, tas kuning, frame kacamata kuning, dan sebagainya.
Padahal korelasi antara penampilan sama transfer ilmu dan proses mendidik nampaknya nggak terlalu signifikan.
Quote:
5. Guru Invisible
Guru yang satu ini sosoknya nggak pernah keliatan, tapi sebenernya di ada kok.
Lo bisa liat dia dengan wujud lain, berupa tugas-tugas yang selalu mampir dikelas. Nggak perlu dijelasin, yang penting dikerjain. Terus jangan ngarepin nilai juga, karena cuman sebuah parah yang bakalan mendarat di kertas tugas lo. Itu pun kecil banget.
Quote:
6. Guru Killer
Guru macam gini nihhh yang sering bikin kita kalo seharian didalem kelas sama dia, rasanya pengen bunuh diri ajah.
Soalnya, doi kalo ngasih tugas paling 1 soal. Tapi broo, jawabannya bisa ngabisin satu lembar kertas. Terus nih yah, tugasnya itu harus dikumpulin sebelum KBM dimulai (sebelum bel masuk sekolah). Kalo udah bel? Ya tugas itu dianggurin sama dia. Nggak sedikit udah nulis panjang-panjang tapi remed atau pengayaan, sedih bro kalo udah kayak gitu.
Quote:
7. Guru Pas-Pasan
Guru yang punya kecerdasan intelektual yang pas-pasan. Sehingga kadang-kadang ketika beradu argumen sama siswanya ia bisa aja salah.
Karena punya otoritas sebagai guru, maka ia bisa nyembunyiin kelemahannya. Kalau ia mau berubah, mau belajar, maka walaupun ia pas-pasan ia bisa jadi guru yang baik. Apa susahnya jadi guru? kalau guru nggak ngapalin materi, ia bisa ngeliat buku tanpa dipersalahkan. Guru jika salah konsep, ia bisa minta maaf sama siswanya dan mulai ngejelasin konsep yang lebih baik tanpa harus kehilangan muka.
Kalau kurang belajar, guru semacam ini bakalan keliatan lemah saat ada acara pelatihan-pelatihan. Materi dari narasumber dan pemahaman dirinya berbeda, belum lagi kesukaan untuk self deffence effect, ketemu hal yang baru pasti maunya didebat dulu
Quote:
8. Guru Penulis
Guru yang satu ini lebih mengandalkan keterampilan tangannya dalam bermain-main dipapan tulis.
Kayak papan tulisan digaris-garisin terus dibagi jai empat gitu. Gambar bunya, pemandangan, makanan, atau gambarin muka kalian satu-satu. Saking asyiknya sama papan tulis, dia ampe lupa kalo lo butuh penjelasan dari materi-materi yang ditulis. Pokoknya nyatet terus sampe waktunya habis. Ngerti nggak ngerti yang penting CATET !
Quote:
9. Guru Penakut
Guru yang satu ini selalu berusaha bekerja sesuai dengan koridor, karena takut dimarahi oleh pimpinannya, bukan karena ingin mengajar dengan benar.
Kadang-kadang ia bakalan ngikutin perintah atau aturan yang memberatkan bahkan yang nggak masuk akal karena ketakutannya akan pimpinan. Guru seperti ini bakalan banyak ngomong ‘pokoknya harus anu, pokoknya harus begitu, pokoknya harus ini, pokoknya harus begini tanpa mikirin lebih lanjut.
Otaknya udah kekunci karena ketakutannya. Mudah-mudahan guru seperti ini nggak ada, karena bakal ngedidik anak-anak kita jadi penakut dan nggak mampu mengemban amanat. Guru seperti ini bakal bertahan pada rejim apapun, karena siapapun dekan atau kaprodinya ia akan selalu menuruti keinginan pimpinan. Biar takut asal selamat
Quote:
10. Guru Korban Siswa
Guru yang satu ini kurang tegas dalam menyikapi siswanya, bahkan bisa dibilang baiknya itu kebangetan.
Gara-gara baiknya kebangetan, jadi banyak murid yang manfaatin kebaikannya. Kyak telat masuk kelaslah, nggak ngerjain pr, lupa bawa bukulah. Pokoknya lo jadi sering ngegampangi doi deh. Soalnya, tipe guru kayak gini tuh suka legowo banget sama tingkah laku anak muridnya. Nggak heran kalo lo pasti tetep pilih dia jadi guru favorit.
Quote:
11. Guru Sahabat
Guru seperti ini menjadi idola. Karena ia mampu menjadi teman dalam pergaulan di luar kelas.
Misalnya aja guru-guru yang bisa ngeluangin waktu di luar kelasnya buat sekedar ngomongin hal-hal yang remeh temeh (bagi dia), tetapi merupakan hal yang ‘penting’ bagi anak-anak. Guru yang bersahabat sama siswanya bakal selalu diinget. Apalagi kalo ia punya kualitas profesional kayak mampu ngebedain antara kerja dan canda. Walaupun siswa itu nongkrong bareng, tapi kalau mutu proses belajarnya rendah tetap aja diberikan nilai yang sesuai.
Quote:
12. Guru Provokatif
Guru ini selalu ngeliat semua program sekolah sebagai musuh. Segala bentuk perubahan yang dicanangkan sekolah selalu berbanding terbalik dengan pandangannya
Ketika sekolah pengen ngadain pelatihan tentang belajar aktif. Maka guru yang satu ini berkomentar buat apa belajar aktif. Apa urgensinya? Hasil belajar ujung-ujungnya adalah UN/ulangan dan nilai. Begini-begini saja kita sudah kebanjiran siswa. Ngapain ada perubahan. Komentar itu masih diimbuhi oleh semangat negatif terhadap perubahan yang dilontarkan kepada guru-guru lain terutama pada guru-guru yang muda.
Quote:
13. Guru Ngeyel
Inilah sosok guru yang nyebelin. Panggil saja dengan ‘guru ngeyel’. Guru kok ngeyel?
Ia selalu aja punya segudang alasan buat ngeyel. Sebagaimana sama kasus berikut ini. Ia jarang mengumpulkan tugas-tugas administratif dengan tepat waktu. Juga kehadirannya yang selalu terlambat. Kadang ia ngaku repot kalau pagi, jalanan macet, anaknya rewel, keluarga adalah nomor satu.
Quote:
14. Guru Amnesia
Guru yang satu ini bawaanya lupaan. Sekalinya inget, rasanya jadi pengen kita ajah yang amnesia.
Inilah kisah guru yang pelupa. Lupanya buat bikin soal ulangan. Sering guru itu bikin schedule ulangan tapi pas siswanya semaleman udah belajar, pagi harinya si guru berkata bahwa ulangan diundur. Kecewalah siswa.
Dan yang paling ngebetein adalah ketika kita udah mulai lupa dengan materi yang udah kita pelajarin, doi datang dan ngasih ulangan dadakan. Kalo udah gini rasanya pengen di SKIP ajah tuh hari.
Quote:
Spoiler for Bonus:
Nahh itu dia aneka guru disekolah yang bikin siswa rasa mahasiswa. Bagaimana pun juga merekalah sosok orang tua kita disekolah. Bagaimanapun cara mengajarnya, mereka semua mempunyai tujuan yang sama yaitu Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.
Jadi siapa nihh guru favorit lo disekolah?? Jangan sebut Tong Sam Chong yahh, soalnya doi gurunya Sun Gokong, Hahaha..
1 comment:
Guru biologi aku? Malah guru macam pantek :v
Post a Comment