BERANEKA SIKSA DALAM NERAKA JAHANAM
Ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW sudah menegaskan, para penduduk neraka kelak terdiri dari berbagai golongan.
Berikut ini di antara daftar calon penghuninya;
Orang
yang musyrik, kafir, munafik, sombong, pemimpin zalim, koruptor,
pezina, homoseks, peminum khamer (minuman keras), pemakai ganja dan
narkotika, pemakan riba, pemain judi dan pemakan uangnya, serta pemakan
harta anak yatim, tanpa alasan yang benar
Selain itu, pembunuh orang mukmin tanpa
hak, pelaku bunuh diri, orang yang tidak mau berjihad dan tidak mau
membantu kaum muslimin yang tertindas maupun diperangi.
Orang yang meninggalkan shalat wajib,
tidak mau membayar zakat, tidak mau berpuasa wajib, para dayyuts (orang
yang membiarkan perbuatan maksiat terjadi di hadapannya), dan anak yang
durhaka kepada kedua orang tuanya, termasuk penghuni Neraka Jahannam.
Hukuman atau siksaan yang ditimpakan
kepada mereka, tentu masing-masing kadarnya tidaklah sama. Semuanya
tergantung dari kesalahan dan besarnya dosa ketika diperbuat selama
hidup, setelah terlebih dahulu ditimbang pada hari penghitungan (hisab).
Namun, menurut Rasulullah SAW,
“Seringan-ringan siksa adalah seseorang yang memakai terompah (sepasang sandal) yang talinya terbuat dari bara api neraka, sehingga menyebabkan otaknya mendidih.Dia mengira tiada seorang pun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu. Padahal, dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan.“ (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Quran mengurai berbagai siksaan berat yang terjadi di Neraka Jahannam.
Beraneka siksaan ini tentu menunjukkan
tingkat kesalahan yang berbeda-beda di antara para penduduk neraka,
selain memperlihatkan kekuasaan Allah SWT.
- Pertama, Kepala mereka akan disiram air panas, sehingga melelehkan otak mereka. Begitu pula isi perut dan kulit mereka, sebagaimana disinggung Surat Al-Hajj ayat 19-21:
“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar. Mereka saling bertengkar mengenai Rabb (Tuhan) mereka.Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka”Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.”
- Kedua, wajah mereka akan diseret di atas bara api, juga dibolak-balik seperti daging bakar. Keterangan ini disebutkan jelas oleh Surat Al-Ahzab ayat 66:
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan ke dalam neraka. Mereka berkata, alangkah baiknya andaikata kami taat kepada Allah SWT dan taat [pula] pada rasul.”
- Ketiga, wajah mereka akan dihitamkan seperti tertutup kepingan malam yang gelap gulita. Surat Yunus ayat 27 menuturkan:
“Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan, (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang perlindungan pun dari (azab) Allah SWT.Seakan-akan muka mereka ditutup dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”
- Keempat, mereka dikepung api dari segala penjuru, sebagaimana dikemukakan Surat Al-Kahfi ayat 29:
“Sesungguhnya telah Kami sediakan bagi orang-orang yang zalim itu neraka yang gejolak apinya mengepung mereka.Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka.Itulah minuman yang paling buruk, dan tempat istirahat yang paling jelek.”Surat Al-Ankabut ayat 55 dan Surat Az-Zumar ayat 16 juga menyinggung hal yang tidak berbeda.
- Kelima, api membakar hati, sehingga dari hati mereka keluar api. Isi perutnya akan terburai dan terpencar. Siksaan ini bagi penyembah berhala. Bagi orang yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari tempat yang tinggi, ia akan mendapat siksa terjun dari atas neraka. Surat Ali Imran ayat 193 menegaskan:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sesungguhnya telah Engkau hinakan ia. Dan tidak ada bagi orang-orang zalim seorang penolong pun.”
Perlu diketahui, penduduk neraka
selamanya tidak pernah mati. Siksaan pedihnya pun tidak pernah berhenti
walau sedetik, kecuali ada kebijakan khusus dari Allah SWT.
Akibat hukuman yang terus-menerus, wajah
mereka cacat dan terbakar. Setiap kulit mereka matang karena terbakar,
maka Allah SWT akan mengganti kulit yang baru.
Begitulah seterusnya. Penduduk neraka juga akan mengeluarkan bau yang sangat busuk dari sekujur tubuhnya.
Gema Neraka Jahannam
Suara Neraka Jahannam sangat mengerikan
dan menggelegak. Kitab Bidayatul Hidayah menulis, gema nyala apinya
dapat didengar sejauh 500 tahun perjalanan.
Siapapun yang mendengarnya akan dibuat
merinding, termasuk para malaikat yang bertugas di dalamnya, meski
mereka telah mendapat perlindungan dari Allah SWT. Tak pelak para
penghuninya merintih, menjerit serta melolong seperti keledai yang
meringkik keras.
Para penghuni neraka akan menangis sampai
air matanya habis. Sehingga, yang keluar dari matanya berupa darah,
bukan air mata lagi. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai manusia sekalian, menangislah! Jika tidak dapat menangis, maka paksakan dirimu untuk menangis!Karena sesungguhnya ahli neraka itu akan terus menangis hingga air matanya mengalir di pipi masing-masing, seperti air yang mengalir di sungai. Sampai air mata itu habis dan matanya pun pecah-pecah.Seandainya ada perahu yang diletakkan di situ, niscaya berlayarlah ia.” (HR Ibnu Majah)
Mereka sangat memohon agar dapat
dikeluarkan dari siksa neraka. Mereka benar-benar sudah tidak tahan.
Rasa putus asa, bahkan frustasi sudah mencapai puncaknya. Mereka
berjanji akan beramal shalih, jika dikembalikan ke alam dunia.
Namun, harapan mereka kosong, jelas tak
berarti. Doanya pun sia-sia. Keinginannya sebatas di lidah. Para
malaikat penjaga berkata, sesungguhnya kalian akan tetap berada di
neraka ini.
Para penduduk neraka merasa iri dengan
apa yang Allah SWT telah berikan kepada penduduk surga. Penghuni surga
mendapatkan bonus besar berupa makanan, minuman dan fasilitias lainnya
yang sangat mewah, nikmat dan lezat. Semuanya gratis, tidak perlu beli.
Para penghuni neraka merengek-rengek.
Mereka berkhayal, sekiranya di antara penduduk surga ada yang mau
memberikan sedikit saja makanan dan minumannya kepada mereka, alangkah
senangnya mereka.
Sebetulnya di antara penduduk surga ada
yang melihatnya dan merasa iba, hingga hampir-hampir memberikan
barang-barang miliknya. Namun, Allah SWT segera mengharamkan makanan dan
minuman itu bagi penduduk neraka. Surat Al-A’raf ayat 44 mengabadikan
suasana tersebut:
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Rabb janjikan kepada kami.Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Rabb kamu menjanjikannya (kepadamu)”.Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah SWT ditimpakan kepada orang-orang yang zalim”
Penjelasan tersebut disambung dengan makna Surat Al-A’raf ayat 50:
“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah SWT kepadamu”.Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah SWT telah mengharamkan keduanya di atas orang-orang kafir.”
Demikianlah keadaan proses penyiksaan
manusia di Neraka Jahannam yang luar biasa mengerikan. Tidak ada seorang
pun yang bisa membantu maupun menolongnya, kecuali atas izin-Nya.
Air Mata Pemadam Api Neraka
Pada waktunya Allah SWT akan memberikan
perintah kepada para malaikat untuk mengeluarkan para penghuni neraka
yang patut mendapat rahmat-Nya. Mereka adalah orang yang tidak pernah
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun selama hidup di dunia. Mereka
mengatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah SWT.
Para malaikat segera mengenali mereka
melalui tanda bekas sujud yang ada pada keningnya. Hanya bekas sujudlah
bagian tubuh manusia yang tidak akan hangus dibakar api neraka. Sebab,
Allah SWT telah berjanji mengharamkan api neraka untuk tidak membakar
dan menghanguskannya.
Para malaikat segera mengeluarkan mereka
dalam keadaan yang sudah hangus. Tubuh mereka lalu disiram air kehidupan
atau air pemulihan. Akhirnya mereka tumbuh dan pulih kembali seperti
sediakala, laksana tumbuhnya biji-bijian setelah terjadi banjir besar,
dimana mereka tumbuh dalam keadaan masih muda dan besar. Allah SWT
selanjutnya memasukan mereka ke surga, setelah melewati proses
pengadilan yang sangat ketat dan menegangkan.
Para nabi dan rasul memang sudah dijamin
oleh Allah SWT langsung masuk surga, tanpa mampir dulu di neraka. Para
sahabat nabi, tabi’in, tabi’it tabi’in, ulama, dan orang shalih,
sayangnya belum tentu nasib mereka sama seperti nabi dan rasul.
Apalagi umat Islam secara keseluruhan.
Sebab, semua itu rahasia dan hak mutlak Allah SWT. Tetapi, setiap umat
Islam sebetulnya bisa seperti para nabi dan rasul.
Syaratnya cuma satu, yakni meninggal
dunia dalam keadaan tidak punya dosa apapun. Kalau pun hanya membawa
dosa sedikit, maka harus bisa ditutupi dengan amalan pahala yang sangat
banyak.
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda,
tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah
SWT, sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya.
Dalam kitab Daqa’iqul Akhbar diceritakan,
kelak akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat. Timbangan
kejahatannya sangatlah berat. Ia telah diperintahkan untuk dimasukkan ke
dalam neraka. Tiba-tiba salah satu rambut matanya berkata,
“Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad SAW telah bersabda, siapa yang menangis lantaran takut kepada Allah SWT, maka Allah SWT mengharamkan matanya itu ke neraka.Sesungguhnya aku menangis karena amat takut kepada-Mu.”
Allah SWT lantas memutar kembali jejak
rekam kehidupan orang itu. Singkat cerita, akhirnya Allah SWT bersedia
mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka berkat sehelai
rambut yang pernah menangis sebab benar-benar takut kepada Allah SWT.
Malaikat Jibril kemudian diperintahkan
oleh Allah SWT untuk mengumumkan bahwa telah selamat dari siksa neraka
seorang Fulan bin Fulan sebab sehelai rambutnya.
Untuk itu, Rasulullah SAW dan para ulama
mengajarkan, sikap atau posisi kita yang terbaik saat ini haruslah
berada antara dua perasaan, yaitu khauf (takut) dan raja’ (harapan).
Maksudnya, takut atas ancaman masuk
neraka karena banyak dosa. Sementara harapan akan mendapatkan ampunan
dan kasih sayang Allah SWT. Keseimbangan di antara keduanya akan
melahirkan iman yang kuat dan rasa cinta yang mendalam kepada Allah SWT.
Sebaliknya, jika hanya takut saja, nanti
akan menjadikan kita selalu berputus asa. Bila hanya harapan saja,
bisa-bisa kecewa di akhirat dan di dunia ini tidak pernah takut dosa.
Bagaimanapun, geliat kehidupan kita di dunia ini kelak akan dimintai
pertanggung jawabannya oleh Allah SWT.
Mudah-mudahan kisah dan gambaran tersebut
membuat kita dan keluarga sadar serta semakin mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Semoga kelak kita semua dibebaskan oleh Allah SWT dari azab
Neraka Jahannam, amin.
Wallahu a’lam bis showab.
1 comment:
mkasih gan
Post a Comment