26 Jan 2015

Berita tentang Datangnya Hari Kiamat


Berita tentang Datangnya Hari Kiamat

Datangnya hari kiamat adalah suatu kepastian. Hanya saja berita tentang hari kiamat ini terasa asing atau terlupakan bagi sebagian manusia yang hidup mereka tersibukkan dengan bermain-main, lalai, mengenyangkan diri dengan syahwat dunia dan kelezatannya. Kenikmatan dunia berupa harta, anak-anak, dan sebagainya telah melupakan mereka akan pertemuan dengan hari tersebut. Padahal hari kiamat demikian dekatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
 
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (Al-Qamar: 1)
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
Manusia bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu hanyalah di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (wahai Muhammad) boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya?” (Al-Ahzab: 63)

Sahabat yang mulia Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengabarkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
بُعِثْتُ أَناَ وَالسَّاعَةُ كَهاتَيْنِ. وَأَشَارَ بِأَصْبِعَيْهِ السَّبَابَةِ وَالْوُسْطَى
 
Hari kiamat ini tidak akan menimpa kecuali sejelek-jelek manusia, karena orang-orang yang memiliki iman walaupun sangat tipis telah diwafatkan sebelumnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan:

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ عَلىَ شِرَارِ النَّاسِ
“Tidak akan datang hari kiamat kecuali pada sejelek-jelek manusia.” (HR. Muslim)

Diawali hari kiamat dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil. Maka matilah seluruh penduduk langit dan penghuni bumi kecuali yang Allah Subhanahu wa Ta’ala kehendaki. Kemudian diikuti tiupan kedua maka bangkitlah seluruh manusia dari dalam kuburnya.
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ مَنْ شَاءَ اللهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali yang Allah kehendaki. Kemudian ditiup lagi tiupan yang lain maka tiba-tiba mereka bangkit dari kubur mereka dalam keadaan menanti (putusannya masing-masing).” (Az-Zumar: 68)
Hari itu adalah hari yang sangat mengerikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala menggambarkannya dalam firman-Nya:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ. يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللهِ شَدِيدٌ
Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian, sesungguhnya goncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). Pada hari itu ketika kalian melihat kegoncangan tersebut, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil dan kalian lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” (Al-Hajj: 1-2)

Usai tiupan kedua, manusia bangkit dari kubur-kubur mereka dalam keadaan tanpa busana, tanpa alas kaki, dan belum dikhitan. Tidak ada seorang pun yang menoleh kepada yang lain karena kegelisahan yang menyelimuti. Semua dicekam ketakutan! Ketika Aisyah radhiyallahu ‘anha mendengar berita ini dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berucap:

ياَ رَسُوْلَ اللهِ، الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ جَمِيْعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ؟ فَقَالَ صلى الله عليه وسلم: الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَلِكَ
Wahai Rasulullah, para lelaki dan para wanita seluruhnya dikumpulkan dalam keadaan demikian berarti sebagian mereka akan melihat aurat sebagian yang lain?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Perkaranya terlalu dahsyat dari membuat mereka berkeinginan demikian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Termasuk perkara yang menambah kedahsyatan hari tersebut adalah didekatkannya matahari dengan manusia sehingga peluh mereka bercucuran. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِيْنَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ
Manusia berkeringat pada hari kiamat sampai-sampai keringat mereka bercucuran ke bumi setinggi 70 hasta dan mengekang (menenggelamkan) mereka sampai mencapai telinga-telinga mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Al-Miqdad ibnul Aswad radhiyallahu ‘anhu mengabarkan, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُدْنىَ الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ -قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ: فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيلِ، أَمَسَافَةُ الْأَرْضِ أَمِ الْمِيْلُ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ- قَالَ: فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلىَ قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ, وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا. وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ n إِلَى فِيْهِ.
Didekatkan matahari dengan makhluk (manusia) pada hari kiamat hingga jarak matahari dari mereka seukuran mil.” –Sulaim bin ‘Amir (perawi yang meriwayatkan dari Al-Miqdad, pent.), “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang beliau maksudkan dengan mil, apakah ukuran jarak ataukah kayu/alat yang digunakan untuk mencelaki mata.”–Rasulullah bersabda, “Maka manusia (pada saat itu) dibanjiri peluh sesuai kadar amalan mereka. Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua lututnya. Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua pinggangnya. Dan di antara mereka ada yang benar-benar ditenggelamkan oleh keringatnya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi isyarat ke mulutnya.” (HR. Muslim)

Di saat kebanyakan manusia tersiksa dengan panas yang sangat, peluh yang membanjiri dan ketakutan yang sangat, ada segolongan orang yang dinaungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan naungan-Nya. Mereka tidak merasakan apa yang diderita oleh orang-orang lain. Di antara mereka adalah yang dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: إِمَامٌ عَادِلٌ, وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ, وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلِّقٌ بِالْمَسَاجِدِ, وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ, وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللهَ, وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمُ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ, وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Ada tujuh golongan yang Allah naungi dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Mereka adalah imam (pemimpin) yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, lelaki yang hatinya selalu terikat/terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah mereka berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, (kemudian) seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang punya kedudukan dan kecantikan namun ia berkata, “Sungguh aku takut kepada Allah.” (Yang berikutnya) seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang berzikir (mengingat) Allah dalam keadaan sendirian lalu mengalir air matanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Saudariku, bayangkanlah kengerian pada hari itu. Manusia berdiri di hadapan Rabbul ‘Alamin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.
فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ.عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Maka demi Rabbmu! Kami sungguh-sungguh akan menanyakan kepada mereka seluruhnya, tentang apa yang dulunya mereka amalkan.” (Al-Hijr: 92-93)

Sungguh, tidak ada satu pun yang tersembunyi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada seorang pun yang dapat mengingkari ataupun menutupi apa yang dahulunya ia perbuat, karena anggota tubuhnya menjadi saksi.
فَيُخْتَمُ عَلَى فِيْهِ وَيُقَالُ لِفَخِذِهِ وَلَحْمِهِ وَعِظَامِهِ: انْطِقِيْ. فَتَنْطِقُ فَخِذُهُ وَلَحْمُهُ وَعِظَامُهُ بِعَمَلِهِ…
Maka ditutuplah mulutnya dan dikatakan kepada pahanya, dagingnya dan tulangnya, ‘Berbicaralah!’ Lalu berbicaralah pahanya, daging dan tulangnya mengabarkan tentang amalannya (ketika di dunia)….” (HR. Muslim)
Sahabat Rasul yang bernama ‘Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu mengabarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تَرْجُمَانُ، فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إِلاَّ مَا قَدَّمَ مِنْ عَمَلِهِ، وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إِلاَّ مَا قَدَّمَ، وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلاَ يَرَى إِلاَّ النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ، فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
Tidak ada seorang pun dari kalian kecuali nanti akan diajak bicara oleh Rabbnya, tanpa ada seorang penerjemah antara dia dengan Rabbnya. Lalu ia memandang ke arah kanannya namun ia tidak melihat kecuali amal yang telah dilakukannya. Ia juga memandang ke arah kirinya, namun ia tidak melihat kecuali amal yang telah dilakukannya. Dan ia memandang ke depannya, namun ia tidak melihat kecuali neraka di hadapan wajahnya. Maka jagalah diri kalian dari neraka walaupun dengan bersedekah sepotong belahan kurma.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Saudariku, termasuk yang menambah kengerian pada hari itu adalah sangat panjangnya hari tersebut. Sebagaimana berita dari Dzat yang Maha Benar pengabaran-Nya:
سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ. لِلْكَافِرينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ. مِنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ. تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Seseorang telah meminta disegerakannya azab yang pasti terjadi, bagi orang-orang kafir, yang tidak ada seorang pun dapat menolaknya. (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik menghadap kepada-Nya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun1.” (Al-Ma’arij: 1-4)
Karenanya, hendaklah kita memikirkan kengerian hari tersebut dan kita harus ingat bahwa keselamatan dari kengeriannya hanyalah didapatkan dengan rahmat Allah, kemudian dengan amalan shalih.
Dari itu semua manusia akan menyesal. Bila ia seorang yang berbuat baik, ia akan menyesal kenapa ia tidak menambah dan memperbanyak kebaikannya. Bila ia seorang yang berbuat jelek, ia akan menyesal kenapa dahulu menyia-nyiakan umurnya dari melakukan amal shalih.

Ingatlah, saat catatan amal beterbangan pada hari tersebut dalam keadaan seseorang tidak tahu apakah ia akan menerima catatannya dengan tangan kanan sehingga ia beroleh kebahagiaan nan abadi, ataukah ia akan menerimanya dengan tangan kiri sehingga ia akan celaka.

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ. إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ. فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ. فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ. قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ. كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ. وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَالَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ. وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ. يَا‎لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ. مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ. هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ. خُذُوهُ فَغُلُّوهُ. ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ. ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ. إِنَّهُ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ. وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ 
 الْمِسْكِينِ. فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هَاهُنَا حَمِيمٌ. وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ. لَا يَأْكُلُهُ إِلَّا الْخَاطِئُونَ

Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya catatan amaal
nya dari sebelah kanannya, maka dia berkata, ‘Ambilllah, bacalah catatan amalku ini. Sungguh aku yakin bahwa aku akan menemui hisab terhadap amalku.’ Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat. (Kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah dengan sedap sebagai balasan amalan yang telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.’ Adapun orang yang diberikan kepadanya catatan amalnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata, ‘Wahai, alangkah baiknya bila sekiranya tidak diberikan kepadaku catatan amalku ini. Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberikan manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku.’ (Allah berfirman), “Peganglah dia, lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkan dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.’ Sesungguhnya dulu dia tidak beriman kepada Allah Yang Maha Agung. Dan juga tidak mendorong orang lain untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang pun teman baginya pada hari ini di sini. Dan tiada pula makanan sedikit pun baginya kecuali berupa darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (Al-Haqqah: 19-37)

Ingatlah saudariku, wahai hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan shirath (titian) yang licin lagi menggelincirkan yang diletakkan di atas punggung Jahannam. Manusia melewatinya sesuai kadar amalannya. Ada yang melewatinya dengan sangat cepat, ada yang lambat perlahan, ada yang merangkak, dan ada yang tersungkur ke dalam api yang menyala-nyala. Kita tak tahu apakah kita termasuk yang selamat melewatinya, ataukah na’udzubillah terperosok ke dalam jurang Jahannam. Kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala keselamatan!

Ingatlah semua ini wahai saudariku! Yakinlah karena ini bukanlah khayalan, sekadar isapan jempol dan dongeng pengantar tidur. Semua yang disebutkan di sini sungguh benar adanya dan pasti datangnya. Perkara-perkara ini dekat, walaupun terasa kehidupan kita panjang.
Apa yang kita persiapkan untuk hari tersebut? Iya, amal shalih…. Dengannya setelah rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita akan selamat dan termasuk orang-orang yang berbahagia. Menjadi penghuni surga yang seluas langit dan bumi.

Ya Allah, ya Arhamar Rahimin, ya Karim! Selamatkanlah kami dari siksa-Mu dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang beruntung dapat mendiami surga-Mu, negeri kemuliaan-Mu. Amin.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

1 Yang dimaksud adalah hari kiamat menurut salah satu dari empat pendapat yang disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu dalam Tafsirnya (8/174).
Dikutip dari http://www.asysyariah.com Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah, Judul: Berita Tentang Hari Kiamat

PENELITIAN SOSIAL - SOSIOLOGI

Rancangan Penelitian Sosial

Penelitian : penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.

Jenis-jenis Penelitian

1. Berdasarkan hasil yang diperoleh:
- penelitian dasar
- penelitian terapan
   * penelitian evaluasi 
2. Berdasarkan bidang yang diteliti:
- penelitian sosial
- penelitian eksakta
3. Berdasarkan tempat penelitian:
- penelitian lapangan
- penelitian kepustakaan
- penelitian laboratorium
4. Berdasarkan teknik/metode yang digunakan:
    a. Penelitian survei: bertujuan untuk memperoleh informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai kelompok atau orang dengan cara mengirimkan angket atau wawancara secara pribadi.
    b. Penelitian eksperimen: penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) atau mengontrol situasi alamiah buatan sesuai dengan tujuan penelitian.
        Contoh: Menguji dua metode kegiatan belajar mengajar yang berbeda 
    cPenelitian historis
    dPenelitian inquiri alamiah: bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung dari tingkah laku orang yang diamati atau diwawancarai.
5. Berdasarkan keilmiahannya:
- penelitian ilmiah
- penelitian non-ilmiah
6. Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya:
- penelitian bisnis
- penelitian komunikasi
- penelitian hukum
- penelitian pertanian
- penelitian ekonomi

7. Berdasarkan tujuan penelitiannya:
    a. Penelitian eksploratif : menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
    b. Penelitian development : mengembangkan dan meningkatkan mutu dengan percobaan dan penyempurnaan.
    c. Penelitian verifikatif : mengecek kebenaran hasil penelitian lain.
    d. Penelitian korelatif : menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih.
    e. Penelitian komparatif : membandingkanpersamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti.

8. Berdasarkan kedalaman penelitiannya:
    a. Penelitian eksploratif : bermaksud mengumpulkan lebih banyak informasi tentang suatu permasalahan tertentu, yang sangat sedikit sekali terdapat informasi mengenai permasalahan tersebut.
   b. Penelitian deskriptif : memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu dan sudah ada informasi mengenai gejala sosial tersebut namun belum memadai.
Contoh:
Anton melakukan penelitian tentang ciri-ciri kehidupan sosial masyarakat suku Toraja di Sulawesi Selatan. Dalam penelitiannya ia menjelaskan tentang ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat tersebut.
   c. Penelitian eksplanatif : yang menjelaskan hubungan antara suatu gejala sosial dengan gejala sosial lain.

Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

Proses / Tahapan Penelitian

1. Merumuskan masalah penelitian.
2. Merumuskan rancangan penelitian.
3. Memilih metode penelitian.
4. Mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian.
5. Membuat laporan penelitian.
6. Mempresentasikan hasil penelitian.

Menentukan Topik Penelitian

Pertimbangan dalam menentukan topik penelitian :
a. Topik dapat diteliti.
b. Topik yang diteliti memberikan manfaat.
c. Menarik dan penting untuk diteliti.
   Karena menarik minat, peneliti akan semangat menyelesaikan kegiatan penelitiannya sesuai jadwal.
d. Dapat diperoleh data yang relevan

Konsep dan Variabel Penelitian

Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda atau pun gejala-gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata.
Konsep terbentuk dengan jalan abstraksi dan generalisasi.
Abstraksi adalah proses menarik intisari dari ide-ide, hal-hal, benda-benda, juga gejala sosial.
Generalisasi adalah menarik kesimpulan umum dari sebuah ide, hal, benda, dan gejala sosial yang khusus.

Macam konsep :
a. Konsep konkret : dapat diindera oleh pancaindera.
Contoh : meja, kursi, komputer, motor, sendok.
b. Konsep abstrak : tidak dapat diindera oleh panca indera.
Contoh : masyarakat, organisasi, asimilasi, kebahagiaan, pendidikan.

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Kebanyakan konsep ilmu sosial berada pada tingkatan yang abstrak. Untuk itu, konsep yang abstrak harus diubah menjadi konsep yang lebih konkret sehingga konsep itu dapat diamati dan diukur. Nah, konsep inilah yang dikenal sebagai variabel. Variabel dapat berupa peristiwa, tingkah laku, atau karakteristik dari individu, kelompok, dan masyarakat lainnya yang dapat diukur.
Contoh:
konsep: pendidikan
variabel: jenjang pendidikan.

Macam-macam Variabel
a. Variabel bebas/variabel pengaruh merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain.
b. Variabel terikat/variabel terpengaruh adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Contoh :
Rumusan judul penelitian berbunyi :

"Dampak Disorganisasi Keluarga terhadap Kenakalan Remaja"
                        variabel bebas                               variabel terikat

Dalam judul tersebut :
variabel bebas : disorganisasi keluarga
variabel terikat : kenakalan remaja

Hubungan antar Variabel 

a. Hubungan positif: apabila terjadi perubahan nilai dalam sejumlah satuan tertentu pada satu variabel, akan diikuti oleh perubahan nilai dalam sejumlah satuan yang sama atau sebanding pada variabel lainnya ke arah yang sama.
Contoh pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan positif:
"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi jumlah penghasilannya"."Semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah jumlah penghasilannya".
b. Hubungan negatif: apabila terjadi perubahan nilai dalam sejumlah satuan tertentu pada satu variabel akan diikuti oleh perubahan nilai dalam sejumlah satuan yang sama atau sebanding pada variabel lainnya ke arah yang berlawanan.
Contoh pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan negatif:
"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tidak percaya terhadap tahayul".

Rumusan Masalah Penelitian 

Cara membuat rumusan masalah 
Rumusan masalah penelitian dibuat sesuai dengan latar belakang dari masalah yang akan diteliti.

Contoh latar belakang:
Sebagian anak muda di kota besar cenderung menyukai makanan cepat saji dibandingkan dengan sayur-mayur dan buah-buahan. Pada usia tertentu tingkat kesehatan mereka lebih buruk dibandingkan dengan usia sama pada anak muda yang menyukai menu sayur dan buah.

Rumusan masalah:
Bagaimana pengaruh makanan cepat saji terhadap tingkat kesehatan masyarakat?

Menyusun HipotesisBentuk Rumusan Hipotesis
a. Hipotesis deskriptif.
Masalah : Berapa rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J"
Hipotesis : Rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J" adalah 100 buah per hari.

b. Hipotesis komparatif.
Masalah : Bagaimana daya tahan TV merek "P" apabila dibandingkan dengan daya tahan TV merek "Q"
Hipotesis : Daya tahan TV merek "P" lebih lama dibandingkan dengan daya taham TV merek "Q".

c. Hipotesis asosiatif
Masalah : Bagaimana bentuk hubungan antara inflasi dan harga saham PT "A".
Hipotesis : Ada hubungan negatif antara inflasi dan harga saham PT "A".

Metode Penelitian
Jenis metode penelitian:
a. Metode historis (sejarah).
b. Metode eksperimental.
c. Metode deskriptif.
d. Metode korelasional (hubungan antara variabel).

Model Penelitian
a. Penelitian kuantitatif : menggunakan statistik
    1) Penelitian eksplanantif
b. Penelitian kualitatif : tidak menggunakan statistik
    1) Penelitian deskriptif : menjelaskan gejala sosial dalam masyarakat   

Populasi dan Sampel

Populasi adalah himpunan semua hal yang ingin diketahui yang memiliki karakteristik tertentu.
Sampel adalah sebagian dari populasi.

Populasi Target dan Populasi Survei
Populasi target : populasi yang telah ditentukan.
Populasi survei : populasi yang terliput dalam penelitian.

(Pada saat penelitian, bisa jadi ada sebagian anggota populasi yang menolak untuk menjadi sumber informasi. Berarti jumlah anggota populasi berkurang. Anggota populasi lain, yang memberikan informasi, itulah yang dinamakan populasi survei).

Teknik/metode pengambilan sampel

1. Sampel acak (random sampling)  
 Semua objek penelitian dalam penelitian dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

a. Simple random sampling atau sampel acak sederhana

b. Stratified random sampling  atau sampel acak terstratifikasi (bertingkat)

Penentuan jumlah sampel tiap stratum bisa secara :
1) proporsional
Contoh :
Peneliti melakukan penelitian dengan sampel dari kelas X sebanyak 20 siswa, kelas XI sebanyak 20 siswa, dan kelas XII sebanyak 40 siswa karena siswa kelas XII dua kali lebih banyak. 

Catatan : kalau sampelnya dipilih secara tidak acakmaka dinamakan quota sampling.

2) tidak proporsional

cCluster sampling (klaster)

Contoh :

Metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi menjadi beberapa gugus berdasarkan luas lokasi dilakukan pada penduduk desa dengan membagi mereka ke dalam sejumlah gugus sesuai dengan jumlah dukuh, kemudian dipilih beberapa dukuh sebagai sampel penelitian.

d. Systematic sampling

e. Area sampling
Contoh :
Pemerintah kota Surabaya melakukan penelitian tentang tingkat pendidikan masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan penduduk yang tersebar dalam beberapa kecamatan.


2. Sampel tidak acak (nonrandom sampling)
a. Incidental sampling (kebetulan)
Contoh :
Rendy mengadakan penelitian tentang kehidupan sosial anak jalanan di kota Medan. Secara kebetulan ia menemukan beberapa anak jalanan dan langsung dijadikan responden.

b. Purposive sampling (bertujuan)
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui sepak terjang perusahaan penyedia jasa tenaga kerja ilegal. Dalam mengumpulkan data, peneliti mendatangi pimpinan dan staf perusahaan sebagai pihak yang mengetahui proses pengiriman tenaga kerja tersebut.

c. Snowball sampling 
Contoh :
Untuk mengetahui jaringan pengedar narkoba, peneliti cukup mencari seorang pengedar narkoba. Dari seorang pengedar narkoba tersebut peneliti mendapat informasi siapa lagiyang menjadi pengedar narkoba. Demikian seterusnya.

d. Quota Sampling (kuota)

Silakan download materi Teknik Sampling untuk mengetahui lebih lanjut. 

Jenis-jenis Data

Jenis data berdasarkan cara memperolehnya:
a. Data primer: data yang diperoleh langsung dari lapangan.

Contoh :
Sekelompok siswa kelas XII IPS sebuah SMA melakukan pengamatan dan wawancaradengan para sopir angkutan umum kota guna memperoleh data mengenai tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungannya, lama bekerja dalam sehari, pendapatan kotor, jumlah uang yang harus disetorkan kepada perusahaan dan lain-lain.
b. Data sekunder: data yang diperoleh dari pihak lain. Misalnya data dari Badan Pusat Statistik (BPS). 

Jenis data berdasarkan sifatnya
1. Data kuantitatif : data yang berupa angka.
2. Data kualitatif   : data yang berupa deskripsi.

Pengumpulan Data

Metode/Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik kuesioner/angket.
Bentuk angket:
a. Angket tertutup: disediakan pilihan jawaban.
b. Angket terbuka: tidak disediakan pilihan jawaban.
c. Angket setengah terbuka: disediakan pilihan jawaban tapi juga memberikan kemungkinan jawaban lain.

Kelemahan angket berstruktur dibandingkan dengan wawancara :
   jawaban angket terbatas dibandingkan dengan wawancara
Kelebihan angket tertutup:  
a. Mudah diisi.
b. Tidak diperlukan banyak waktu untuk mengisi angket.
c. Kemungkinan angket dikembalikan lebih besar.
d. Mudah diolah

Kelemahan penggunaan angket tertutup : pilihan jawaban yang diberikan seringkali tidak mencakup jawaban responden.

Kelemahan teknik pengumpulan data dengan angket : responden harus melek huruf


Kelebihan teknik pengumpulan data dengan angket :
   a. Mudah diisi sesuai keadaan responden
   b. Kemungkinan angket dikembalikan oleh responden cukup besar
   c. Peneliti tidak harus bertemu dengan responden
 
2. Teknik wawancara.
- Wawancara berstruktur : ada daftar pertanyaan yang rinci
- Wawancara tidak berstruktur : hanya ada pedoman wawancara secara global

Kelebihan pengumpulan data melalui interview / wawancara :
a. Dapat memperoleh data yang lebih mendalam.
b. Cocok bagi responden berpendidikan rendah.

3. Observasi.
- Observasi terlibat (observasi partisipasi) : pengamat ikut berinteraksi dengan masyarakat yang diamati.  
Contoh :
Seorang peneliti meneliti upacara adat di Minangkabau. Ia berada dan ikut dalam prosesi di acara tersebut sehingga data yang diperoleh lebih akurat.



- Observasi tidak terlibat (observasi non-partisipasi) : pengamat tidak berinteraksi dengan masyarakat yang diteliti.

Untuk membantu memudahkan observasi, diperlukan pedoman observasi.

Kelebihan pengumpulan data dengan alat perekam :  mampu merekan semua peristiwa pada saat itu.

Pengolahan dan Analisis Data

 Prosedur pengolahan data :
1. Pengolahan data
a. Editing : proses meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data tersebut cukup baik.
Hal-hal yang perlu diedit pada data :
1) Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk.
2) Kelengkapan pengisian.
3) Dipenuhi tidaknya instruksi sampling.
4) Keserasian.
5) Apakah isi jawaban dapat dipahami.

b. Coding : pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama.

2. Pengorganisasian data : membuat tabel (tabulasi), baik tabel frekuensi maupun tabel silang.
Peneliti mengolah data yang masih mentah dan belum sistematis dengan cara : membuattabel data.

3. Penemuan hasil : interpretasi data, analisis data, dan menarik kesimpulan

Statistik sederhana.
- Distribusi frekuensi
- Kecenderungan terpusat (tendensi sentral) :
a. mean (rata-rata)
b. modus (nilai yang sering muncul)
c. median (nilai tengah)

Contoh menentukan mean, modus, dan median untuk data tunggal :
Diketahui : Nilai ulangan sosiologi kelas XII 70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100
Ditanya : mean, modus, median?
Jawab :
a. Mean = jumlah nilai : jumlah data
= (70+70+80+80+80+90+90+100+100) : 9
= 760 : 9
= 84,4

b. Modus = nilai yang paling sering muncul (70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100) =80

c. Median = nilai yang ada di tengah (70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100) = 80

Hasil Penelitian Sosial

Interpretasi Data  
Contoh soal:
Data angka pengangguran di Indonesia (Kompas, 17 Februari 2009) sebagai berikut :
Pertanyaan :
Prestasi terbaik dalam mengatasi pengangguran tertinggi terjadi pada tahun berapa?

Pembahasan:
Yang ditanya adalah prestasi mengatasi pengangguran tertinggi, bukan angka pengangguran tertinggi, berarti yang dilihat adalah penurunan pengangguran tertinggi.
Tahun 2005 : terjadi kenaikan,     11,2% -   9,9% = 1,3%
Tahun 2006 : terjadi penurunan, 11,2% - 10,3% = 0,9%
Tahun 2007 : terjadi penurunan, 10,3% -   9,1% = 1,2% (paling tinggi)
Tahun 2008 : terjadi penurunan,   9,1% -   8,5% = 0,6%

Jawaban : 2007
______________________________________________________

Laporan Penelitian

Fungsi Laporan Penelitian
Peneliti menyusun laporan hasil kegiatan penelitian agar dapat dibaca oleh masyarakat ilmiah.

Manfaat penyusunan laporan hasil penelitian :
 - Berpikir objektif : mendapatkan data empiris tentang kehidupan sosial  


Fungsi akademik dari laporan hasil penelitian :
-mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bagian laporan penelitian
1. Bagian awal/pembukaan
    a. Halaman judul.
    b. Kata pengantar.
    c. Abstrak.
    d. Daftar isi
    e. Daftar tabel
    f. Daftar gambar

2. Bagian isi laporan
    a. Pendahuluan.
        Perumusan latar belakang penelitian berdasarkan :
        - Cara berpikir faktual 
   b. Landasan teori dan tinjauan pustaka.
   c. Metodologi penelitian.
       Menerangkan tentang subyek, obyek, ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data , cara pengolahan data, dan analisa data yang sudah disajikan dalam rancangan
   d. Gambaran umum objek penelitian (jika ada)
   e. Pembahasan dan analisis.
   f. Kesimpulan.

3. Bagian penutup.
    a. Daftar pustaka.
    b. Lampiran

Cara Menulis Daftar Pustaka
(Sumber dari buku)

Kegunaan presentasi laporan penelitian
1. Bagi peneliti :
    - ditinjau dari segi ilmiah : memperbaiki penguasaan ilmu secara teori
2. Bagi masyarakat
Diskusi Hasil Penelitian
Manfaat diskusi hasil penelitian : 
1. Siswa berani untuk mengeluarkan pendapat.
2. Siswa mampu berfikir secara kritis dan inovatif.
3. Memupuk rasa toleransi antar-siswa pasca diskusi kelas.
4. Siswa berani tampil untuk mempraktekan apa yang telah ditelitinya.

Referensi
Lawang, M. Z. Robert. 1980. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Malo, Manasse. 1986. Metode Penelitian Sosial, Modul 1-5. Jakarta:Karunika.
Murdiyatmoko, Janu. Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat, untuk Kelas XII.
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat, Pelajaran Sosiologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Ganeca Exact.
Soal UAS Sosiologi SMA 2007
Soal UN Sosiologi SMA 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/pengertian-penelitian.html  
http://rankcotto.blogspot.com/2009/04/jenis-jenis-penelitian-ilmiah.html
http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/penelitian-korelasi.html  
http://valid-consult.com/?Metodologi_Penelitian:Penelitian_Menurut_Tingkat_Ekplanasinya  
http://ihsanbahankuliah.blogspot.com/2008/12/populasi-dan-sampel-populasi-pengertian.html 
http://htussakdyah.blogspot.com/2012/01/penelitian-sosial.html 
http://lollybali.mywapblog.com/cara-membuat-rumusan-masalah-yang-baik-d.xhtml

LEMBAGA SOSIAL - SOSIOLOGI

Lembaga Sosial

Pengertian
Lembaga sosial memiliki dua makna : pranata dan asosiasi.
Pranata : sistem norma yang mengatur masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Asosiasi : pelaksana dari pranata.
Contoh : aturan tentang perkawinan (pranata), dilaksanakan oleh KUA (asosiasi).


Hakikat Lembaga Sosial 
  1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
  2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
  3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
  4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.
  5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.
  6. Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
  7. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
  8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
  9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.
Tujuan lembaga atau pranata sosial : memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ciri-ciri Lembaga Sosial

1. Memiliki simbol/lambang tertentu.
Contoh :
-simbol lembaga pendidikan :







- simbol lembaga keluarga :



2. Memiliki tujuan tertentu.
3. Memiliki alat perlengkapan untuk mencapai tujuan.
Contoh :
- lembaga keluarga mempunyai tujuan untuk mendidik anak-anak agar cerdas, maka lembaga keluarga memerlukan adanya buku-buku ilmu pengetahuan atau komputer yang mempunyai akses internet.
- lembaga politik mempunyai tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat, maka lembaga politik memerlukan berbagai sarana untuk menampung aspirasi rakyat apakah lewat internet (berarti perlu komputer), menerima rakyat yang langsung menyampaikan aspirasi (berarti perlu tempat atau ruangan untuk menerima rakyat), dan lain-lain.
- lembaga pendidikan membutuhkan gedung sekolah, perpustakaan, sarana ibadah, sarana olah raga, laboratorium, kurikulum, tata tertib, dan lain-lain.
4. Memiliki tradisi (aturan) tertulis dan tidak tertulis.

Fungsi Lembaga Sosial
  1. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.
  2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
  3. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
Fungsi Manifes dan FungsiLaten Lembaga Sosial
 Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:
  1. Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan di akui oleh seluruh masyarakat
  2. Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.

Lembaga-lembaga Pokok dalam Masyarakat
1. Lembaga Keluarga
Fungsi lembaga keluarga :
- Fungsi reproduksi : saluran untuk melanjutkan keturunan (fungsi esensial).
- Fungsi afeksi : kasih sayang.
 a. Memberikan rasa tentram dan kehangatan bagi anggotanya
b. Memperhatikan ketercukupan kebutuhan psikologis dan kasih sayang
c. Berbagi cerita kepada anggota keluarga
d. Berekrasi bersama anggota keluarga


Fungsi sosialisasi : membentuk kepribadian anak.
Contoh :
a. Ibu mengajari anak cara berbicara dengan orang yang lebih tua
b. Bapak memberi contoh bagaimana bersikap baik kepada orang lain


- Fungsi edukatif : memberikan ilmu.
- Fungsi proteksi : menjaga anggota keluarga dari gangguan pihak lain.
- Fungsi ekonomi : memenuhi kebutuhan keluarga.

Lembaga sosial yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan hidup, bersifat informal, dan berfungsi untuk pewarisan budaya secara alamiah adalah : keluarga.

2. Lembaga Agama
Fungsi lembaga agama :
- menuntun manusia dalam rangka menemukan kedamaian hakiki
- mempersatukan komunitas atas dasar keyakinan (fungsi lembaga agama bagi kepentingan integrasi kelompok intern umat)

Fungsi lembaga pendidikan agama bagi kelangsungan hidup masyarakat terkait dengan membangun kepribadian individu yang berakhlak mulia :
memberikan dasar moral bagi individu

3. Lembaga Politik
Tujuan dibentuknya partai politik : menyalurkan aspirasi yang berkembang di masyarakat.
Fungsi/tujuan lembaga politik:
- Mensejahterakan anggota masyarakat
- Melindungi warga dari serangan bangsa lain


4. Lembaga Ekonomi
Fungsi lembaga ekonomi : mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang maupun jasa.
- Mengatur kebutuhan hidup rakyat
Tujuannya : pemerataan ekonomi.

5. Lembaga Pendidikan
Fungsi lembaga pendidikan :
- meningkatkan kedudukan sosial / melakukan mobilitas vertikal

Fungsi laten lembaga pendidikan:
- Memperpanjang masa ketergantungan anak-anak pada orang tua

6. Lembaga Hukum
Ciri lembaga hukum :
a. Memiliki kitab undang-undang sebagai acuan
b. Timbangan sebagai lambang keadilan masyarakat

Tipe-tipe Lembaga Sosial

a. Berdasarkan sudut perkembangan 
1. Cresive institution yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh: lembaga perkawinan, hak milik dan agama
2. Enacted institution yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contoh: lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan

b. Berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat 
1. Basic institution yaitu institusi sosial yang dianggap penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, dan negara.
2. Subsidiary institution yaitu institusi sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masing-masing masyarakat seperti rekreasi.
c. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat 
1. Approved dan sanctioned institution yaitu institusi sosial yang diterima oleh masyarakat, misalnya sekolah atau perusahaan dagang.
2. Unsanctioned institution yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh: sindikat kejahatan, pelacuran, dan perjudian.
d. Berdasarkan sudut penyebarannya 
1. General institution yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Contoh: institusi agama
2. Restricted institution yaitu institusi sosial yang hanya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu. Contoh: lembaga agama IslamKristen ProtestanHindu, danBudha.
e. Berdasarkan sudut fungsinya 
1. Operative institution yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh: institusi ekonomi.
2. Regulative institution yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan dalam masyarakat. Contoh: institusi hukum dan politik seperti pengadilan dan kejaksaan.
ReferensiNiniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat, Pelajaran Sosiologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Ganeca Exact.

Soal UN Sosiologi SMA 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial 
------------------------------------------
Lihat juga:
Penelitian Sosial

Translate